[Enam] Who is She?

8 2 1
                                    

Jam kini menunjukkan pukul setengah lima sore. Jam latihan pensi Dino dan Keylin seharusnya telah usai tiga puluh menit yang lalu. Tapi mereka enggan tuk bangkit dari sofa yang ada di ruang latihan itu.

"Key lo ga pulang?" Tanya Dino memecah sunyi.

"Capek gue. Tenggorokan gue rasanya panas banget hadeh. Mana pensi udah deket lagi." Sahut Keylin.

"Ga usah di jadiin beban. Jalani aja pasti bakalan berlalu juga. Dan gue yakin penampilan kita nanti bakalan perfect." Ucap Dino. "Nih minum, lo mesti jaga kesehatan." Sambungnya menyodorkan sebotol air mineral.

"Thanks."

"Yuk pulang." Ajak Dino mengambil tas ranselnya.

"Hah?! Ayuk? Lo ngajakin gue?" tanya Keylin.

"Ya iya lah bocah. Kita disini cuma berdua aja." Sahut Dino. "Lebih tepatnya pulang ke rumah gue. Lo mesti nyicil tugas gue kan?"

"Huhh... Dino gue capek banget tahu! Boleh ga hari ini libur sekali aja?" Ucap Keylin malas.

"Ga. Lo bisa istirahat di rumah gue. Ayo." Dino menarik paksa tangan Keylin.

"Perasaan lo demen banget deh narik tangan gue." Ucap Keylin menarik tangannya dari genggaman Dino.

"Habisnya kalo ga kayak gitu lo ga bakal mau pulang kan? Kalo perlu gue juga bisa gendong lo kalo masih ga mau jalan." Sahut Dino.

"Eh enak aja lo. Guenya yang gamau ya! Mending gue jalan dah sejauh jauhnya daripada di gendong ama elo." Ucap Keylin berjalan mendahului Dino.

"Sombong amat mbak."

Setelah berpamitan dengan Ester, Laras, dan Anna. Keylin pulang bersama Dino. Di perjalanan tidak ada yang memulai obrolan. Hanya terdengar suara penyiar radio dan beberapa lagu yang telah diputarnya.

"Kita sampai." Ucap Dino ketika mobilnya sudah terparkir rapi di garasi rumahnya.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Keylin keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah besar Dino.

"Rumah ini ga mungkin cuma punya satu kamar. Boleh gue pinjem ga salah satu kamar disini. Gue mau baringan bentar. Lo juga yang maksa gue buat langsung kesini." Ucap Keylin dengan malasnya.

"Ada. Dulu itu kamar adik gue, lo boleh pake itu." Sahut Dino. "Sini gue anter ke kamarnya."

"Lo punya adik? Umur berapa? Siapa namanya? Sekarang dia dimana?" Tanya Keylin antusias.

"Namanya Putri. Dua tahun lebih muda dari gue." Sahut Dino membuka pintu kamar adiknnya itu.

"Terus sekarang dia dimana?" Tanya Keylin.

"Bukannya lo capek? Lo istirahat aja dulu, kalo udah baikkan cari gue. Tuh disebelah kamar gue." Ucap Dino lalu berlalu menuju kamarnya.

Keylin hanya berdehem sebagai jawaban. Ia tertegun melihat kamar Putri, sangat rapi. Ia juga melihat cukup banyak ada poster kpop yang menempel memenuhi dinding.

"Ternyata adiknya Dino kpopers ya." Gumam Keylin.

"Ngomongin aku kak?" Tanya seseorang membuat Keylin sangat terkejut.

"Ka.. kamu siapa? Kok bisa ada disana?" Tanya Keylin memegangi dadanya karena terkejut.

"Aku Putri. Adiknya kak Dino. Kakak siapa? Kok masuk kamar aku tanpa ijin?" Tanya Putri, gadis itu kini tengah duduk diatas lemari pakaian.

"Maaf ya kalo kakak masuk kamar kamu tanpa ijin, tadi kakak kesini cuma mau tiduran aja. Tapi kalo kamu ga ngasih gapapa kok." Sahut Keylin hendak keluar kamar.

"Eh jangan. Aku ngijinin kok. Kakak boleh pake kamar aku." Ucap Putri kemudian loncat dari atas lemari yang cukup tinggi itu. "Nama kakak siapa?"

Keylin membulatkan matanya sempurna melihat gadis itu meloncat dari lemari. "Putri kamu ga boleh kayak gitu lagi ya. Nanti kalo kamu luka gimana?"

"Udah kak santai aja kali. Aku udah biasa kayak gitu. Nama kakak siapa?"

"Kakak Keylin." Sahut Keylin mengulurkan tangannya. Putri menyambutnya dengan ramah. "Putri kok tangan kamu dingin? Kamu sakit ya?"

"Engga kak. Tangan aku emang dingin." Sahut Putri membuat Keylin bingung. "Udah lama ga ada yang dateng ke kamar aku. Kak coba liat deh koleksi yang aku punya."

"Iya banyak banget. Kakak juga kpopers kayak kamu tapi ga sampe beli poster dan benda-benda berbau kpop kayak gini." Ucap Keylin memandangi satu per satu poster yang tertempel itu.

"Kenapa?"

"Karena kakak ga tahu tempat belinya dimana." Sahut Keylin lalu tertawa.

"Kakak seriusan ga tahu tempatnya dimana? Astaga." Ucap Putri tak percaya. Keylin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Oh iya kakak temennya kak Dino ya?" Tanya Putri. Keylin kembali menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Aku lihat kemarin pas diruang tamu kakak sama kak Dino ketawa bareng. Udah lama semenjak aku ga lihat ketawanya kak Dino lagi. Tolong buat dia terus tersenyum dan tertawa kayak gitu ya kak." Ucap Putri.

"Hm? Sama-sama lagi pula itu gunanya temen kan? Kalo kakak boleh tahu emang kakak kamu kenapa sampe lama ga tersenyum ataupun ketawa gitu?" Tanya Keylin.

"Ceritanya panjang kak. Aku ga punya waktu yang cukup buat ceritain semua." Sahut Putri.

"Ga cukup waktu? Emang kamu mau kemana?"

"Aku ada janji sama temen nih. Btw kak jangan cerita sama kak Dino kalo hari ini kita sempet ngobrol ya."

"Emang kenapa? Kenapa Dino ga boleh tahu?"

"Ya ga boleh aja. Udah ya kak. Bye." Pamit Putri.

"Ya udah hati-hati ya." Sahut Keylin. "Adiknya Dino imut banget." Ucapnya tersenyum.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Answer & QuestionWhere stories live. Discover now