Dua puluh enam

6.3K 452 28
                                    

Ranna mengambil tasnya dan akan berlari pergi kalau tak lebih dulu di tangkap oleh Sam.

"Mau kemana kamu?"

"Aku buru-buru" ucap Ranna dan mengecup pipi Sam cepat. Sam masih menahannya.

"Bareng aku aja."

"Engga usah sayang.. aku naik ojek online.. biar cepet di luar macet.. dahh.." ucap Ranna, namun Sam masih menahannya.

"Dasi ku bagaimana?" Tanya Sam.

Ranna menghela napasnya. Ia membuka lemari Sam.

"Ini barisan kemeja mu.. yang kamu layak pakai. Yang di sebelah sini pakaian yang sebulan ini sudah kamu pakai jadi nanti bulan depan baru akan aku gantung di tempat baju yang bisa kamu pakai. Ini pakain dalam mu, yang ini jam tangan, dasi,kaos kaki mu, sebelah sini tas kamu. Ada lagi?" Tanya Ranna

Sam mengkrucutkan bibirnya.

"Tapi aku tidak bisa pakai dasi"

"Kamu kan dokter sam..tidak harus selalu pakai dasi bukan?"ucap Ranna

"Kamu bilang aku harus rapi"

"Lupakan saja sam.. mulai hari ini aku akan mencabut semua aturan ku. Jadi kamu bisa hidup sesuai aturan kami.. oke?" Ucap Ranna dengan senyum mengembang. Sam mendengus kesal. Memang ini maunya tapi sungguh dia benar-benar merasa kesal saat ini.

"Yaudah ya.. aku pergi dulu. Kasian tukang ojekn ya nunggu di luar. Dahh sayang.. " ucap Ranna dan kembali mengecup pipi Sam. Lalu berlari pergi.

"I love you sam.." teriak Ranna yang suaranya nyaris tak terdengar.

"Love? Are you sure?" Ucap Sam jengah. Ia tak sadar, bahwa dirinya pun seperti itu. Berkata cinta namun sikapnya sama sekali tak mengisyratkan itu.

***
Sam semakin gelisah saja, beberapa rapat tak Ia jalankan dengan baik. Membuat cheryl mau tak mau menanyainya.

"Sam..kamu kenapa sih? Sakit?" Tanya Cheryl. Sam mencoba tersenyum dan menggeleng.

"Kamu keliatan pucat tapi"

"Aku ngga papa cheryl. Kamu ngga ada pasien hari ini?" Tanya Sam. Cheryl terdiam.

"Kamu tidak kerja?" Tanya Sam lagi.

"Aku cuma masih mau ngeliat kamu"

Sam menggaruk keningnya. Cheryl ingin melihatnya tapi sungguh Ia lebih ingin melihat istrinya yang sekarang sangat susah untuk Ia temui.

"Salahkah kalau aku minta kamu untuk professional?" Tanya Sam lembut.
Raut wajah cheryl berubah.

"Kamu bisa kembali ke ruangan kamu cheryl." Ucap Sam. Tepat saat itu pintu ruangan sam di ketuk.

"Masuk" ucap sam semangat yang berharap itu adalah Ranna. Namun sayang sekali itu adalah Revi.

"Maaf dok.. saya ingin menanyakan tentang operasi nanti sore" ucap Revi dan berjalan melewati Cheryl yang menyapannya.

"Oh iya..duduk" ucap Sam.

Revi pun duduk di sana. Cheryl menatap ke arah keduanya. Begitupun keduanya.

"Apakah kalian masih ada urusan? Haruskah saya menunggu di luar?" Tanya Revi

"Revi kamu tuh kenapa sih?"

"Maaf dokter cheryl, bisakah anda keluar jika sudah selesai ? Saya ingin membicarakan tentang pasien yang kondisinya adalah pribadi. Jadi, saya sedikit terganggu kalau dokter ada di sini" ucap Revi. Cheryl menatap kesal ke arah keduany kemudian keluar dengan membanti pintu ruangan sam.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ