GELANG

1.5K 59 13
                                    

Assalamu'alaikum temen temen
Ini cerita keduaku, di profil emang cuma satu karna yg pertama ku unpublish hehe

jgn lupa vote, comment and share guys! 

🍓HAPPY READING🍓

Kumandang adzan membangunkan seorang perempuan kecil dari alam mimpinya, ia duduk dengan keadaan setengah sadar karena terlihat dari matanya yang masih terpejam sempurna. Kemudian ia sedikit menguap lalu berdiri meninggalkan tempat tidurnya untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang umat muslim.

Setelah selesai melaksanakan shalat subuhnya ia pun bergegas untuk mandi dan mempersiapkan diri sebagai seorang siswi sekolah dasar, ia tersenyum melihat penampilannya pada pantulan cermin di hadapannya. Seragam sekolah lengkap baju putih, rok merah panjang, dan juga jilbab putih untuk menutupi auratnya.

Tok Tok Tok!

"Rara ayo turun sayang kita sarapan dulu" Teriak seorang wanita paruh baya sekitar umur tiga puluhan yang tak lain adalah bundanya.

"Iya Bunda!".

Tak lama ia keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama dengan orang tua dan satu laki laki yang diketahui sebagai kakak Rara."Pagi Ayah, Bunda" Sapaan hangat keluar dari bibir mungilnya kepada orang tuanya.

"Abang nggak di sapa nih?" Sindir Rifqi-Kakak Rara-sambil mengolesi selai nanas pada roti.

"Hehe, pagi juga Abang" Satu kecupan singkat jatuh di pipi Rara tak lupa dengan tangan sang Kakak yang sedikit mengacak acak jilbabnya, membuat si empunya jilbab menggerutu sebal.

"Ih Abang! kan jilbab Rara jadi berantakan!!".

"Udah udah masih pagi nggak usah berantem, kamu juga Bang suka banget jahilin Adeknya" Ujar Khasanah-Bunda Rifqi dan Rara- menengahi.

"Iya Bunda" Jawab mereka serempak."Yaudah dihabisin makannya biar semangat sekolah" Kata Julian-Ayah Rifqi dan Rara- yang diangguki oleh kedua anaknya.

Ritual makan pun diselesaikan dengan khidmat yang diawali dengan doa terlebih dahulu."Yuk berangkat, ntar kesiangan" Ajak Julian kemudian menyalami Istrinya sebelum keluar rumah terlebih dahulu dan di ikuti dengan kedua anaknya.

"Kita berangkat dulu ya Bunda! Assalamu'alaikum!" Ucap Rara sedikit berteriak karena posisinya yang sudah di dalam mobil sedangkan Khasanah berada di ambang pintu sambil melambaikan tangan "Iya sayang, wa'alaikumsalam! hati hati!" Balas sang Bunda yang di balas dengan anggukan serta lambaian tangan mungil anak perempuannya.

***

"Rara sekolah dulu ya Yah, Assalamu'alaikum" Pamit Rara sambil mengecup punggung tangan Ayahnya "Iya sayang, sekolah yang pinter jangan nakal, nurut kata guru, oke?"
"Ai aii captain!" Julian pun tersenyum kemudian mencium puncak kepala anak bungsunya.

Gadis kecil itu menatap kepergian Julian yang mulai menjauh dengan lambaian tangan dan senyum manis yang menghiasi wajah imutnya. Lalu dengan segera ia memasuki gerbang sekolahnya sebelum bel masuk berbunyi.

BRUKK!

"Aduh!shhh sakitt" Serunya sambil memegangi lututnya yang tertutup dengan rok panjang.Ya karena terburu-buru ia pun menabrak seorang anak laki laki yang seumuran dengannya."Makanya kalo jalan liat liat dong! celanaku jadi kotor kan!" Bentak anak laki-laki itu membuat Rara terlonjak kaget dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"M-maaf...hikss Ra-ra nggak se-sengaja..hikss..." Entah ia menangis karena sakit, karena takut, atau karena terkejut dengan teriakan orang dihadapannya tadi kita tidak tau hanya Rara yang tau, eh aku juga tau."Ck! tau ahh" ucapnya lalu pergi meninggalkan Rara yang masih sesenggukan ditempat itu.

Rara melihat gelang tak jauh dari tempat anak laki-laki itu jatuh.Di ambilnya gelang itu dan langsung ia kenakan.Ia buru-buru masuk ke dalam kelas karena bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

.

.

.

KRINGG...

Bel pulang sekolah berbunyi, Rara segera membereskan peralatan sekolahnya, ia menyadari sesuatu saat ingin memasukkan kotak pensil ke dalam tas.Gelang, ya gelang yang ia kenakan sepertinya tertukar dengan seseorang.Seharusnya gelang yang ia pakai berliontin huruf 'M' bukan 'A'.

Gelang itu pemberian kakaknya yang dibuat sendiri.Gelang hitam dengan liontin huruf 'M', gelang itu sengaja dibuat couple dengan kakaknya yang berliontin 'R'."Ck! Cari dulu deh".Rara takut jika kakaknya tau Rifqi akan marah atau sedih jadi ia memutuskan untuk mencari gelangnya disekitar tempat ia jatuh tadi, siapa tau ada disana.

Rara sama sekali tidak menemukan gelangnya, bagaimana kalau nanti kakaknya marah? "Aduhh gelang Rara ilang, gimana dong? nanti kalo abang marah gimana?" Rara berdecak sambil celingukan tetapi tidak ada juga."Yaudah deh, besok ku cari lagi". Sebaiknya ia segera ke gerbang sekolah menunggu Julian menjemputnya, urusan gelang akan ia pikirkan dirumah nanti.

🍓🍓🍓

Sampai jumpa di part selanjutnya
maaciww yg uda votment and share, see u guys!

FAITH INTERMEDIARY Where stories live. Discover now