2. Rencana memonopoli

29.8K 2K 45
                                    

Holaa!

Sebelum membaca tekan bintang dulu yuk! o(〃^▽^〃)o
.
.
.
.
.
Bayi mungil itu menerjabkan matanya pelan ia terbangun dari tidurnya. Tak lama kemudian pipinya menggembung lucu siap menangis, namun saat menoleh ke samping bayi itu tidak jadi menangis, karena merasakan ada orang di sisi sebelahnya.

Dengan pelan ia pun berguling lalu tengkurap dan mulai merangkak.

Ace mengeryit dalam tidurnya, ia merasakan sekitaran wajahnya basah. 'Apa atapnya bocor?' batinnya menduga.

Pemuda itu mau tidak mau membuka matanya karena merasakan gigitan kecil dan sapuan basah di area sekitar wajah.

Tepat setelah matanya terbuka Ace melihat mahluk mungil sedang bermain di area sekitar wajahnya, mahluk mungil itu juga tidak segan-segan menggigit pipi Ace karena penasaran.

"Kak bayi zombie ini menggiggit pipikuuu akuu akan mati dan tertular virus bayii zombi!!" Ace berseru keras dan berteriak lebay.

Bayi disampingnya malah tertawa melihat wajah konyol Ace. Bayi mungil itu kemudian mulai memanjat dan menaruh tubuh gembulnya di wajah Ace terkesan memeluk.

"Kwak-bwangun...," ucap Ace dengan suara teredam karena wajahnya sepenuhnya ditindih oleh mahluk buntal itu. Bayi bulat itu juga mulai menarik-narik rambutnya.

"Akkwwhh dwiaa menganiayakwuu!"

Abel bangun karena mendengar suara berisik di sebelahnya pemuda itu lantas dengan cepat mengambil buntalan imut itu dari wajah sang adik.

"Gaaa....gaaa!" protesan kecil terdengar. Bayi itu memandang Abel dengan tatapan cemberut. "Hiks... hikss..huwaa." Bayi buntal itu akhirnya menangis dengan keras. Kakak laki-laki itu telah mengganggu keasikannya!

Abel dan Ace kebingungan melihat bayi yang menangis, mereka tidak pernah merawat bayi sebelumnya, susu saja pelayan yang membuat.

"Ace panggil Maria!" Abel memerintah.

"Baik!" Ace segera berlari ke rumah utama meninggalkan Abel yang masih bingung bagaimana cara menenangkan bayi.
.
.
.
.
.
Maria pelayan pribadi Abel dan Ace mematung sejenak karena melihat tuan mudanya yang sedang menimang-nimang seorang bayi.

Darimana tuan mudanya mendapatkan seorang bayi apakah tuan mudanya itu meniduri seorang gadis? begitulah kira-kira isi pikiran wanita paruh baya itu.

"Maria ayoo bantu kami!" seruan Abel menhentikan Maria dari lamunannya.

"Ehh baik, maafkan saya..." Maria dengan cepat mengambil ahli untuk menggendong bayi buntal itu, Setelah menggendongnya pelayan itu merasakan bahwa bokong bayi di gendongannya basah. "Sepertinya popoknya basah makanya ia menangis terus dan mungkin juga karena ia lapar." Maria menjelaskan.

Abel mengangguk kemudian segera berjalan ke meja disamping tempat tidur dimana ada perlengkapan bayi di sana dan memberi Maria popok bayi sekali pakai atau yang biasa disebut diapers.

Untungnya sebelum pulang kemarin mereka sempat mampir ke mall untuk membeli perlengkapan bayi walau harus dibantu oleh pramuniaga.

Maria kemudian mulai membersikan tubuh bayi bulat itu dengan tisu basah memakaikannya baju kemudian menyuapinya dengan bubur.

Abel dan Ace diam-diam memperhatikan bagaimana Maria merawat bayi. Karena sekilas terbersit di hati mereka berdua ingin belajar juga bagaimana cara mengurus bayi dengan benar.
.
.
.
.
.
"Ayoo merangkaklah kesini..." Ace mulai menggoda bayi 6 bulan itu agar merangkak kepadanya. Ace juga menggoyang-goyangkan mainan bayi yang berbunyi mirip lonceng agar mahluk gembul itu mendekat.

BONNIEWhere stories live. Discover now