13 - Dana Usaha

267 35 2
                                    

Siapa yang kangen?! Aku kangen banget😩 Absen sesuai jam kalian baca yuk!🦋

JANGAN LUPA RAMEIN YAAA, biar Boo update lagi abis ini💋

Ayo share, vote, dan komen duluu. Udah belomm??🥰

———

"YA AMPUN SYAILA!"

Gadis yang dipanggil mengernyit, terlebih yang memanggilnya adalah Baby. "Ya, kenapa, By?"

Baby meletakkan tasnya di atas meja Syaila, "Akhirnya gue pindah juga ke SOS, hari ini gue udah gabung di kelas lo," ungkapnya dengan semangat.

Syaila tertawa kecil. "Lo masuk MIPA udah kayak masuk neraka, lagian dulu kenapa bisa milih jurusan itu kalo gak yakin bisa kuat?"

"Mana gue tau ternyata nerakanya kelas jahanam! Pokoknya beban hidup nambah deh masuk sono, mending gue masuk SOS lah. Disana gue sesek, disini pasti bisa napas apalagi sebelumnya gue jurusan MIPA pasti gampanglah."

Kening Izora mengerut kecil mendengar ucapan gadis itu dan Syaila menyadarinya. "Masing-masing jurusan ada plus minus-nya, By. Ada tekanan dan kemudahannya masing-masing. Lagian kemampuan kita kan beda-beda, gak bisa dibandingin," jelas Syaila.

Baby berdecak, "Iya itu maksud gue! Udah ah serius banget sih gue kan cuma ngomong aja."

Syaila mengunci bibir, dalam hati berdoa semoga hadirnya Baby tidak mengubah apapun dalam hidup gadis itu, terutama dalam lingkup pertemanan. Pasalnya Syaila sulit menerima orang baru, tapi satu sisi tak tega menolak Baby yang sepertinya tak memiliki teman lain.

"Gue duduk disini yaa?" tanya Baby menunjuk bangku di sebelah Syaila.

"Gue segede gini gak bisa ngeliat lo?" celetuk Izora pelan.

Syaila meringis jadinya. "Disini tempat duduk Izora. Depan gue ada Lanie sama Inarah, lo cari bangku yang kosong aja, By," katanya perlahan agar tak menyinggung gadis itu.

"Oh?" Baby menaikkan kedua alisnya, "sorry-sorry, gue kira masih kosong, hehehe."

"Oh iya," lanjut Baby. "Gue kan telat masuk sini, jadi belom ngambil ekskul. Kalian pada ambil apa?"

Lewat isyarat mata Syaila menyuruh Izora untuk menjawab, apalagi setelah melihat Lanie dan Inarah yang sama sekali tidak tertarik untuk menjawab. Sialnya, Izora juga mengendikkan bahunya malas.

Kasian tak ada yang tertarik untuk menjawab Baby, Syaila berucap, "Gue masuk Paskib."

"Yang lain?" tanya Baby tak puas hanya mendengar jawaban Syaila. "Gue sama Lanie jurnal," jawab Inarah.

"Lo?" Izora menatap Baby enggan. "Voli."

Baby berpikir sejenak. Mau masuk Ekskul Voli, tapi dirinya memiliki kemampuan yang standart dalam olahraga. Mau masuk jurnal, tapiiii Baby merasa seseorang seperti dirinya ngapain masuk jurnal??

Melihat mereka berempat berulang-ulang kali, akhirnya mata gadis itu tertuju pada Syaila dan tersenyum lebar setelahnya. "Gue masuk Paskib aja deh. Gimana daftarnya, Sya? Pasti gampanglah gue bisa langsung masuk. Lo aja bisa."

Kalimat sederhana, yang membuat senyum kecut menampakkan diri di wajah Syaila. Menatap Baby dengan teramat datar, hanya dengan ucapan itu, Syaila sudah bisa tau hubungan diantara mereka berdua akan lebih kompleks dari sekadar hubungan pertemanan biasa.

———

"Kemana yang lain?" tanya Esa pada Kai, melihat lapangan yang belum terlalu ramai.

HIPOTESISWhere stories live. Discover now