Tari

91 15 0
                                    

Dunia terbagi menjadi dua bagian, manusia dengan talenta turun temurun dan juga manusia pada umumnya. Tidak ada sistem kelas. Meski memiliki talenta, mereka bukan menjadi lebih tinggi. Walau tidak bisa dipungkiri, banyak kemudahan yang didapat secara tidak langsung.

Dari keempat kelompok bertalenta: air, api, udara, dan tanah dipercaya dulu ada semaca Aang yang bisa mengendalikan semuanya. Tapi orang kayak gitu sangat jarang ada. Bahkan kalau ibu-bapaknya menikah sesama talenta dan akhirnya dia mendapat talenta turunan, umumnya mereka cuma unggul di satu pihak.

Ada banyak rumor yang beredar.. fire sign yang katanya bisa ngidupin api tiap kali kemping.. earth sign yang suka jatoh tanpa disengaja.. water sign yang selalu dikuntit ujan kemana pun mereka pergi.. atau air sign yang katanya bisa bikin angin jadi nggak stabil sehingga meyebabkan turbulensi pesawat. Tapi ya kayak gitu ada juga.. untuk mereka yang nggak bisa ngontrol kekuatan mereka.

Tapi kebanyakan, belakangan ini, memutuskan untuk nggak terbuka soal talenta mereka khususnya ketika mereka tinggal di tempat baru.. jadi pribadi baru.. tanpa perlu ketahuan orang lain. Dari sedikit orang yang terbuka mengenai kekuatan ini, keluarga Banyu masih turun temurun meneruskan bakat air mereka. Mulai dari usaha keluarga di bidang perairan seperti tambak sampai air mineral atau bahkan untuk acara penting kadang jadi pawang hujan. Di kejadian bencana besar yang melibatkan air, keluarga Banyu sering mendapat pujian karena keterlibatan mereka yang luar biasa. Keluarga Banyu seolah digambarkan seperti pahlawan.. mereka mendorong balik air ke alam, mengontrol hujan, dan tidak pelit jadi sponsor acara kemanusiaan. 

Salah satunya Tari.

Namanya Mentari Banyu. Meski namanya Mentari, nama keluarga di belakang namanya menangkal semua curiga kalau Tari adalah keturunan keluarga Api. Dari kecil, Tari terkenal di semua tempat ia berada. Ia selalu memiliki nilai rata-rata, meski bukan yang terpintar di kelas, juga periang dan memiliki wajah yang lumayan enak dipandang dengan senyum yang selalu muncul. Semua orang yang satu sekolah dengan Tari pasti kenal, bahkan yang tidak pergi ke sekolah yang sama. Dia cukup terkenal di sosial media dengan followers lebih dari 80 ribu orang. Itu sebabnya dari awal Audri menjaga jarak aman. Audri nggak tau ini cuma khawatirnya saja atau gimana tapi ada kepercayaan kalau sesama mereka mudah menegali, dan karena Tari jelas-jelas keturunan air.. mendekat adalah keinginan terakhir Audri.

Tapi hari itu, ketika ia telat masuk kelas karena baru saja menyelesaikan misi empat jam sebelumnya.. ia nggak ada pilihan selain satu kelompok dengan Tari. Bukan karena Tari nggak punya kelompok (mana mungkin?) tapi karena ketika Audri yang hampir nggak punya teman dekat di fakultas terlihat bingung mencari teman kelompok.. Tari tersenyum melambaikan tangan. Sakit kepala Audri dimulai dari satu kalimat Tari, "eh Audri belum dapat kelompok? Bareng aja."

Darimana juga Tari tau namanya?

Petak ApiWhere stories live. Discover now