Sebuah penerbit major di Seoul menerima paket berisi komik anonim setiap dua minggu. Disertai surat ancaman, kantor terpaksa menerbitkannya. Namun siapa sangka, dengan heroine kuat dan topik feminisme yang masih dianggap tabu di Negeri Ginseng, komi...
Sebelum membaca Gentileschi, ada baiknya apabila readers memerhatikan hal-hal berikut ini:
1) Karakter dalam cerita adalah murni hasil imajinasi saya. Apabila menemukan kesamaan nama/tempat/adegan pada cerita lain sebelum/sesudahnya, bisa dipastikan terjadi secara tidak sengaja. Saya akan mencantumkan referensi tiap bab (bila perlu) di bagian akhir cerita.
2) Sayabekerja keras untuk membuat tampilan cerita menarik. Apabila readers ingin mengambil gambar, mengutip, lalu mempublikasikannya di media lain, sangat diperbolehkan dengan syarat mencantumkan credit dan menandai akun saya.
(twitter: dersikanila, instagram: g.winandini)
3) Cerita ini melibatkan lokasi di beberapa distrik yang berjauhan, namun saya sudah berusaha sebisa mungkin mengatur agar alur cerita dapat diterima secara logis. Apabila readers merasa ada yang tidak sesuai, silakan menggunakan fitur kolom komentar untuk memberi kritik dan saran.
4) Fitur pesan pribadi terbuka lebar untuk readers yang ingin berbincang, mengkritik, menyarankan, dan lain-lain. Jangan pernah ragu berkomentar.
