10 - Red Eyes

7 0 0
                                    

[media]
___________

DI atas sebuah padang yang luas , kelihatan seperti seorang lelaki sedang berlawan pedang dengan seorang perempuan . Perempuan itu berupaya menangkis segala serangan yang diberi , namun serangan lawannya semakin lama semakin tangkas sehingga dia tidak punya peluang untuk melawan kembali . 

Disebabkan terlalu penat dan tidak dapat fokus , pedang yang berada di dalam genggaman terpelanting dan mata pedang lawannya betul-betul menyentuh kulit lehernya . Dia meneguk air liur . Lawannya itu tersenyum sinis kemudian menganjak setapak ke belakang .

" You need to be more focus after this honey " perli Lucas sambil mengelap peluh yang mengalir di dahi .

" Lucas , aku dah penat tau ! Aku nak tidur ! " Cynthia mula memberontak , kaki dihentak berkali-kali seperti anak kecil . Tanda protes . Sudah hampir beberapa jam dia berlatih berlawan tanpa rehat . Lututnya sudah lemah dan seluruh tubuhnya terasa sengal .

" No ! Perlawanan itu lusa , Cynthia . Tetapi kau masih belum kuasai skil berlawan sepenuhnya . Kau ingat aku akan biarkan saja ? " sudah hampir seminggu dia mengajar anak muridnya ini , tetapi tiada apa-apa peningkatan . Cynthia hanya tahu menahan serangan tetapi tidak mampu untuk melawan kembali . Itu yang membuatkan dia risau .

Melihat muka Lucas yang serius , Cynthia mahu saja menangis . Lelaki ni memang tak ada perasaan simpati ke ?

" Haih , yala . Rehat 30 minit but after this , there's no mercy ! " akhirnya Lucas memberi ruang pada Cynthia untuk berehat . Cynthia bersorak gembira kemudian mendapatkan botol airnya lalu diteguk dengan rakus . Dia merenggangkan ototnya dan berbaring di atas rumput . Langit yang membiru itu menjadi tatapannya .

SEBASTIAN memasuki ruang singgahsana kemudian dia duduk di atasnya . Istana itu masih gelap walaupun hari sudah pun siang . Hal ini kerana seluruh tingkap disitu akan ditutup apabila tiba waktu siang , agar seluruh puak Vampire tidak akan terkena sinaran matahari .

" Panggil dia masuk " arah Sebastian . Maka serentak dengan itu , pintu gerbang dibuka dan seorang nenek tua masuk ke dalam . Dia menunduk di hadapan Sebastian kemudian menayangkan sengihannya yang agak mengerikan .

" Tuanku dah makin baik hehehe " ujarnya .

" Hm , jangan nak berdolak-dalih . Aku nak tahu bahawa betulkah ini orangnya . " Sebastian menunjukkan rantai milik Cynthia yang dia ambil .

Nenek tua itu mencapai rantai tersebut lalu dibelek . Rantai kristal berwarna merah itu diteliti dengan lebih dekat , terdapat cecair didalamnya . Kemudian senyuman muncul di bibirnya .

" I bet she must be so pretty . Just like her mom . "

" Bila semua ini akan berakhir ? " soal Sebastian dengan pandangan kosong

" Sabar Sebastian , tak lama lagi dendam kau akan terbalas . " nenek itu menghulurkan kembali rantai kepada Sebastian . Huluran disambut .

" Apa maksud kau ? "

" She's turning 18 next month . Masa yang kau tunggukan . "

" Ah I need that girl . Raven , come here . "

Seorang lelaki berpakaian kot hitam menghampiri Sebastian . Telinga ditadah pada bibir Sebastian . Lelaki itu sedang berbisik sesuatu padanya .

" Aku nak kau buat secepat mungkin . " pinta Sebastian setelah berbisik akan rancangannya .

" Baik Tuanku . " Raven menunduk hormat pada rajanya kemudian dia beredar dari situ . Sebastian menyilangkan jarinya lalu menompang dagu . Senyuman sinis terukir di bibir apabila membayangkan segala rancangannya .

RebornWhere stories live. Discover now