"Eh bentar, Yoon. Gue angkat telepon dulu."
Taehyung segera mengambil jarak ketika sebuah panggilan menginterupsi acara makan siangnya dengan Yoongi. Yang dipamiti hanya mengangguk satu kali, memaklumi kebiasaan Taehyung yang enggan menjawab panggilan di depan orang yang sedang diajaknya bicara. Kurang sopan, katanya.
Tapi yang tidak Yoongi ketahui, bukan hanya itu saja alasan Taehyung. Bukan hal penting sebenarnya, tapi entahlah, Taehyung cuma Yoongi jangan dulu tau soal ini."Hey, kenapa baru telepon?", sapa Taehyung ramah pada seorang di seberang sana.
"Hehe, Kak Tata nungguin aku ya? Maaf, baru ada kelas ini. Lagi ngapain, Kak?"
"Oh, gue lagi ke luar ini sama teman-teman. Lo pulang kuliah jam berapa?"
"Mungkin sore Kak, pulangnya, perkiraan sih sebelum jam enam."
"Gitu? Ya udah nanti malam gue mampir ya. Eh, tapi bawa teman boleh ngga?"
"Boleh banget, biar rame juga Kak."
Taehyung mengangguk senang, "Oke, nanti gue kabarin lagi ya, Jung Yein."Yoongi memandang Taehyung yang masih asyik sendiri dengan entah siapa di seberang sana. Mungkin yang diceritakan Jimin tadi benaran, kalau Taehyung sedang dekat dengan seseorang. Dan yang menjadi catatan Yoongi, seseorang itu adalah perempuan.
Yoongi tersenyum miris, tentu saja perempuan. Taehyung kan berbeda dengan dirinya.
Tapi jujur saja, Yoongi sedikit bermasalah dengan hatinya sendiri kali ini. Ada rasa tidak rela yang menghiasi di sana. Meski sebenarnya pada Taehyung dia tak pernah menginginkan lebih, tapi tetap saja gurat sendu itu terlihat di wajahnya.Mungkin ini yang namanya cemburu?
Yoongi cuma bisa menghela napas, dengan pandangannya ke arah Taehyung yang tak juga lepas.
...
"Maaf lama."
Setelah sepuluh menit akhirnya Taehyung kembali, lengkap dengan cengiran kotak andalannya. Yoongi cuma melirik sekenanya.
"Eh, lo udah kelar aja makannya. Nambah sana, buat nemenin gue."
Yoongi berdecak, "Ngga usah banyak omong. Habisin aja makanan lo sendiri", tukas Yoongi.
"Tapi gue masih mau burgernya, Yoon. Masa gue biarin lo ngeliatin gue makan."
"Ya tinggal pesan aja lagi sana. Makan tinggal makan, kayak biasanya ngga begitu aja."
Entah cuma perasaan Taehyung aja atau memang Yoongi jadi lebih ketus sekarang?Dia ngga lagi PMS kan ya?
"Ya udah", ujar Taehyung kemudian memesan makanan lagi.
Setelah itu hening melanda, Taehyung asyik dengan burgernya, Yoongi sibuk nulis lagu lewat ponselnya. Dan kalau sudah begitu, Yoongi ngga bisa diusik sama sekali, Taehyungpun memaklumi. Cuma kali ini kepekaan Taehyung muncul tiba-tiba, dia merasa sikap Yoongi padanya jadi aneh. Meski cuma mendengar dari ucapan, tapi Taehyung bisa meraba ada yang berbeda.
Lihat saja wajah cowok manis yang sejak tadi ditekuk itu. Dan Taehyung baru sadar kalau Yoongi pindah kursi. Yang tadinya mereka bersampingan, sekarang berhadapan.
Tahu kan penataan satu meja empat kursi yang di kafe-kafe? Nah, Yoongi sekarang mengambil tempat di depan Taehyung tapi di sisi kiri. Berhadapan tapi tidak persis di depannya. Bayangin sendiri sajalah.Mendadak Taehyung jadi ingat dulu Sujeong pernah begini juga. Waktu Taehyung balik dari menerima telepon, raut muka Sujeong seketika jadi angker. Saat bertanya itu telepon dari siapa dan Taehyung menjawab dari Yoongi, Sujeong makin menekuk wajah cantiknya sendiri. Ditambah dia tiba-tiba mengubah posisi duduknya ke kursi sebelahnya, agar tidak berhadapan langsung dengan Taehyung.
Bedanya, waktu itu Taehyung tidak sadar kalau ekspresi Sujeong berubah, jadi dia santai aja sambil lanjut makan. Sikap cuek Taehyung malah semakin membuat Sujeong geram, dan terpaksa mengeluarkan statement kalau dirinya..Cemburu.
Lebih tepatnya, dia kesal karena cemburu tapi Taehyung ngga peka.
Deg!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happy Ending (Taegi) ✔
FanfictionApakah akhir yang bahagia itu ada? Tapi mengapa kata perpisahan tercipta? -Min Yoongi- Tak selalu ada pelangi setelah hujan. Namun bahagia setelah luka itu pasti. -Kim Taehyung- It's Taegi! Ft Namseok & Kookmin Highest Rank #370 in Fanfiction 12/4...