Badanku terasa sangat lelah. Semalaman aku tidak bisa tidur. Panggil aku berlebihan, tapi tadi malam aku memikirkan Jaehyun dan sangat merindukannya. Untungnya, hari ini adalah hari kantorku akan kembali mengunjungi SM Entertaintment sebagai kunjungan pertemanan. Sekarang kami semua sudah berada di mobil menuju gedung itu.
Najwa dan Irfan sangat diam karena takut rahasiaku tersebar ke supir namun keheningan ini membuatku merasa jauh lebih canggung. Aku merasa sangat lelah dan mengantuk namun jantungku terus berdetak karena tak sabar untuk melihat wajah Jung Jaehyun yang indah itu.
"Kamu udah makan?" Tanya Najwa.
Aku menoleh lalu tersenyum. "Sudah kok."
Najwa mengangguk lalu terdiam sejenak seperti berpikir. "Berarti kita harus pura pura gak kenal kan sama- si itu?"
Aku mengangguk. "Sepertinya lebih baik seperti itu."
Tak lama kemudian kami sampai di gedung besar nan gagah itu. Kami semua turun dari mobil dan berjalan menuju lobby. Hari ini fans yang berdiam menunggu hanya sedikit. Mungkin di dalamnya tidak banyak artis. Apakah NCT ada di dalam? Aku sangat berharap seperti itu.
Lee Soo-Man mengajak pak DB untuk masuk ke dalam. Karena requestku kepada Young-Su, hari ini, kunjungan tidak formal ini akan diadakan di kantin gedung ini. Beliau mengatakan untuk memastikan makanannya enak dan tenang karena para staff banyak yang sibuk di gedung satunya.
Young-Su berjalan ke sampingku namun aku merasa seperti tidak ada tenaga. Aku terkejut saat Najwa menarikku untuk melihat dinding di samping kami yang indah ini. Young-Su pun terdiam sejenak lalu berjalan bersama Irfan karena Najwa terus mengoceh.
"Akhirnya pergi." Ucap Najwa.
Aku tersenyum. "Oh, kamu menolongku?"
"Iya, kamu kelihatan sangat lelah. Udah, jalan aja, kita jangan ngobrol."
Sesampainya di kantin Najwa langsung duduk di sampingku sambil memuji kantin gedung ini yang terlihat sangat mewah namun minimalis. Young-Su pun akhirnya duduk sejajar denganku namun tidak bisa menatapku.
Aku memakan makanan yang disediakan namun pikiranku terus ke kekasih rahasiaku itu. Apakah dia masih dimarahi? Di mana dia? Aku tidak mengabarinya untuk mengejutkannya. Jangan-jangan hari ini dia tidak di sini.
Aku melihat seorang pria masuk ke kantin. Tubuhnya tinggi dan berjalannya sangat gagah dan bergaya. Dia menoleh ke meja kami dan aku melihat wajah Lucas. Dia tersenyum melihatku namun langsung mengerti bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk berbincang denganku.
Aku berdehem. "Aku permisi ke toilet."
Semuanya mengiyakan lalu kembali berbincang. Aku tahu sangat tidak sopan untuk permisi namun kami semua sudah menyantap makanan hingga selesai. Lucas yang langsung membawa kopinya berjalan mengikutiku. Di lorong aku berhenti lalu Lucas tertawa.
"Noona." Ucap Lucas.
"Lucas, NCT hari ini latihan? Aku sangat merindukan Jaehyun."
Lucas tersenyum. "Grupku sedang istirahat. Juga, kami hanya melakukan latihan harian. Kalau NCT 127, sedang latihan keras. Noona mau aku panggilkan Jaehyun hyung?"
Aku menggeleng. "Jangan! Jangan beritahu aku ada di sini. Aku tidak mau mengganggu."
"Hey, mengganggu apa, kamu kan ke sini bekerja." Balas Lucas.
"Kembalilah ke tempat latihanmu."
Lucas meneguk kopinya. "Baiklah. Jaga dirimu, noona."
Lucas berjalan menuju tempat latihannya. Aku pun kembali ke kantin dan duduk di samping Najwa. Young-Su menatapku dengan tatapan kesal namun aku mengabaikannya.
Lee Soo-Man memakai baju polo bermotif garis acak. Dia menatapku lalu tersenyum. "Kalian fans EXO, kan?" Tanya Soo-Man.
"Aku fans Red Velvet." Jawab Irfan. "Tapi akhir-akhir ini aku sangat suka NCT. Semua unit!"
"Wah, kebetulan hari ini NCT 127 dan NCT Vision sedang latihan. WayV maksudku." Ucap Lee Soo-Man. "Kita harus mengunjungi mereka lagi agar mereka lebih bekerja keras."
"Tidak usah. Lebih baik keliling gedung saja." Jawab Young-Su.
Najwa berdehem. "Kemarin aku belum melihat NCT dengan seksama. Aku rasa aku mau lihat bagaimana grup korea berlatih. Aku mau melihat lebih jelas kerja keras mereka yang membuahkan kejayaan itu." Ucap Najwa.
Lee Soo-Man terdiam sejenak lalu mengangguk. "Baiklah! Mari kita ke sana!"
Pak DB tertawa lalu kami semua berdiri dari meja makan. Najwa menggandeng tanganku sambil berbisik, "Aku mau daging sapi panggang di tengah kota Seoul itu."
Aku tertawa sambil mengangguk. "Pasti."
Kami berjalan menuju sebuah ruangan dan para idol sedang duduk di lantai. Mereka terkejut saat melihat kami masuk namun mata mereka langsung tertuju padaku. Dua hari lalu aku baru saja keluar dari kamar Jaehyun.
Aku berdehem. "Perkenalkan diri kalian!" Ucap Lee Soo-Man.
Mereka memperkenalkan diri masing-masing. Mata mereka berkali kali mencuri pandang ke arahku. Mereka menarikan sebuah lagu untuk persembahan pada kami. Aku pun bersorak karena penampilan mereka sangat bagus.
"Kamu menyukainya?" Tanya Lee Soo-Man.
"Mereka hebat!"
"Kalian dengar itu? Dia berpikir kalian hebat."
"Terimakasih. Aku berharap Rena menyukai penampilan kami yang lain di masa yang akan datang." Ucap Si leader itu, Kun namanya.
Semuanya berdehem lalu Ten tersenyum. "Kumohon Yang Terhormat Rena, Irfan dan Najwa juga rekan yang lain menyukai penampilan kami tadi. Terimakasih."
"Kalian mengenal Rena?" Tanya Lee Soo-Man.
"Namanya tertera di baju." Jawab Ten dengan cepat.
Lee Soo-Man tertawa. Kami bertiga pun ikut tertawa dengan canggung. Kami semua pun berjalan meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju ruangan lainnya. Kami semua masuk ke dalam lalu para idol di dalam sedang berlatih. Mereka terkejut dan menoleh ke arahku lalu Jaehyun.
"Daebak!" Ucap Haechan. "Daebak!"
Mark dan Johnny langsung tertawa kecil sambil bertatapan. Jaehyun tersenyum sambil merapikan pakaiannya. Hatiku terasa hangat, aku sungguh merindukannya.
"Bisakah kalian menunjukkan tarian atau nyanyian untuk tamu terhormat kita?" Tanya Lee Soo-Man.
Mark mengangkat tangan. "Sebenarnya, saya dan Jaehyun sudah belajar sebuah lagu berbahasa Indonesia yang pernah dinyanyikan member lain saat acara tv Indonesia yang mengundang kami. Mungkin, bolehkah kami memainkan lagu itu hari ini?" Tanya Mark.
Aku tersentak. Jaehyun menggeleng ke arah Mark namun Mark mengambil gitar nya lalu berdiri di tengah. Jaehyun pun menggeleng dan berjalan ke tengah mendekati Mark.
Semua member NCT ricuh. Mereka bersorak ria. Lee Soo-Man hanya tertawa melihat mereka. "Aku akan memainkan gitar untuk mengiringi Jaehyun-Hyung. Untuk Haechan dan Doyoung-Hyung yang mengajarkan kami. Bisa ikut bernyanyi juga."
Jaehyun berdehem. Aku bisa melihat dirinya gugup. Dia memakai kaos putih tipis longgar dan celana training berwarna hitam. Mark mulai memetik gitar dan aku langsung mengetahui lagunya.
Jaehyun pun mulai menyanyikan lagu Cinta Luar Biasa dengan suaranya yang berat dan indah itu. Aku merasakan pipiku memanas sambil menatapnya yang menyanyi di hadapanku. Beginikah? Rasanya memiliki hubungan rahasia. Depan banyak orang kami harus berpura-pura tidak mengenali satu sama lain.
Seseorang menyentuhku dan aku pun menoleh. Young-Su tersenyum padaku. "Kalau kamu menyukai pria korea yang bisa menyanyikan lagu bahasa Indonesia, aku akan mempelajarinya."
Aku terkejut saat suara penyanyi bertambah besar. Aku menoleh dan melihat Haechan dan Doyoung telah ikut bernyanyi juga dan membagi suara membentuk harmoni yang indah. Jaehyun menatapku sambil tersenyum manis dan bernyanyi. Aku pun terus menatapnya seakan jika aku memalingkan pandanganku untuk beberapa detik, dia akan hilang.
Kami semua bertepuk tangan saat mereka sudah selesai bernyanyi. Lee Soo-Man tersenyum. "Sepertinya Najwa Irfan dan Rena sangat menyukai Jaehyun. Mereka terus menatapnya."
Aku tersentak dan batuk. Aku berdehem saat Najwa menjelaskan bahwa Jaehyun sangat tampan dan kami juga sangat menyukai Mark yang visualnya juga bukan main.
"Jadi, siapa yang paling kamu suka di sini, Najwa?" Tanya Young-Su.
Najwa berdehem lalu menunjuk Yuta yang berdiri di belakang Jaehyun. Semuanya pun mengiyakan lalu bertepuk tangan. Irfan pun menunjuk Johnny untuk pilihan yang paling dia sukai.
"Kalau kamu? Rena siapa yang paling kamu sukai di NCT 127? Atau kesukaanmu Lucas WayV?" Tanya Young-Su.
Aku menatapnya lalu tersenyum. "Aku suka semuanya. Namu yang paling aku sukai adalah Doyoung. Suaranya sangat indah."
"Hah? Saya?" Tanya Doyoung terkejut dengan ekspresi lucunya.
Aku menoleh ke arah Jaehyun lalu tertawa kecil. Dia pun tertawa. Grup nya menertawakan Doyoung yang masih terkejut dengan pernyataanku karena mereka semua tahu pria yang paling aku sukai di antara mereka adalah Jaehyun.
Kami semua keluar ruangan. Aku sengaja berjalan paling terakhir. Sebelum menutup pintu aku menoleh dan semua member melambaikan tangan kepadaku tanpa suara. Jaehyun tertawa lalu melambaikan tangan juga.
Kami berpisah dengan Lee Soo-Man dan rekan rekannya termasuk Young-Su karena mereka harus langsung meeting di lantai yang berbeda. Kami turun lalu memasuki lorong kecil dalam gedung menuju parkiran mobil. Namun seseorang menarik tanganku. Aku tersenyum lalu menoleh.
Namun, yang ada di hadapanku bukanlah orang yang aku harapkan. Young-Su tersenyum indah dan aku membalas senyumannya. "Kamu akan langsung pulang?" Tanya Young-Su.
Aku mengangguk. "Iya."
"Bisakah kamu menunggu sekitar satu jam? Mari kita makan bersama!"
Aku menggeleng. "Aku sangat lelah."
Young-Su terlihat kesal. "Aku lihat tadi kamu sangat bersemangat melihat para idol tampan itu."
"Aku sangat lelah, Young-Su, aku harus cepat-cepat kembali."
Aku membungkuk lalu berjalan. Sebelum aku sempat membuka pintu. Young-Su berteriak, "Mungkin kalau Lucas WayV yang mengajakmu, kamu akan mengiyakannya karena kamu menyukainya!"
Aku tersentak dengan bentakannya. "Mengapa kamu membentakku?"
"Karena aku bingung. Kamu terlihat sangat tertarik kepada Lucas!" Bentak Young-Su lagi.
"Kamu salah. Yang Rena sukai bukanlah Lucas WayV." Ucap seseorang dari balik Young-Su. Kami berdua menoleh dan siapa yang kulihat sangatlah mengejutkan.
"Yang disukai Rena adalah aku. Kekasihnya. Aku, Jung Jaehyun."
AYO GUYS JANGAN LUPA VOTA DAN COMMENT YAAA TERIMAKASIH BANYAKKKK!!!