[Satu] I

25 1 0
                                    

But strong girl you know you were born to fly

Tapi gadis kuat, kau tahu, kau terlahir untuk terbang.

Nega hollin nunmul

Air mata yang kau tumpahkan,

Nega neukkin gotongeun da

Rasa sakit yang kau rasakan,

Deo nopi naraoreul nareun wihan

Itu semua hanyalah persiapan

Junbiil pun Butterfly

Untuk hari-harimu terbang lebih tinggi, kupu-kupu.

Everybody's goona see it soon

Semua orang akan segera melihatnya.

~I by Taeyeon (feat. Verbal Jint)~

Lagu itu melantun begitu indahnya mengalir melalui earphone kemudian sampai di indra pendengaran gadis berparas imut itu. Keylin Lovania Dewi. Sesosok gadis yang terkenal karena sikap cerobohnya. Biasanya dimana ada sesuatu yang ganjal, Keylin yang menjadi si biang kerok. Keylin adalah gadis yang ceria, cukup pandai, dan juga cantik. Suara khasnya itu membuat orang-orang terdekatnya akan rindu jika tidak bertemu dengannya selama satu hari.

"Keylin!" Teriak seseorang tepat di telinga Keylin.

"Eh ayam terbang." Latah Keylin sambil memegangi dadanya. "Astaga Anna, apaan sih? Lagi dengerin lagu juga. Gue belum ada buat onar loh hari ini, jangan main marah aja lo."

"Engga gitu. Ada yang nyari lo tuh."

"Siapa?" Tanya Keylin mematikan lagunya.

"Tuh." Sahut Anna sambil menunjuk ke arah pintu.

Keylin mengerutkan alisnya, dengan langkah pasti mendekati pintu. "Nyari saya kak?" Tanyanya dengan sopan.

"Elo yang namanya Keylin?" Tanya pemuda itu, Keylin mengangguk sembari memamerkan senyum manisnya. "Gara-gara elo gue dimarah habis-habisan sama Pak Agus." Ucap pemuda itu ketus.

"Karena saya? Saya ada ngapain kak?"

"Elo kan yang nabrak gue karena lo telat dua hari yang lalu. Karena lo tugas gue berantakan, dan akhirnya gue dimarah sama pak Agus. Oh ya, jangan panggil gue kak. Kita sebaya." Omel pemuda tadi.

Keylin hanya menunduk seolah ia merasa bersalah. "Maaf saya tidak sengaja. Apa yang bisa saya lakukan sebagai tanda permintaan maaf?"

"Bagus deh kalo lo nyesel gitu. Nanti sore lo dateng ke rumah gue. Lo buatin ulang tugas gue yang rusak itu." Ucap pemuda itu.

"Baiklah. Tapi saya tidak tahu alamat—"

"Nama gue Dino, minta aja nomer gue di Anna. Nanti gue share lokasi." Potong Dino lalu pergi begitu saja.

"Huhh.. nasib punya sifat ceroboh." Desah Keylin meratapi dirinya sendiri.

***

"Key lo kenapa kok cemberut gitu?" Tanya Ester yang baru saja sampai rumah.

"Habis buat masalah lagi?" Imbuh Laras, Keylin mengangguk sebagai jawaban.

"Dia bakal ke rumah orang yang telah dia rugikan nanti jam lima sore." Sahut Anna yang baru saja datang dari dapur.

Keylin, Anna, Ester, dan Laras. Mereka sahabat sejak SMP, tepatnya dua tahun yang lalu. Kini ketika mereka berada di bangku menegah atas. Mereka tinggal bersama dalam rumah yang cukup besar milik keluarga Ester. Dengan tinggalnya mereka bersama, hubungan mereka menjadi lebih akrab, seperti hubungan saudara kandung. Walaupun Keylin dan Anna cukup sering terlibat dalam sebuah perdebatan kecil, tapi mereka bisa mengakhirinya dengan baik.

"Orang itu cewek apa cowok?" tanya Laras.

"Cowok. Namanya Dino. Dinosaurus!" Sahut Keylin mengejek.

"Yang bener aja. Jaman sekarang mana ada orang namanya dinosaurus." Ujar Anna tak percaya.

"Nama ejekan. Gue kesel sama dia, yaudah dinosaurus itu ga terlalu buruk kan?" Tanya Keylin menimbang-nimbang sesuatu.

Laras dan Ester hanya menggeleng kepala samar mendengar apa yang telah dilontarkan Keylin. "Yaudah gue ke kamar dulu ya. Capek banget acara pensi tahun ini bikin pengurus osis makin sibuk." Ucap Laras pamit menuju kamarnya.

"Eh wait dulu, nasib gue gimana nih? Kalian ngijinin gue ke rumah cowok sendirian?" Tanya Keylin.

"Gue sih ngijinin aja. Walau bagaimana pun lo juga mesti tanggung jawab kan?" Sahut Anna.

"Gue ngijinin asal lo jangan macem-macem, pulangnya jangan terlalu malem." Ujar Laras yang mengurungkan niatnya untuk kembali ke kamar.

"Gue gatau apa gue bisa tenang nanti selama lo dirumah tuh cowok." Ucap Ester.

***

Ting nong...

Sepersekian menit setelah bel berbunyi pintu bercat putih dengan ukuran besar itu terbuka. Menampakkan seorang pemuda dengan rambut yang agak basah. Mungkin ia baru saja membersihkan badan. Kaos putih polos yang membalut tubuhnya menambah kesan tampan pemuda itu. Keylin terpaku. Kagum melihat betapa sempurnanya ciptaan Tuhan.

"Ehem." Pemuda itu berdehem. Keylin tersadar lalu memutar balik tubuhnya menyembunyikan rasa malunya. "Lo kenapa? Udah selesai bapernya? Kalo udah ayo masuk tugas yang mesti lo kerjain itu cukup banyak." Ujar Dino mempersilahkan Keylin masuk, akan tetapi langkahnya tertahan saat melihat Ester yang berdiri tak jauh dari Keylin.

"Lo siapa? Ngapain ke rumah gue?" Tanya Dino.

"Gue Ester sahabatnya Keylin. Gue Cuma mau bilang sama lo, jangan lo apa-apain nih bocah, nanti pas Keylin pulang harus dalam keadaan seperti sekarang." Sahut Ester.

"Wih, sahabat rempongnya kayak emak." Ejek Dino.

"Gue ga peduli sih lo ngomong apa, pokoknya lo ikutin aja kata gue tadi." Ucap Ester datar.

"Iya iya. Lagi pula siapa juga yang mau apa-apain bocah cilik cem dia. Ceroboh pula." Ujar Dino melirik Keylin yang tengah mengembungkan pipinya kesal.

"Yodah gue balik. Key gue cabut dulu, lo jaga diri bener-bener."

"Oke. Thanks Ester."

"Mau diem disini aja? Ayo masuk seperti yang gue bilang tadi. Gue ga suka mengulang apa yang udah gue bilang." Ucap Dino.

"Yang nyuruh lo ngulang siapa?" Sahut Keylin dengan pelan.

"Gue bisa denger apa yang lo bilang. Udah ayo ga usah isi acara ngedumel ga jelas. Nih kerjain." Ujar Dino memberi Keylin tumpukan yang amat teramat tebal untuk Keylin ketik ulang.

"Se... sebanyak ini?" Tanya Keylin tak percaya.

Dino mengangguk, "Ayo silahkan dimulai nona ceroboh." Ucapnya membuat Keylin menatapnya sinis.

Answer & QuestionWhere stories live. Discover now