Di Perpustakaan

2.2K 17 2
                                    

Halo semua!! Ini cerpen pertama gue, jadi harap maklum jika ada kesalahan tanda baca ya. Selamat membaca semua!!

...

Andi terbangun dari tidurnya dan dia langsung tersadar kalau hari sudah malam dan tanpa berpikir panjang lagi dia berdiri dan langsung berlari tunggang langgang ke arah pintu. Namun sayang sekali, pintu pustaka sudah terkunci.

12 JAM SEBELUMNYA DI DALAM KELAS SEHABIS PELAJARAN TERAKHIR

"Serius lu Nan?" tanya Dito kepada Dinan.

"Gue serius To! Kemarin Si Nancy anak kelas 10C yang nyeritain ke gue! Lu berdua mau denger ceritanya gak nih?" tanya Dinan kepada Dito dan Andi .

"Ah gue gak mau denger cerita-cerita begituan" tolak Dito. "Gue pulang duluan yak, lu berdua kan tau besok ada ulangan matematika." Dito pun beranjak dari kursinya dan pergi pulang meninggalkan Dinan dan Andi berdua di dalam kelas.

Dito memang orangnya penakut, dia pasti tidak berani mendengar cerita-cerita seram begitu.

"Yah payah lu To" ejek Dinan. "Kalu lu gimana Ndi? Lu mau gue denger ceritanya si Nancy gak?"

"Boleh-boleh. Gimana ceritanya?" jawab Andi penasaran.

"Jadi ceritanya begini, dua hari setelah peristiwa bunuh diri si Inggrid anak kelas 10B, Si Nancy ini balik lagi ke sekolah sesudah maghrib. Dia ingin menjemput catatan matematikanya yang ketinggalan karena disana ada soal PR. Jadi, disaat dia mau mengambil catatannya di laci, tiba-tiba dari arah belakang, dia mendengar suara perempuan yang sedang menangis. Saat Nancy membalikkan kepalanya ke belakang, dia melihat sesosok perempuan mirip si Inggrid di pojokan belakang kelas. Lalu tanpa berpikir panjang lagi, si Nancy kabur meninggalkan sekolah."

"Nah gimana menurut lu Ndi? Serem gak tuh?" Dinan mengakhiri ceritanya dengan sebuah pertanyaan kepada Andi.

"Bener,serem juga cerita lu. Emang bener sih kata orang-orang, kalau orang yang meninggal gak wajar, rohnya jadi penasaran gitu" jawab Andi.

"O iya, emang si Nancy doang yang ngeliat tu penampakan hantu, Nan?" tanya Andi.

"Setahu gue, emang baru dia yang ngeliat tu penampakan hantu semenjak kejadian bunuh diri itu" jawab Dinan.

"Wah, bisa aja dong dia mengarang ceritanya. Lagian gak ada saksi kan?" tanya Andi penasaran.

"Hmm..bisa jadi juga sih si Nancy mengarang ceritanya. Yuk ah kita pulang dan belajar di kosan lu Ndi, besok kan ada ulangan matematika."

"Lu pulang duluan aja Nan. gue mau ke pustaka dulu, mau baca buku Sherlock seri terakhir dulu" jawab Andi.

"Lah elu, udah tau besok mau ada ulangan, lu malah baca novel lagi. Eh iya, tapi tetep aja nilai lu selalu lebih tinggi dari gue. Kalau gue dapet 4 udah pasti lu dapet 5."

"Hahaha" mereka tertawa bersama

"Bisa aja lu Nan"

"Ya uda gue pulang duluan yak, jangan lama-lama lu baca bukunya. Nanti lu ngeliat si Inggrid lagi" Dinan menakut-nakuti Andi.

....

"Hfft... kenapa gue kepikiran ceritanya Dinan tadi ya? Tapi belum tentu juga apa yang diceritain si Nancy bener, lagian kan gak ada saksi kalau dia memang bener-bener liat tuh hantu" gumam Andi dalam hati saat dia mau mengambil novel Sherlock di rak buku.

"Daripada gue mikir-mikir gak jelas, mendingan gue baca novel sherlock ini dulu ah. Dimana ya tempat yang bagus untuk membaca, o iya di pojokan ini aja".

Lokasi Itu memang tempat favorit Andi membaca buku, di pojokan bagian belakang pustaka. Disana dia bisa membaca dengan tenang aman dan nyaman. Saking tenang dan amannya, orang lain tidak akan menyadari kalau dia ada di dalam pustaka.

"Yuk mari kita tamatkan novel ini dalam 3 jam" Andi menyemangati dirinya sendiri.

Andi memang punya bakat unik yaitu bisa membaca dengan super cepat. Jangankan novel Sherlock, Novel Harry Potter yang sangat tebal itu bisa dia tamatkan dalam 2 hari.

Andi pun melanjutkan membaca novelnya hingga sesuatu yang tidak terduga terjadi, dia ketiduran di dalam pustaka hingga malam hari. Sial baginya, tidak ada orang yang membangunkannya dan kehilangan dirinya. Ya karena itu tadi, lokasi dia membaca buku sangat strategis sekali sehingga tidak ada orang lain yang menyadari kehadirannya di dalam pustaka itu.

Dan...

Andi terbangun dari tidurnya dan dia langsung tersadar kalau hari sudah malam dan tanpa berpikir panjang lagi dia berdiri dan langsung berlari tunggang langgang ke arah pintu. Namun sayang sekali, pintu pustaka sudah terkunci.

Dia berteriak memanggil manggil penjaga sekolah tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Dia gedor-gedor pintu namun tetap saja tidak ada orang yang mendengar. Andi semakin panik dan ketakutan karena tiba-tiba dia teringat ceritanya Dinan tadi siang.

"Duh gimana nih, o iya HP!" langsung dia mengambil hp di dalam saku celananya. Namun sayang sekali hpnya sudah mati karena baterainya sudah habis. "Sialan! ini hp pake mati segala lagi, aduh gimana nih" panik dan takutnya Andi semakin menjadi-jadi.

Dia berdoa sambil ketakukan, berharap penjaga sekolah menyadari keberadaannya di dalam pustaka. Sekali lagi, dia mencoba memanggil-manggil penjaga sekolah namun usahanya tetap sia-sia.

Dan tiba-tiba, dia mendengar sayup sayup suara tangisan di luar pustaka, detak jantung Andi semakin berdegup kencang. Dalam hatinya dia berkata, "pasti dia nih, yang tadi siang baru aja diceritain, lagian siapa juga coba yang nangis-nangis tengah malam begini."

Suara tangisan itu semakin terdengar kencang."Hii, pasti dia sudah dekat! Aduh gimana nih, gue harus ngapain, apa gue harus sembunyi! tapi sembunyi dimana?"

Andi tidak bisa apa-apa lagi, dia pasrah saja. Dia sudah duduk bersandar di dinding. Dia berharap hantu itu tidak melihatnya dan segera pergi. Tapi suara itu terdengar semakin dekat sekali. Andi semakin panik dan ketakukan sekali

Dan..

Dan tiba-tiba suara tangisan itu hilang. "Apakah hantu itu sudah pergi?" tanya Andi dalam hati. Dalam takutnya, Andi mencoba mengintip keluar jendela. Dan...

Dan tepat di depannya sudah berdiri sosok perempuan berambut panjang, berwajah putih pucat tanpa senyum. Andi terpaku, mencoba berlari akan tetapi dia tidak bisa bergerak. Dia gemetaran ketakutan!

Tiba-tiba!

Pintu pustaka terbuka, Andi panik dan takut!

Dia takut kalau hantu itu yang masuk. Tapi...

Tapi yang masuk bukanlah hantu itu tapi si penjaga sekolah!

Andi langsung berteriak dan bersyukur, "Syukurlah bapak datang di saat yang tepat sekali, tadi saya melihat hantunya Inggrid pak! 

Andi langsung lari tunggang langgang ke luar ke sekolah, tanpa berbicara lebih lanjut dengan penjaga sekolah itu.

Andi terus berlari ketakutan menuju kosan karena memang sekolahnya dekat dengan kosan.

Sementara itu di sebuah tempat di waktu yang sama dengan datangnya Andi di kosannya...

"Berapa nasi gorengnya, Bang?"

"10 ribu aja Pak"

"Pak denger-denger di sekolah ada penampakan hantunya Inggrid ya?"

"Ah kata siapa? Saya saja sebagai penjaga sekolah itu tidak pernah melihat hal-hal begituan selama saya bekerja disana."

TAMAT

CREEPYPASTA INDONESIA - ORIGINAL BY LINTANG TIMUR (CERPEN HOROR SERAM!!)Where stories live. Discover now