3. Gua Bahagia Kalau...

8.4K 716 45
                                    

Lulus kuliah di unviersitas bergengsi... 

Setelah dapat pekerjaan...

Setelah punya banyak uang...

Pasti gua bahagia...

Kata siapa? Kok berani, sih, menipu diri dengan menanam pola pikir bahwa setelah itu semua kita bakal bahagia? Seolah itu memberi ending yang bahagia.

Nyatanya, banyak yang setelah lulus masih memusingkan jalan hidupnya, banyak yang sudah dapat pekerjaan dan banyak uang tapi malah merasa hampa.

Mungkin, mungkin aja nih, kita sudah termakan cerita-cerita happy ending, atau karena kita banyak menghabiskan waktu untuk melihat media sosial, di mana orang-orang berlomba membentuk identitas terbaik mereka dengan postingan-postingan yang terkesan menunjukan kebahagiaan hidupnya yang happily ever after.

Masalahnya, di dunia nyata, ending yang sesungguhnya itu mati, dunia tidak berakhir setelah kita lulus kuliah, setelah dapat kerja atau setelah menikah.

Jadi, kenapa malah menelantarkan ending yang sesungguhnya demi mengejar happy ending yang semu?

Mungkin banyak yang mikir, "Kan, nggak ada salahnya punya mimpi seperti itu." Ya, memang, tulisan ini tidak melarang kalian untuk bermimpi, tapi ini masalah prioritas, mana yang paling menyibukkan hidup kita? Mana yang paling menghabiskan waktu kita? Mana pengorbanan yang paling banyak kita lakukan?

Lalu selama ini, mana yang lebih kita prioritaskan? Ending yang sebenarnya? Atau, sekadar happy ending yang semu?

***


Thanks for reading my writing, if you want to get to know me better, you can follow me on Instagram: ardhimd

What's So Wrong About Your LifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora