Part 9

11.2K 590 5
                                    

2 bulan kemudian...

Carol berdandan cantik di depan meja rias kamarnya setelah itu Carol mengambil tas, keluar dari kamarnya menuju meja makan. Carol duduk di depan Bagas dan mengambil sepotong roti dan mengoleskan selai strawberry kesukaannya. Bagas mengamati wajah Carol dengan seksama. Carol menyadari hal tersebut dan berkata...

Om, jangan lama-lama lihatin wajah cantik gue, nanti om bisa kena mantra sihir gue. Nanti om bisa jatuh cinta sama gue.

Astaga PD banget sih loe, sok cantik lagi.

Gue kan memang cantik, mata om aja yang buta. Lagian ya om, cantikkan gue kemana-mana dari pada mbak Caterine.

Bagas hanya diam. Bagas pun berkata sendiri di dalam hatinya...

Iya sih, jauh cantikkan loe dari pada Caterine.

Carol  mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke depan wajah Bagas dan berkata...

Om...
Om...
Om kesambet ya?

Apaan sih loe, gue nggak kesambet. Oh ya, loe mau pergi kemana pagi-pagi gini? Loe mau ke rumah ayah dan bunda lagi ya?

Ya nggaklah, ngapain gue pagi-pagi gini ke rumah ayah bunda? Nanti ayah dan bunda kira gue nggak di kasih makan sama loe dan di kira ayah dan bunda loe nyiksa gue, secara loe kan suami gila.

Terus loe sebenarnya mau kemana Carol?

Gue mau ke kampus, hari ini adalah hari pertama gue ospek.

What?
Kampus?
Loe nggak izin sama gue buat lanjut kuliah?

Memangnya kenapa gue harus izin sama loe dulu sih om buat lanjut kuliah? Atau jangan-jangan om nggak ngizinin gue jadi sarjana? Gini-gini gue juga punya cita-cita kali om.

Memangnya cita-cita loe apaan?

Jadi Teknisi.

What?
Teknisi?
Loe kuliah ambil jurusan Teknik?
Ucap Bagas kaget.

Iya, memangnya kenapa om? Nggak boleh ya gue ambil jurusan Teknik Mesin?

Teknik Mesin?
Ya tuhan Carol, loe itu perempuan atau laki-laki sih? Ngapain loe kuliah harus ambil jurusan Teknik Mesin? Kenapa loe nggak ambil jurusan yang sama aja seperti Caterine? Jadi kan loe bisa jago masak seperti Caterine atau loe ambil jurusan desain, loe kan bisa jadi seorang desainer.

Pertama, gue bukan Caterine. Kedua, gue nggak bisa gambar. Ngerti?

Ucap Carol dengan sangat kesal sambil menatap tajam ke mata Bagas. Carol pun pergi begitu saja dari hadapan Bagas. Carol mengendarai motornya dengan sangat kesal sambil berbicara sendiri di sepanjang jalan.

Mbak Caterine lagi, mbak Caterine lagi. Dasar suami gila yang selalu terobsesi dengan mbak Caterine dan selalu gagal move on.
______________

1 Minggu kemudian...

Carol sangat bosan sekali di apartemen sendirian. Carol pun memutuskan pergi ke kantor Bagas. Saat di depan pintu perusahaan Bagas, Carol berjalan penuh percaya diri. Tiba-tiba 2 orang satpam berkata...

Maaf mbak, mbak nggak boleh masuk ke dalam perusahaan ini...

What?

Ucap Carol kaget. Carol pun berkata sendiri di dalam hatinya.

Apa suami gila gue melarang semua pegawai nggak boleh menerima kehadiran gue di kantor ini? Atau jangan-jangan suami gila gue sekarang sedang selingkuh sama sekretarisnya atau salah satu rekan bisnisnya.

Carol pun kembali berkata pada kedua satpam tersebut.

Memangnya kenapa gue nggak boleh masuk ke dalam perusahaan ini?

Ini bukan mall, club malam atau pun tempat nongkrong mbak.

What?

Crazy Husband, Crazy Wife (1-19 End).Where stories live. Discover now