24. Mister Alfabet hilang?!

14.7K 1.6K 81
                                    

Chap 24 yang dipending kemarin lunaass yahh! Btw aku ketiduran pas pulang kerja wkwkwk sorry up telat hiks૮(˶╥︿╥)ა

Sebelum membaca tekan bintang dulu yuk♡ terimakasih
ε('。•᎑•')っ 💕
.
.
.
.
.
Balita itu kebingungan, ia melongok ke kolong-kolong meja membuka lemari mainan dan mencari ke setiap sudut kamar namun tak menemukan kemana katak hijaunya pergi. Balita itu sangat khawatir karena belum memberi makan anak-anaknya mereka pasti kelaparan sekarang!

"Tidak ketemu kemana bayi Bonbon pelgi...." Balita itu mulai menggembungkan pipi sambil berusaha menahan air mata agar tidak jatuh. "Hic...hic huwaaaa!" tak lama kemudian Bonnie gagal menahan tangis. Ia terduduk dilantai balita itu mulai lelah mencari katak-kataknya apa mereka pergi atau kabur keluar?

Tangisan Bonnie sangat keras sampai kelantai satu. Dominic yang sedang meminum teh seketika menyemburkan tehnya karena mendengar tangisan keras itu.

"Hei Ace adikmu kenapa?" Alan bertanya, dia memang belum pulang dari kediaman Alexander sejak tadi siang dan sedang memainkan psp di kamar temannya itu. Sedangkan adiknya Elen pulang terlebih dahulu karena harus menemani ibunya ke butik.

Ace menggeleng kemudian pemuda tampan itu langsung berdiri dari duduknya dan lekas menuju kamar sang adik karena takut balita bulat itu kenapa-napa.
.
.
.
.
.
Brak. Pintu kamar Bonnie terbuka, Dominic lekas masuk kedalam di ikuti Ace dan Alan. Mereka melihat Bonnie sedang duduk dilantai dengan wajah penuh air mata.

"Daddy..." Bonnie segera bangun dari duduknya dan menghampiri sang ayah. Bonnie memeluk kedua kaki Dominic dengan wajah penuh air mata, kepalanya mendongak untuk melihat wajah tampan daddynya.

"..."

"Daddy mictel katak hilang. Hic..hic kemana meleka pelgi? apa meleka kabul dali Bonbon!" Balita itu mulai mengadu pada sang ayah.

Dominic dengan cepat menggendong putranya untuk menepuk-nepuk punggung kecil itu. "Tenanglah, coba cerita sama daddy kenapa katakmu bisa hilang..."

Bonnie menggeleng. "Hic hic. Bonbonn tidak tau, tadi kan Bonbon pelgi cama kak Ace teluc colenya Mictel alpabet hilang hic huaaa! kemana bayi-bayi Bobon pelgi daddy huwaaa..." balita itu mulai menangis lagi. Dominic sampai kebingungan untuk menenangkannya.

"Diamlah, nanti kakak akan membelikannya untukmu..." Ace maju dan berusaha membujuk buntalan itu.

"Katak sangat mudah di dapatkan adik kecil," Alan juga berusaha membujuk Balita itu supaya tidak menangis lagi.

"Nooo mau mictel alpabet... huwaaaaaaa! meleka pacti kelapalan cekalang!" Balita itu meminta turun dari gendongan sang ayah dan mulai berguling-guling di lantai, tantrum!

Semua laki-laki diruangan itu seketika kelabakan dalam menenangkannya.

Bonnie yang masih tidak berhenti menangis membuat Devan akhirnya turun tangan ia menyuntikan balita itu dengan sedikit dosis obat tidur agar Bonnie bisa sedikit tenang dan tidak tantrum lagi.

"Kalian sudah mengecek cctv? barangkali ada yang memang masuk kekamar keponakanku," usul Devan sembari mengelus rambut lebat keponakannya yang terlihat lepek. Sesekali Devan mendengar suara sesegukan dari keponakannya yang tertidur. Uhh anak yang malang. Ia tantrum gara-gara hewan berlendir yang berbunyi kwok..kwok. Seketika Devan iri dengan katak-katak peliharaan ponakannya!

"Cctv dikamar bermain putraku sedang rusak kami baru mengetahuinya hari ini dan langsung menggantinya." Dominic memcium dahi Bonnie yang sedang tertidur. "Anak ini suka sekali dengan katak aku bahkan ingat saat pertemuan pertamaku dengannya, badan bulatnya penuh lumpur karena sedang mencari hewan berlendir itu." Dominic mengingat kembali kenangan lamanya. Ia lantas tertawa ketika mengingat kenangan itu.

BONNIEWhere stories live. Discover now