Chapter 18

247 6 3
                                    

---

Pada pagi harinya kami sarapan seperti biasa dengan hening dan hikmat.

Setelah semua menghabiskan sarapan, kami berkumpul di ruang keluarga dengan mendengarkan cerita eyang yang menurutku seru.

Namun ada yang aneh dengan mas kenu, dia terlihat lebih diam dan gelisah¿ entahlah mungkin hanya perasaanku saja pikirku.

Lalu mas kenu mengatakan bahwa ia tidak akan menginap malam ini karna sudah memiliki janji dengan temannya. Kami pun mengiyakan lagi pula sudah tidak ada hal aneh lagi menurutku.

Malam hari pun tiba, seperti hari-hari sebelumnya aku tidur bersama adikku.

Aku membawa sebuah mainan yang begitu ku sukai karna menyenangkan, seperti cermin beserta meja yang menjadi satu. Cermin itu memiliki penutup. Jika penutupnya dibuka dan ada yang bercermin, maka cermin itu akan mengeluarkan suara 'hello'.

Jam sudah menunjuk pukul 11.00 malam. Adikku sudah terlelap dan aku sedang video call dengan kekasihku.

"I miss you." kata kekasihku. "Sok inggris deh dasar jawir." balasku. Lalu dia merajuk karna aku memanggilnya jawir *Jawa Inggris* kekasihku itu campuran seperti ayahku yang campuran Arab dan Belanda.

"Aku rindu juga loh. Kita sudah sebulan ya belum ketemu." kataku untuk membuat moodnya kembali "Iya. Miss u so much" katanya dengan sedih. Aku menanggapinya dengan tawa.

Sampai dia bertanya "Adik kecilku belum tidur sayang?" aku sontak bilang "Dia sudah tidur sejak jam 9." aku bahkan menunjukkan padanya di video call kami bahwa adikku memang sudah terlelap.

Ku lihat ekspresinya terkejut namun hanya sesaat kembali seperti semula. "Aku mau peluk dan cium kamu deh nanti kalau kita ketemu." katanya mengalihkan topik.

"Kamu sudah siap dihajar papi?" balasku sembari tertawa. Dia hanya menyengir dan menunjukkan dua jarinya tanda peace.

Tidak lama setelah itu mainan cerminku berbunyi 'hello' dan kami pun sama sama terdiam untuk memastikan pendengaran kami tidak salah.

Mainanku itu terletak dekat lemari pakaian dan itu juga tertutup rapat. Jika kalian lupa bahwa aku bilang cermin itu hanya akan berbunyi jika ada yang bercermin.

"Salah dengar aja sayang. Yasudah kamu tidur ya sudah malam." kata kekasihku mengalihkan fokusku pada suara tadi. "Iya, kamu juga tidur yaa. I love you." kataku seraya tersenyum. "I love you more." katanya lagi sebelum kami memutuskan sambungan.

Namun setelah itu kekasihku mengirim pesan "Baca doa dan tidur sekarang sayang." setelah membalas pesannya, aku pun melakukan yang dia katakan.

---

---

Next---

Gending JawaWhere stories live. Discover now