Kak, di awal-awal belajar menulis, ada yang suka bingung menempatkan si “Di” ini, nggak?
Aku waktu itu bingung banget, Kak. Nggak tahu kapan harus memisahkannya dan kapan harus menggabungkannya. Akhirnya, pas ikutan tantangan menulis, rata-rata kesalahanku di kata “Di” ini.
Alhamdulillah, setelah belajar di beberapa kelas menulis dan sering silaturahmi sama PUEBI, saya baru bisa membedakan kapan harus digabung (di- sebagai imbuhan) dan kapan harus dipisah (di-sebagai kata depan).
Yang masih bingung, semoga postingan ini bisa memberikan sedikit pencerahan.
Buat “Di” yang berfungsi sebagai kata depan, biasanya diikuti kata benda dan kata keterangan tempat atau waktu.
Contoh
Di meja (di + kata benda)
Di atas (di + keterangan tempat)
Di waktu malam (di + keterangan waktu)
Nah, buat “Di” yang berfungsi sebagai imbuhan biasanya diikuti kata kerja.
Contoh:
Diambil (di + kata kerja)
Dicubit (di + kata kerja)
Dibeli (di + kata kerja)
Untuk kata benda yang diberi imbuhan (awalan + akhiran) dan mengalami pergeseran makna, maka ditulis serangkaian.
Contoh:
Di penjara (kata depan) dipenjarakan (imbuhan)
Di rumah (kata depan) dirumahkan (imbuhan)
Selanjutnya, untuk kata “di balik” ini tergantung dari penggunaan kalimatnya, ya.
Misalnya:
Kakak mencari bukunya yang hilang di balik selimut. (Kata “di balik” di sini ditulis terpisah. Karena kata “di” diikuti dengan keterangan tempat).
Berbeda dengan kalimat berikut ini.
“Kak, jangan lupa dibalik, ya, jemurannya!” (kata “dibalik” di sini ditulis serangkaian karena merupakan kata kerja).
Bagaimana, Kak? Semoga bisa membantu Kakak-kakak semua yang sedang kebingungan dengan penempatan kata “Di” ini, ya.
Semangat untuk terus belajar dan meng-upgrade diri.
#indonesiawritingzone #iwz_premiumclass #belajarbareng_iwz #iwz_tugas
