Bab 5

929 3 0
                                    


Saat arum memberanikan diri membuka pintu tenda, ia melihat bayangan hitam berada persis di tenda laki-laki, ia sendiri tidak tahu bayangan hitam tersebut berasal dari mana, setelahnya arum pun memilih untuk kembali ke tendanya dan mencoba tak mengindahkan gangguan yang datang menghampirinya.

Setelah berusaha keras untuk memejamkan mata kembali, hal aneh datang lagi menghampiri mereka, namun hanya arum yang mengetahui gangguan tersebut. Tiba-tiba saja saat arum dan kedua temannya terlelap, tiba-tiba saja ada benda jatuh yang menimpa tenda perempuan hingga membuat arum terbangun dari tidurnya lagi.

"Astagfirullahaladzim" ucap arum

Arum istigfar dengan begitu kerasnya hingga membuat Nisa dan tasya pun terbangun juga dari lelapnya.

"Ada apa rum??" tanya nisa terkaget

"Ada benda jatuh menimpa tenda kita" ucap arum gemeteran

"Coba aku cek" tanya tasya

Tasya pun kemudian bergegas keluar tenda untuk memastikannya, di sisi lain nisa mencoba menenangkan arum yang semakin gemeteran. Namun saat tasya mengeceknya, taka da benda apapun di tenda perempuan bahkan ia pun mencari sampai tenda laki-laki namun tak ada benda apapun. Teman-teman lelaki pun tersadar mendengar kegaduhan di tenda perempuan, hingga membuat joni pun keluar dari tenda untuk memastikan.

"Ada apa sya??" tanya joni

"Ini si Arum ngerasa ada benda jatuh yang langsung nimpa ke tenda kita, tapi setelah aku cek gada benda apapun" ucap tasya

"Mungkin hanya halusinasi atau mimpi barangkali" ucap joni

"Tapi ini kedua kelainya loh, sebelumnya arum juga bangunin aku, katanya ada suara rintihan perempuan tapi setelah aku amati taka da suara apapun" ucap tasya

"Mungkin arum hanya kecapean, coba tenangin dia yah sya" ucap joni

"Siap" ucap tasya

Tasya pun kembali ke tenda perempuan untuk kembali memberitahukan kepada arum dan nisa bahwa tak ada apapun di luar tenda.

"Tadi aku udah cek, tapi ngga ada apapun di luar sana rum" ucap tasya

"Kamu yakin?? Jelas-jelas aku denger sendiri kalau ada benda jatuh nimpa tenda kit aini" ucap arum

"Iya aku percaya sama kamu rum, kamu kan ga pernah boong sama sekali, tapii yasudah anggap saja angin lalu rum, lebih baik kita lanjut tidur supaya besok bisa jauh lebih fit" ucap tasya

Dengan perasaan terpaksa akhirnya arum pun mau menuruti perkataan tasya untuk kembali melanjutkan tidurnya. Mereka bertiga pun kemudian terlelap kembali dan mencoba untuk tidak mengindahkan kejadian yang terjadi.

Tak terasa hari pun kini sudah beranjak pagi, mereka bertujuh pun sudah terbangun dari tidurnya. Meskipun semalem banyak kejadian janggal yang dialami oleh arum, namun ia mencoba untuk bersikap biaasa agar teman-teman yang lain tidak mengkhawatirkannya. Di sisi lain, banyangan kejanggalan itu tetap ada di pikiran arum.

Mereka bertujuh pun kemudian mulai memasak logistic yang sebelumnya sudah dipersiapkan untuk dijadiakan bekal saat mereka melanjutkan perjalanan lagi, setelahnya mereka pun tak lupa untuk mengemas kembali tenda milik mereka untuk nantinya mereka akan melanjutkan perjalanan menuju puncak cikuray.

"Arum kamu baik-baik aja??" tanya joni

"Baik bang" ucap arum

"Syukurlah, kalau kamu ada hal yang dirasa, kamu bisa langsung bilang ke saya atau yang lainnya agar lekas dicarikan solusi" ucap joni

"Sejauh ini masih aman ko bang jon" ucap arum

"Syukurlah kalau semuany aman" ucap joni

Setelah mereka menyantap sarapan dan mengemasi semua hal yang berkaitan dengan tenda, mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri hutan belatara yang terlihat masih sangat perawan alias belum dikunjungi oleh manusia lainya.

Bersambung

MALA PETAKA DARAHHAID DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAIWhere stories live. Discover now