Interaksi

52 9 0
                                    

Audri hampir bisa dibilang nggak kenal Tari. Ya dia tau nama dan tau jurusan.. dan pasti tau dia keluarga siapa. Tapi Audri dan Tari nggak pernah interaksi. Meski begitu, Audri nggak suka Tari.

Mungkin.. benci?

Nggak tau juga.

Tari itu apa ya.. nggak perlu usaha buat pintar dan disayangi sama banyak orang. Lebih dari itu, dia bahkan nggak perlu menutupi talenta alaminya dan malah bisa menggunakannya untuk kebahagiaan banyak orang. Sementara Audri? Hahaha. Dia bukan cuma punya talenta api, yang bagi banyak orang bisa dihitung aib, tapi dia juga hidup dengan karakter jahat itu: jadi petak api.

Bayangkan kalau ada yang tau kalau kebakaran pasar itu dibuat oleh Audri.

Bayangkan kalau ada yang tau kalau Audri menghanguskan rumah delapan ratus orang untuk satu buah pusat perbelanjaan. Audri pasti akan dilempar batu sampai mati.

Kelompok itu terdiri dari empat orang. Harusnya cuma tiga. Tapi karena Audri satu-satunya yang belum punya kelompok, kelompok itu jadi empat orang. Kelompok ini kelompok yang tidak bisa dirubah selama satu semester. Mereka akan ada tugas lapangan dua kali, seminggu sebelum UTS dan dua minggu sebelum UAS yang akan dibuat dalam bentuk report untuk nilai UTS dan UAS. Sebelum itu juga ada presentasi dan diskusi mingguan. Audri menghela napas membayangkan akan sebegitu banyaknya interaksi antara dirinya dan Tari semester ini. Satu hal yang dia tau pasti: empat jatah cabutnya akan dia pakai semaksimal mungkin.

--

Kelompok Tari sebenarnya terdiri dari teman-teman terdekatnya. Mutiara dan Jasi. Jadi begitu kelas berakhir dan mereka bertiga bersama ke kantin, berpisah dengan Audri yang katanya mau ke perpustakaan saja, Mutiara dan Jasi langsung menghela napas. Rasanya kayak bebas.

"Lo ngerasa nggak sih dia kaku banget?"

"Kita padahal udah baik mau ngajakin dia sekelompok. Kelompok lain juga males kali nambah orang lagi."

Tari sedang tidak ada di situ, dia pergi duluan mau beli yogurt di salah satu pedagang kantin.

"Iya Tari tuh emang itu deh kekurangannya. Terlalu baik. Kenal aja nggak, tiba-tiba diajak."

Begitu Tari tiba, Mutiara dan Jasi langsung berdiri. Mereka memang bergantian memesan dan karena Tari hampir selalu cuma beli yogurt atau buah potong, biasanya Tari memisahkan diri sendiri. Tari tau ia dibicarakan, memilih Audri jelas bukan hal yang disukai teman-temannya. Bukan sekali dua kali Tari ditegur karena "terlalu baik". Kadang orang memang tidak perlu diperlakukan baik karena malah memberi masalah untuk kelompok, apalagi untuk mata kuliah 3 SKS yang nilainya wajib seperti ini.. Tari tau Mutiara dan Jasi jelas tidak mau mengulang karena beban kelompok.

Tapi kali ini.. hanya kali ini saja.. Tari tau dia harus berada dekat dengan Audri. Ada satu hal yang ia curigai dari perempuan itu.

1 Juni 2022. 21:35.

Petak ApiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang