You're Jealous, Aren't You?

2.2K 322 26
                                    

"Eh bentar, Yoon. Gue angkat telepon dulu."

Taehyung segera mengambil jarak ketika sebuah panggilan menginterupsi acara makan siangnya dengan Yoongi. Yang dipamiti hanya mengangguk satu kali, memaklumi kebiasaan Taehyung yang enggan menjawab panggilan di depan orang yang sedang diajaknya bicara. Kurang sopan, katanya.
Tapi yang tidak Yoongi ketahui, bukan hanya itu saja alasan Taehyung. Bukan hal penting sebenarnya, tapi entahlah, Taehyung cuma Yoongi jangan dulu tau soal ini.

"Hey, kenapa baru telepon?", sapa Taehyung ramah pada seorang di seberang sana.
"Hehe, Kak Tata nungguin aku ya? Maaf, baru ada kelas ini. Lagi ngapain, Kak?"
"Oh, gue lagi ke luar ini sama teman-teman. Lo pulang kuliah jam berapa?"
"Mungkin sore Kak, pulangnya, perkiraan sih sebelum jam enam."
"Gitu? Ya udah nanti malam gue mampir ya. Eh, tapi bawa teman boleh ngga?"
"Boleh banget, biar rame juga Kak."
Taehyung mengangguk senang, "Oke, nanti gue kabarin lagi ya, Jung Yein."

Yoongi memandang Taehyung yang masih asyik sendiri dengan entah siapa di seberang sana. Mungkin yang diceritakan Jimin tadi benaran, kalau Taehyung sedang dekat dengan seseorang. Dan yang menjadi catatan Yoongi, seseorang itu adalah perempuan.
Yoongi tersenyum miris, tentu saja perempuan. Taehyung kan berbeda dengan dirinya.
Tapi jujur saja, Yoongi sedikit bermasalah dengan hatinya sendiri kali ini. Ada rasa tidak rela yang menghiasi di sana. Meski sebenarnya pada Taehyung dia tak pernah menginginkan lebih, tapi tetap saja gurat sendu itu terlihat di wajahnya.

Mungkin ini yang namanya cemburu?

Yoongi cuma bisa menghela napas, dengan pandangannya ke arah Taehyung yang tak juga lepas.

...

"Maaf lama."
Setelah sepuluh menit akhirnya Taehyung kembali, lengkap dengan cengiran kotak andalannya. Yoongi cuma melirik sekenanya.
"Eh, lo udah kelar aja makannya. Nambah sana, buat nemenin gue."
Yoongi berdecak, "Ngga usah banyak omong. Habisin aja makanan lo sendiri", tukas Yoongi.
"Tapi gue masih mau burgernya, Yoon. Masa gue biarin lo ngeliatin gue makan."
"Ya tinggal pesan aja lagi sana. Makan tinggal makan, kayak biasanya ngga begitu aja."
Entah cuma perasaan Taehyung aja atau memang Yoongi jadi lebih ketus sekarang?

Dia ngga lagi PMS kan ya?

"Ya udah", ujar Taehyung kemudian memesan makanan lagi.
Setelah itu hening melanda, Taehyung asyik dengan burgernya, Yoongi sibuk nulis lagu lewat ponselnya. Dan kalau sudah begitu, Yoongi ngga bisa diusik sama sekali, Taehyungpun memaklumi. Cuma kali ini kepekaan Taehyung muncul tiba-tiba, dia merasa sikap Yoongi padanya jadi aneh. Meski cuma mendengar dari ucapan, tapi Taehyung bisa meraba ada yang berbeda.
Lihat saja wajah cowok manis yang sejak tadi ditekuk itu. Dan Taehyung baru sadar kalau Yoongi pindah kursi. Yang tadinya mereka bersampingan, sekarang berhadapan.
Tahu kan penataan satu meja empat kursi yang di kafe-kafe? Nah, Yoongi sekarang mengambil tempat di depan Taehyung tapi di sisi kiri. Berhadapan tapi tidak persis di depannya. Bayangin sendiri sajalah.

Mendadak Taehyung jadi ingat dulu Sujeong pernah begini juga. Waktu Taehyung balik dari menerima telepon, raut muka Sujeong seketika jadi angker. Saat bertanya itu telepon dari siapa dan Taehyung menjawab dari Yoongi, Sujeong makin menekuk wajah cantiknya sendiri. Ditambah dia tiba-tiba mengubah posisi duduknya ke kursi sebelahnya, agar tidak berhadapan langsung dengan Taehyung.
Bedanya, waktu itu Taehyung tidak sadar kalau ekspresi Sujeong berubah, jadi dia santai aja sambil lanjut makan. Sikap cuek Taehyung malah semakin membuat Sujeong geram, dan terpaksa mengeluarkan statement kalau dirinya..

Cemburu.

Lebih tepatnya, dia kesal karena cemburu tapi Taehyung ngga peka.

Deg!!

You'll also like

          

Secara reflek Taehyung meletakkan burgernya, lalu menatap Yoongi lekat-lekat. Mencoba mengamati apakah dugaannya tepat atau tidak. Tapi buru-buru dia menggeleng keras. Menampik anggapan yang sedetik lalu ia buat sendiri. Plin-plan memang.

Gila. Ngga mungkin lah.

"Buruan makannya, gue takut Jungkook sama Jimin bertengkar", celetuk Yoongi membuyarkan pikiran Taehyung.
"Ngga bakal. Gue jamin kali ini Jimin luluh", sahut Taehyung lalu kembali menyantap makanannya. Masih dengan curi-curi pandang ke arah Yoongi yang raut wajahnya belum berubah sejak tadi. Masih penasaran sebenarnya. 
"Apa lihat-lihat?", Yoongi sadar kalau sedang dipelototi Taehyung.
"H-hah?", Taehyung terkesiap, "Siapa juga yang ngelihatin lo? Lagian kenapa lo jadi sensi macam cewek lagi PMS aja sih?"
Yoongi memasang death glarenya yang khas itu.
"Siapa yang lo bilang kayak cewek PMS, hah?!"
Tanpa ragu telunjuk Taehyung terangkat di depan muka Yoongi, "Tuh. Masih ngga mau ngaku juga."
"Lo mau gue tampol?"
"Nah. Makin sewot dia", Taehyung menyeringai senang. Bukannya mencoba mengembalikan mood sahabatnya, ia malah semakin napsu menggoda Yoongi. Kadang Yoongi yang ngambek itu terlihat sangat menggemaskan.

Yoongi mendengus sebal, "Cepat habiskan makanannya atau lo gue benaran tampol pake nampan!"
"Tampol aja asal jangan di muka ganteng gue."
Mendengar Taehyung bilang begitu seketika Yoongi ingin mencari kantong kresek buat muntah.
"Kalau ngga mau dibilang kayak cewek PMS, ya jangan sewot terus gini dong", ujar Taehyung setelah terkekeh pelan.
"Siapa yang sewot sih?"
"Min Yoongi siapa lagi?"
Yoongi memutar bola matanya, "Cuma perasaan lo aja."
Taehyung menggeleng, "Ngga. Lo jadi sewot sejak gue angkat telepon tadi."
"Dih, biasa aja", elak Yoongi. Tentu saja bertentangan dengan hatinya.
Mana mungkin kan dia mengakui kalau ada rasa kesal menjalar ketika tau Taehyung sedang masa pendekatan dengan orang lain?

"Lo ngga lagi cemburu kan, Yoon?"

Satu pertanyaan dari Taehyung yang langsung ke inti permasalahan. Yoongi tercekat mendengarnya. Tapi bukan Yoongi namanya kalau tidak pandai berakting dan bersikap setenang mungkin.
"Cemburu itu makanan terbuat dari apa?"
Jujur, Taehyung berusaha menahan untuk ngga tertawa atas lelucon yang susah payah dibuat Yoongi ini.
"Ck, pura-pura bodoh dia", Taehyung menggeleng heran. "Tapi baguslah kalau lo ngga cemburu. Aneh banget kalau lo cemburu cuma karena gue angkat telepon dari Yein."

Yoongi tertegun

Taehyung tercekat atas ucapannya sendiri.

Bodoh. Kelepasan bicara gue!

"Yein siapa, Ta?"

Taehyung mengusap tengkuknya, canggung. Di luar dugaan, dia malah keburu kelepasan bicara soal Yein. Padahal niatnya dia mau langsung mengenalkan Yein ke Yoongi nanti. Mau bikin kejutan ceritanya, sekaligus pamer kalau dirinya sudah lepas dari bayang-bayang Sujeong.
Kenapa niat mengenalkan langsung? Karena sebelumnya Yoongi cuma sekadar tau nama cewek yang sedang diincar Taehyung. Tapi kali ini dia ingin Yoongi kenal juga dengan Yein.
Supaya apa? Entahlah, Taehyung cuma berpikir dan berkaca dari pengalaman sebelumnya. Karena dulu Taehyung selalu bercerita kalau sedang dekat sama si A, sedang ngejar si B ke Yoongi lengkap dengan berbagai strategi agar si cewek mau menerimanya. Tapi ujung-ujungnya dia ditolak juga. Kalaupun diterima, paling hanya bertahan sesaat.
Pikir Taehyung, mungkin karena para cewek itu ngga percaya dan yakin sama dirinya. Makanya dia butuh Yoongi untuk membantunya dengan Yein kali ini. Paling tidak ya bikin cewek itu yakin kalau Taehyung itu cowok yang baik hati dan tidak sombong juga playboy. Siapa tau aja kan, kali ini hubungannya berhasil tanpa cela?

"O-oh. Yein ituᅳ"
"Jimin chat gue. Ngajakin balik. Ayo", tanpa mendengar penjelasan Taehyung Yoongi beranjak dari kursi lalu meninggalkan Taehyung dengan kalimat yang masih menggantung di tenggorokannya.
Yang tentu saja tanpa Taehyung tau, Yoongi sudah bisa menebak siapa cewek yang disebut Taehyung tadi. Terdengar seperti pengecut memang karena sengaja lari dan menghindar begini. Tapi mau bagaimana, dada Yoongi terlanjur sesak duluan.











"Jisung, jangan lari-lari nanti jatuh!"

Yoongi menghentikan langkahnya tiba-tiba ketika menangkap suara yang tak asing si telinganya.
Kepalanya menoleh ke belakang, matanya mengedar secara otomatis.

Siapa?

Tak lama ia melihat seorang anak laki-laki sekitaran umur lima tahun digendong oleh pria tegap yang Yoongi rasa pemilik suara tadi.
Mata Yoongi mengerjap, menatap punggung pria itu yang berjalan menjauh.

Tapi kemudian kepalanya menggeleng pelan.

Ngga mungkin itu dia, kan?

ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ

To be continued..

ᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳᅳ

Jadi.. Ada dua poin.
- Yoongi masih betah mendam perasaan
- Taehyung lagi berusaha membuktikan anggapan Daehyun salah, makanya dia cari gebetan lagi

Konflik utamanya cuma gitu doang sebenarnya. Tapi kenapa aing bikinnya ribet amat yak? :)))))

-Min Chaera-

My Happy Ending (Taegi) ✔Where stories live. Discover now