Chapter 23 - Di Puncak Kecil

123 14 0
                                    

Judul Novel : The Path of the Cannon Fodder's Counterattack

(炮灰逆袭之路)

Penulis : 毛鸟 [ Mao Niao ]

Protagonis: Ling Xiao

English Translator :

Snowy Codex [ snowycodex.com ]

- Selamat Membaca -

-

Ling Xiao tertegun.

Beberapa adegan melintas dalam benaknya dengan cepat. Kembali ketika dia menangkap Lan Wei, Mo Qi menjadi panik dan meminta seseorang mengiriminya sebuah surat, memintanya untuk memberikan sebuah puisi akrostik [1] kepada Kaisar. Setelah melihatnya, Ling Xiao telah menyalin kata-kata-kata pertama dari setiap baris.


[1]. Jenis puisi dimana huruf pertama, terakhir atau lainnya secara garis besar menguraikan kata atau frasa tertentu.


Kata-kata tersebut adalah 'Aku Menyukai Yang Mulia'

Mo Qi ingin mengakui perasaannya kepada Kaisar dan meminta agar Ling Xiao menyampaikan surat itu kepadanya.

Bagaimana mungkin Ling Xiao bersikap bodoh sampai dia harus membantunya?

Jadi dia langsung membakarnya. Namun, dia lupa tentang kertas yang dia tulis tersebut dan secara tidak sengaja mencampurnya dengan daftar di dalam kotak besi ...

Ling Xiao akhirnya sadar, dan hatinya jatuh dalam kekacauan.

Kertas ini telah dilihat oleh Kaisar sekarang..

Dia sedikit mengangkat matanya, ingin melihat sekilas ekspresi Kaisar, hanya untuk mengetahui bahwa mata Kaisar yang tenang dan dalam telah mengamatinya sepanjang waktu.

Ling Xiao menegang, lalu dengan cepat menurunkan tatapannya dan berlutut di tanah.

Hanya satu pikiran yang tersisa dalam pikirannya.

Bagaimanapun, dia, sebagai seorang kasim, memiliki ketidaksopanan untuk 'menyukai dan menginginkan' sang Kaisar.

Kaisar memalingkan wajahnya, perlahan mengambil teh dari meja dan minum seteguk, "Berdirilah, tubuhmu belum sehat, jadi tidak perlu terlalu sopan"

Ling Xiao berdiri, tubuhnya gemetar karena ketakutan.

Kaisar melirik ke kursi lain di samping meja dan memberi isyarat pada Ling Xiao, "Ayo kemari, duduklah"

Karena terbebani oleh nikmat darinya, Ling Xiao dengan gelisah berkata, "Yang Mulia.. Yang Mulia.. kamu adalah Raja"

Mendengar perkataannya, Kaisar melirik Ling Xiao yang penuh otoritas.

Tanpa pilihan lain, Ling Xiao langsung duduk di samping Kaisar.

Di sebelahnya, tubuh Ling Xiao tampak halus dengan pakaian putihnya, tapi wajahnya terlihat sangat ketakutan. Dia benar-benar pucat dan bibirnya membentuk garis. Postur tubuhnya sangat lurus karena gugup, kedua tangannya gemetar.

Kaisar menerawang, teringat bahwa kasim kecil ini biasanya selalu menemuinya dengan sangat teliti. Jantungnya mulai berdenyut aneh sejenak, lalu perlahan mulai merasakan kelembutan ke arahnya.

"Zhen tidak bermaksud menyalahkan atau mencelamu. Kamu tidak perlu terlalu gugup. Bantu Zhen menuangkan teh" Kaisar meletakkan cangkir teh kosong di tangannya.

[ TAMAT ] The Path of the Cannon Fodder's Counterattack [BL]Where stories live. Discover now