Kicauan burung meramaikan suasana pagi, sinar mentari masih enggan menunjukkan terangnya. Yuda membuka matanya saat ia mendengar alarm berbunyi dan menunjukkan pukul 5. Yah, memang itu sudah kebiasaannya bangun pagi. Yuda tersenyum melihat seorang wanita terkulai dibalik selimut. Ia sungguh tak percaya dengan semua ini, gadis yang ia dambakan kini menjadi miliknya seutuhnya.
Ia tatap wajah cantik istrinya, wajah gadis yang dulu pernah ia sakiti. Wajah gadis yang dulu pernah ia tinggalkan.
"Maaf jika aku dulu pernah menyakitimu"
Ucap Yuda mengusap lembut pipi istrinya, seketika Azka terbangun merasakan sentuhan lembut dipipinya. Ia mengerjapkan matanya dan kemudian terbuka."Sudah bangun"
Tanya Yuda"Iya" jawab Azka
"Kamu cantik saat bangun tidur"
Azka tersenyum mendengar pujian suaminya, ia pukul dada suaminya dengan pelan. Namun lagi-lagi tatapannya terhenti pada tatto kecil didada kiri Yuda. Hatinya kembali sakit, siapa sebenarnya dia.Azka kemudian bangun, ia mencari-cari lingerie nya. Jaraknya cukup jauh, dan tidak mungkin ia mengambil lingerie itu dengan telanjang.
"Kenapa sayang"
Yuda ikut bangun dan menyentuh punggung istrinya."Aku ingin ke kamar mandi"
Yuda hanya memincingkan alisnya. Ia tau istrinya mungkin malu."Kita kekamar mandi bersama"
Ucap Yuda kemudian menggulung selimut itu agar dapat ia angkat bersama istrinya."Yuda mau apa"
Tanya Azka penuh kepanikan."Mau bawa kamu kekamar mandi" ucap Yuda kemudian merengkuh tubuh Azka untuk digendongnya.
"Nggak usah Yuda, aku bisa sendiri" tolak Azka sedikit mendorong Yuda."Emang kamu bisa jalan ke kamar mandi"
"Bisa kok"
"Coba"
Azka beranjak untuk berdiri namun rasa perih menyerang selangkangannya. Membuat Azka kembali duduk dengan mendesis keperihan.
"Bisa"
Tanya Yuda sambil tersenyum"Nanti juga bisa"
Jawab Azka.
"Sebentar"
Kemudian Yuda berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan keadaan telanjang bulat, membuat Azka merunduk dengan malu. Tak berani menatap suaminya yang telanjang bulat, padahal semalam Azka baru saja bergulat dengan keadaan telanjang.Pintu kamar mandi sudah terbuka dan keluarlah seorang lelaki mengenakan handuk hanya sebagian pinggang. Yuda berjalan mendekati istrinya yang masih terduduk.
"Ayo"
Yuda baru saja mau menggendong istrinya."Kemana"
Tanya Azka"Ke kamar mandi sayang"
"Aku bisa sendiri Yuda"
Yuda kemudian duduk berjongkok mendongak pada istrinya, ia genggam tangan istrinya."Dari tadi kamu bilang kamu bisa sendiri, nyatanya. Berdiri aja nggak bisa kan"
Ucapnya pada istrinya"Iya, aku akan pelan-pelan"
"Trus kapan mandinya"
Ucap Yuda menyelipkan rambut istrinya kebelakang telinga.
Lagi, entah apa yang dipikirkan Azka. Wanita itu kembali meneteskan air mata ketika mendapat perhatian dari Yuda, semua kenangan dulu kembali membumbui pikirnya.Yuda melihat itu panik bukan kepalang, Azka menangis tanpa terjadi apapun.
"Kamu kenapa sayang"
Tanyanya penuh khawatir, Azka langsung sontak menggeleng pelan."Nggak papa kok"
Yuda tak percaya dengan omongan itu, semalam juga Azka menangis dan tidak menjawab kenapa dia menangis."Sayang, jujurlah. Kamu kenapa"
Lagi-lagi Azka hanya menggeleng pelan membuat Yuda kebingungan sekaligus jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Everything
RandomTahap perbaikan.... Konten Dewasa ⚠️⚠️🔞🔞🔞 Nggak terlalu pandai buat cerita , ini berdasarkan kehidupan pribadi seseorang aja Langsung baca aja 😊😊😊