Prolog

3.5K 579 45
                                    

Cinta; emosi paling tidak pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta; emosi paling tidak pasti.
Hari ini utuh, besok tinggal separuh.
Ada kalanya ia bertahan lama, ada kalanya
pula ia mencapai masa tenggang.

Terlalu rapuh untuk selamanya.
Terlalu repas untuk diabadikan.

•••

"Sampai kapan lo mau suka sama gue?"

Aku menatap lawan bicaraku, ada secercah harapan pemuda itu dapat memberiku jawaban. Jawaban yang berbeda, yang mampu mematahkan kekhawatiran di dalam hatiku dan membuatku kembali percaya cinta memang pantas untuk diperjuangkan. Tetapi, seperti yang sudah-sudah, pemuda itu membisu. Seperti yang sudah-sudah, pertanyaanku menggantung di udara. Seperti yang sudah-sudah, aku kembali kecewa.

Mungkin, aku salah berharap seseorang akan menemukanku. Mungkin, lukaku terlalu dalam untuk dipulihkan. Mungkin juga, kepercayaanku memang telah hancur sejak malam itu.

Lebur tak bersisa.

Barangkali, Ayah yang mengubahku menjadi manusia tanpa emosi. Barangkali, Bunda yang membuatku menilai cinta adalah bentuk perasaan paling sia-sia, yang tidak pantas untuk dipercaya, apalagi diusahakan.

Dalam perdebatan panjang itu, akhirnya aku kembali dihadapkan pada pertanyaan; mampukah cinta memberiku jaminan?

Jaminan akan tetap abadi hingga hela napas terakhir. Jaminan akan tetap tinggal meski banyak alasan untuk tanggal. Jaminan akan tetap utuh kendati durasi terlampau sering mengikis segalanya. Namun, diam pemuda itu sudah cukup menjelaskan segalanya.

Cinta tak mampu menjamin apa-apa.

🐨🐨🐨

Pesan penulis:

Sejauh ini bagaimana?
Apakah sebagian dari kalian ada yang merasa relate karena pernah ditinggalkan, atau justru sebaliknya?
Menjadi pihak yang mematahkan hati tanpa belas kasihan dan berakhir menyesal pernah menyia-nyiakan seseorang yang begitu tulus?

Aku tahu, pembuka cerita ini masih membingungkan. Semuanya akan dikupas satu-persatu. Tentang alasan mengapa Kaluna tidak lagi percaya akan adanya cinta yang bertahan selamanya.

Dan untuk kalian yang bersedia bertamu di dunia baruku, terima kasih. Terima kasih sudah mampir dan menikmati seduhan tehku yang mungkin kurang manis, agak sedikit pahit atau terlalu panas. Terima kasih sudah bersedia menikmatinya meski tak sesuai selera 🥰

Di ceritaku ini, aku tidak akan memaksa kamu untuk menyukainya. Tidak juga spam komentar dan target bintang untuk membuka chapter selanjutnya.
Jika kamu suka, boleh tinggalkan jejak. Jika tidak, aku tetap berterima kasih karena kamu sudah meluangkan waktu untuk membacanya.

Untuk dukungan dan waktu yang direlakan, terima kasih banyak orang-orang baik. Mari kita sama-sama bertumbuh dan bahagia.

I love you pake banget diulang tiga kali ♥️

Jatuh Cinta Itu Sia-SiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang