PART XI

795 103 13
                                    

#THEDEVILWEARSHUGO

PART XI

GIGI’S P.O.V

Saya ternga-nga bila saya nampak bahagian almari yang dipenuhi dengan pakaian lelaki. Saya cuba tidak mau percaya that I’m actually sleeping in Kurtis’s room di Kleo and Karter’s condo.

Entah berapa banyak bilik di ni condo. Tapi yang saya tau memang ada empat bilik besar. Kleo and Karter’s master bedroom, their kids’ rooms and this room.

Kenapa dorang tidak pernah bagitau saya this is Kurtis’s room masa-masa dia balik KK? Yang saya tau bila dia balik KK dia tinggal di hotel. Buduh juga kau ni Gigi. Kurtis kan ada keluarga di KK. Memanglah dia ada bilik di setiap rumah keluarga dia kan?

Dan dengan selambanya Kurtis took off his shirt and pants. Hanya tersisa boxers saja!

He turned like it was a normal thing to do and say.
“My towels in the shower?”

“Huh?” Saya blur.
“The black one, koibito.” Dia senyum menggoda.

“B… black?” Saya gugup.

Oh God! Selama ni saya guna tuala dia? Patut pula the smell is so masculine!

“It’s okay, I don’t mind sharing everything with you.” Dia bilang!

Dia melangkah ke arah saya. Mata saya terpanah on his abs, membuatkan saya meneguk liur.

We stood side by side opposite each other sebelum dia melangkah menuju to the bathroom.

Saya terasa jari dia menyentuh sudut bibir saya.
“Jaga meleleh-leleh tu air liur.”

APA?!

And he walked to the bathroom and shut the door closed.

Saya menekup pipi saya menahan malu. Lantas saya lap-lap sudut bibir saya. Betulkah air liur saya meleleh?

Tiada pun! Sengaja dia membalas saya tu dulu kan?

Argh! Saya terasa sangat malu dan tersindir. Dan terkejut juga.

What am I supposed to do now? I have to get out of his room. Saya akan tidur di bilik Khloe, anak si Kleo.

Halfway memasukkan pakaian-pakaian baru yang Kleo tolong saya beli dengan duit gaji saya, Kurtis came out from the bathroom only with his towel wrapped to his waist.

“Your turn.” He said. My turn? Saya menatap dia bingung. “Mandi.”

Saya menggelengkan kepala.
“N-”

“You smell of smoke and horny men.” KURTIS!
“I don’t sme-” I started.
“Smell yourself.” He lifted my hair to my nose.

Uh, betul juga.

“I’ll shower and sleep in Khloe’s room.” Saya bilang.
“No.” Ugh! “Kau mau saya kasi mandi kau?”

“NO!” I snapped at him.
“There’s nothing that I haven’t seen.” Kurtis betul-betul menguji kesabaran saya oh.

ARGH!

After berdebat hampir 30 minit, akhirnya satu jam kemudian kami berbaring di atas katil. Both sudah fresh mandi.

We are lying down facing each other, but not touching each other. Pipi saya terasa nyaman di atas bantal yang empuk. Mata saya macam mau kuyu-kuyu sudah.

“Kau tidak mau pakai baju kah?” Saya tanya dia.
“Tidak biasa.” Dia jawab. “Kau tidak mau buka baju kah?”

Astaga! Sabar sajalah kau Gigi.

The Devil Wears HugoWhere stories live. Discover now