sajakjakjak

51 5 0
                                    

tempelengkan bisu
terajang sekian sepi
biar berambus
berambus!
dan terus
kan menulis
tulis
lis
lis
lis

sajak adalah ruang kau bangkit kau jatuh kau sakit kau sembuh
kau lari kau berhenti kau cari kau temui kau hilang kau jumpa
kau bernafas kau lemas kau hidup kau mati
kau
engkau
kau
aku
kau
kita
kau
mereka
kau
bersajak-jak-jak terlonjak terlajak tak berganjak
bukak pencak bergerak naik puncak pun-cak cak-cak cak-pun-cak
ikut rentak lari berlari rentak-tak ber-taktaktak
hingga retak bulan retak matahari retak otak
luar kotak letak otak dalam kotak
biar otak jadi petak
tak kau petak tak
kau kotak tak ko-ko-ko-tak tun tak tak tun tak tun tun...tak

tak bukan cuba-ba-ba-ba alif ba ta
alif ba cuba jadi pak agi-gi-gi
mungkin sekadar bukit mendatar jalan tar sebentar-tar-tar-tir-tur-
ta alif ro tar
        ta ya ro tir
              ta wau ro tur-tur tur
cuba-ba-ba 'tuk bertutur tur tur
         ber-agi-gi berghafar-far
kerana bila kata-kata sudah
melata dihambat pilu
menangis termangu
membaca buku
         mukasurat dilipat
siapa cepat dia dapat
siapa lambat dia berat penat
karat melekat sekat

                                          tersekat

aku tercekik kata
dan suara tersekat.

lalu, muntah kata-kata
         dari berkata-kata
untuk bertatata batu bata
brand bata alif ba ta
tak hirau apa

aku pinjam nafas untuk berlanggam tikam-menikam bertikam-kam
         kejam-jam
pinjam nafas
          pinjam suara
                    pinjam gaya
untuk bersajak bersasa-sa bukan berjak-jak
bila patutnya aku bersahaja-ja-ja
biarpun aku lebih ingin bersajak-jak-jak

aku cuma nak bersajak.

sebab
bila kata-kata usai makna
dan bahasa hilang rasa
tinggal
hanya
bekas-bekas huruf bersepah
tulang-tulang (kata) berserak-kan
tanpa tuan
hanya ilham penyajak muda
yang mencari suara
dan tempatnya
antara sela-sela kata dan baris-baris puisi
mula mencari bunyi bening paling jelas; bisikan suara terdahulu
yang bergema antara helaian pengalaman;
aku lebih ingin berlari
ke daerah abadi itu;

halaman sunyi
yang dari dulu menunggu suara
aku.

jadi tempeleng segalanya
terajang semua
terpelanting pergi;

tinggalkan aku sendiri disini
untuk terus menerus
                         tulis menulis
           tulis-lis-lis-lis...

dan bersajak-jak-jak
lagi.

SajakjakjakWhere stories live. Discover now