08. Barbar and Lyly

2.4K 216 68
                                    

Hai! Jangan lupa di vote juga komen.

Follow ig juga tiktok: @storiesalfina

||||

"Sampai kapan lo mau cuek sama Barbara kayak gini?"

Ah shit, pertanyaan itu lagi-lagi di lontarkan dari mulut teman-temannya. Sebenarnya Rouvel muak karena kisah percintaannya terus di campuri oleh orang lain, tapi mau bagaimana lagi? Toh Rouvelnya tidak mampu mengurus kisahnya sendiri hingga orang lain yang tak lain adalah teman-temannya harus ikut campur.

"Kapan-kapan."Rouvel menjawab sambil memakan seblak di dalam cup.

Dengan kompak teman-temannya pun menatap jera kepada Rouvel. Mereka yang menjadi saksi perjuangan Barbara berusaha membuat cowok dingin namun menyebalkan itu tidak cuek lagi.

Barbara selalu membawakan Rouvel makanan meski akhirnya makanan itu di makan oleh teman-teman Rouvel. Gadis itu juga selalu berusaha mengajak Rouvel bicara, tapi sayangnya Rouvel selalu menghindar dan makin lengket dengan Lyly.

"Goblok, cewek lo udah penuh perjuangan gitu gak lo hargain. Gue aduin Buna Ale mampus lo,"ancam Morval sambil mengeluarkan ponsel dari saku celana sekolahnya.

"Jangan cepu. Lagian ini gak terlalu penting."

"ASTAGHFIRULLAH!"seru semua teman-teman cowoknya kecuali Marvel.

"Kalau bukan temen gue udah gue tonjok lo, anjing."Cleon greget sendiri.

"Lah, sini aja kalau berani."

Morval menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dosa apa om Devan sama Buna Ale punya anak modelan maneh!"

Kedua bahu Rouvel naik, perasaan dia sudah berbakti kepada kedua orang tuanya. Kenapa Morval berbicara orang tuanya punya dosa apa seperti itu?

"Lo nembak Barbar buat apaan sih, Rou? Buat di sakitin sama lo?"tanya Rayyan hingga membuat Rouvel diam.

"Suka siapa jadian sama siapa. Sehat?"

Rayyan terus bertanya. Cowok itu kesal juga lama-lama dengan tingkah Rouvel, terlihat sekali brengseknya.

"Lagian ini urusan gue, kenapa kalian ikut campur?"Rouvel bertanya, wajahnya datar.

Cleon menghela nafas sambil mengacak rambutnya, Rouvel ini memang bodoh sekali ternyata. "Rou, kita ikut campur karena perduli sama lo. Lo keliatan gak gantle banget dengan mainin perasaannya Barbar."

"Lebih tepatnya karena lo gak bisa urus percintaan lo sendiri, sih."Marvel yang sedari tadi diam pun membuka suara.

"Oh."

Hanya itu respon Rouvel, cowok berwajah tampan itu rupanya kesal karena seperti di sudutkan oleh teman-temannya.

"Kalau emang udah gak bisa sama Barbara, lepas aja. Pertahanin juga buat apa kalau lo terus kayak gini sifatnya."

Morval mengangguk setuju mendengar perkataan kembarannya. "Yang ada itu cewek makan hati mulu. Untung hatinya kuat jadi gak nyerah."

BAROUVEL STORY (END)Where stories live. Discover now