Bab 10

703 3 0
                                    


Joni pun memberitahukan kepada agus bahwa arum sebelumnya melakukan hal yang tidak semestinya. Agus pun mulai bisa memahami setelah mendengar cerita tersebut bahwa penyebab utama sosok itu menguasai tubuh arum adalah karena sikap arum yang tidak semestinya.

"Bang sepertinya sikap arum tersebut yang menjadi penyebab utama sosok itu menguasai diri arum" ucap agus

"Lalu apa yang harus kita lakukan??" tanya Joni

"Gua sendiri bingung bang, gua ngga bisa menyelesaikan persoalan arum ini seorang diri, perlu ada bantuan ustad untuk bisa membantu mengembalikan jiwa arum ke raganya kembali" ucap agus

"Tapi kita kan lagi ada di atas gunung gus, apa ngga ada cara lain??" tanya joni

"Ngga ada bang, kita ngga bisa sembuhin arum di sini, terlalu berbahaya" ucap agus

Di sisi lain, pergerakan arum semakin cepat, ia seolah-olah tidak merasakan lelah dan terus mengelantur bahwa seluruh teman-temannya sudah menunggunya di puncak cikuray, ia bahkan menerobos hutan yang benar-benar masih sulit untuk dijamah manusia, dan sepertinya ia mengambil jalan yang salah, jalan itu mengarah ke sebuah jurang.

"Rum, berhenti!!!" ucap joni

"Kenapa bang?? Ini jalan yang benar kok" ucap arum dengan begitu santianya

Sosok yang menguasai tubuh arum sangat pandai bersandiwara, ia bahkan berlagak seperti bukan orang lain, ia benar-benar bersandiwara bahwa dia merupakan sosok arum yang sebenarnya.

"Aku mau lari bang biar cepet sampai" ucap Arum

Semua orang hanya bisa menatap keanehan yang ditunjukkan oleh Arum, hingga akhirnya joni pun memberitahukan kebenarannya kepada semuanya yaitu kepada tasya, dika, ari, dan juga nisa. Mereka semua nampak syok saat mendengar kebenarannya tersebut. Mereka bahkan kebingungan tentang apa yang harus mereka perbuat sementara arum terus bertingkah di luar batas.

Karena arum berlari begitu cepat, joni dan yang lainnya pun tidak mampu mengimbangi laju arum, hingga akhirnya mereka pun benar-benar kehilangan jejak arum. Mereka kemudian berpencar untuk mencarinya.

"Arummm, lu dimana" ucap joni

Agus pun kemudian memberikan saran kepada joni agar ia segera meminta bantuan kepada siapapun yang dapat dengan segera menyusulnya ke atas gunung ini, joni pun berpikir untuk meminta bantuan pakde aji. Dengan sinya yang putus-putus ia berusaha untuk menelepon pakde aji, ia sudah mencoba panggilan telepon sampai 10 kali, namun tak kunjung tersambung. Ia pun kemudian berinisiatif untuk mencari daratan yang lebih tinggi untuk mendapatkan sinyal, dan puji Tuhan berhasil. Ia berhasil menyambungkan teleponnya kepada pakde aji. Tak lama setelahnya pakde aji pun mengangkat telepon joni

"Kenapa jon??" tanya pakde aji

"Pakde gawat pakde, salah satu teman kami ada yang kerasukan hingga ia bertingkah sangat aneh" ucapan joni

"Memangnya apa yang sudah kalian perbuat hingga penunggu gunung tersebut marah??" tanyaa pakde joni

Joni pun memberitahukan bahwa persoalan yang sedang dihadapi mereka sanggatlah kompleks, ia juga memberitahukan tentang suatu hal yang dilakukan oleh arum sebelum kejadian ini terulang.

"Kalian di mana?? Tunggu pakde, pakde akan menyusul ke sana" ucap pakde Aji

"Kami masuk ke dalam hutan pakde" ucap joni

"Jangan bergerak begitu jauh, pakde dan beberapa orang akan membantu kalian semua" ucap pakde

"Lalu untuk saat ini apa yang harus aku lakukan pakde??" tanya joni

"Tidak banyak hal yang bisa dilakukan, sebab dari pengamatan yang telah dilakukan oleh pakde aji, arum benar-benar sudah dikuasi oleh makhluk lain" ucap pakde aji

Joni dan teman-teman lainnya pun memutuskan untuk terus mengawasi arum tanpa beristirahat sedikit pun, mereka tak ingin arum bertindak gegabah dan hal tersebut dapat membahayakan dirinya sendiri.

Bersambung

MALA PETAKA DARAHHAID DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAIWhere stories live. Discover now