"Sebelumnya aku mau negasin dulu. Ini masalaluku dan kamu tetap masadepanku. Aku harap cerita ini tidak membuat kamu buat ninggalin aku"
-Aaron Abrisam Reynand-
•••
Usaha Aaron memaksa Star untuk mencari makan diluar gagal total. Star terlanjur marah dengan ulah Aaron yang tidak bisa mengerti kondisinya.
Tanpa menggubris keberadaan Aaron, Star memakan mie buatannya dengan hikmat. Ya Star hanya membuat satu bungkus untuk dirinya sendiri. Tidak perduli lagi laki-laki yang duduk dihadapannya kelaparan atau tidak. Aaron sudah besar, bisa usaha sendiri.
Fokus Star hanya pada mangkuk mienya. Fokus menghabiskan agar bisa segera istirahat. Badannya sudah terlalu lelah. Sudah tidak punya tenaga lagi untuk beradu argumen dengan Aaron.
"Kamu gak buatin aku?"
"Gak usah makan mie. Sana beli sendiri diluar"
"Kamu masih marah?"
"Gak usah ngajak ngomong. Aku lagi makan"
Aaron kembali diam. Rasa bersalah dan bingung mau menjelaskan duduk persoalannya semakin menjadi dengan kondisi Star yang marah seperti ini. Aaron takut Star akan semakin marah padanya.
Semangkuk mie sudah tandas Star habiskan. Segera Star membersihkan peralatannya dan berniat mandi.
Berulangkali handphone Aaron berbunyi, namun entah mengapa Aaron tidak menjawabnya sama sekali. Membuat Star curiga, siapa sebenarnya yang menelfon Aaron sampai laki-laki itu tidak biasanya mengabaikan panggilan telefon. Namun untuk sekarang Star tidak mau bertanya.
Star memutuskan untuk mandi saja. Dan didalam kamar mandi pun, Star masih mendengar bunyi handphone Aaron. Terus berbunyi tidak ada jedanya. Membuat Starla semakin curiga.
"Halo"
"Iya, nanti aku kesana"
Hanya itu yang Star dengar. Kemana? Dan siapa yang menelfon? Dua pertanyaan yang menghantui fikiran Star.
Dengan handuk yang masih melilit di kepala, Star keluar kamar mandi.
"Ada yang mau dijelasin?"
"Hah"
Aaron terlalu kaget dengan pertanyaan Star yang tiba-tiba.
"Katanya tadi mau jelasin. Telingaku udah siap dengerin"
Star tahu jika ada yang tidak beres. Kelihatan dengan tingkah Aaron yang kentara sekali gugupnya. Berulang kali mengatur pernapasannya.
Menunggu Aaron yang hanya diam, tidak segera menjelaskan. Sepertinya Aaron masih ragu.
"Kemaren kamu ngilang kemana?"
"Sebelumnya aku mau negasin dulu. Ini masalaluku dan kamu tetap masadepanku. Aku harap cerita ini tidak membuat kamu buat ninggalin aku"
"Maksudnya?"
"Dina balik"
"Terus?"
Aaron kembali terdiam cukup lama. Memikirkan kemungkinan yang akan dia hadapi.
"Aku gak mau kamu salah paham"
"Kenapa aku harus salah paham?"
"Ya pokoknya aku gak mau kembalinya Dina mempengaruhi hubungan kita"
"Jadi kamu udah ketemu dia?"
Aaron mengangguk.
"Urusan apa yang buat kamu sama dia sesibuk itu sampai mengabaikan aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR-LA (PROSES PERBAIKAN)
RomanceBenar apa kata om pidi baiq "Cinta itu indah. Jika bagimu tidak, mungkin kamu salah pilih pasangan" kurang lebih begitulah bunyinya. (Starla Adara Afsheen) "Cinta itu omong kosong. Hidup cuma satu kali, bebas dan nikmati. Pertahankan apa yang membua...