Part 06

696 51 2
                                    

"Kita menjadi asing sebenarnya karena apa? Karena beda perasaan atau karena beda keyakinan?"
-Ary Nugroho

"Sa, lo lihat kearah kiri gue, Ana lihatin gue gak sih?" Tanya Ary berbisik-bisik dengan Samudra yang berada di samping kanannya sibuk memperhatikan dosen.

"Kenapa gak lo aja?"

"Gue takut dia terganggu mandang wajah gue." Ujarnya pede dengan senyuman kikuk. Samudra menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman sebangkunya ini, ia menoleh kearah Ana dan benar saja ia melihat Ary dengan tatapan kagum mungkin.

"Dia lihatin gue kan?" Tanya Ary yang sok sibuk mengotak atik handphonenya berusaha sok sibuk.

"Iya..."

"Dia suka gue gak sih?" Tanya Ary sembari menatap Ana dan membuat sosok perempuan itu mengalihkan pandangannya dan berpura-pura mengobrol dengan teman sebangkunya.

"Nanyak gue? Gue tau apa coba"

"Dia selalu bertingah seolah-olah suka sama gue tapi dia juga selalu bertingkah seolah-olah gak mau kenal gue."

"Lo suka dia?"tanya Samudra

"Entahlah...."lirih Ary sembari kembali memasang handset di kedua telinganya. Dilain sisi Ana bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa ia berperilaku seperti ini. Memandang lelaki yang sudah ia putuskan untuk ia jauhi. Yah, Ana memutuskan untuk tak membalas pesan sosok pria itu beberapa tahun yang lalu, Ary dan Ana sudah lama saling kenal, bahkan hubungannya sangatlah baik, Ana yang tau segala aktifitas Ary, Ana yang selalu menyimpan video Ary bermain piano dan pap random Ary.

Saat mengingat itu semua Ana selalu merasa menyesal telah melakukan tindakan menjauh seperti ini, Ana melakukan hal ini bukan tanpa sebab. Ana melakukan ini karena merasa insecure dengan sosok Ary, sosok itu terlalu sempurna. Ganteng, pintar, dan memiliki banyak kawan membuat Ana selalu insecure melihat sosok lelaki itu.

Saat melihat Ary berbicara dengan sahabatnya hatinya selalu sakit, saat melihat Ary selalu bersikap ramah sama perempuan lain dan kepadanya tidak ia selalu merasa bersalah, saat dirinya berada di ruangan atau berpapasan dengan Ary sosok lelaki itu pasti selalu membuang muka dan tak berani menatapnya. Terkadang jika orang-orang membicarakannya ia selalu merasa senang entah kenapa. Mendengar namanya saja bisa membuat Ana tersenyum.

Tapi saat orang-orang menyebut namanya dan mengatakan jika ada perempuan yang menyukai sosok pria itu membuat Ana merasa sakit hati bukan main, apalagi saat mengetahui jika lelaki itu sudah memiliki pasangan seagama dengannya. Entah kabar itu benar apa tidak.

"Ana..." ujar Riska teman sebangku Ana, Ana menoleh dan menatap bingung Riska.

"Iya kenapa Ris?"

"Gak papa, tapi lo lihat ini! Fauzan ganteng bangettt" ujar Riska menahan jeritan.

Ana tersenyum kikuk, Andai saja ia bisa terbuka kepada Riska siapa yang ia suka seperti Riska yang selalu terbuka dengan siapa sosok pria yang ia sukai.

"Ini ganteng Ris" ujar Ana yang berusaha membuka pembicaraan.

"Temannya Fauzan, emang ganteng anjir! Lo mau gue kenalin deh."

"Ke gue? Gak gak, gue cuman mau modelan kayak Jaehyun aja kalau enggak modelan Suho juga gue terima."

"Terlalu tinggi jancok."

"Gak papalah, iri banget loh!"

"Dilihat-lihat Ary ganteng juga ya, pintar juga.."ujar Riska

"Iyaa, Ary emang pintar anjir. Lo tau dulu gue sering nyontek tugas-tugas ke dia wkwkwkw"

"Serius?! Eh iya lo kan dekat banget sama Ary dulu! Sampai gue pikir kalian berdua pacaran anjir, hahaha lo berdua lucu banget dulu sampai ada nama yang dia buatin buat lo, lo juga suka main bareng sama dia sampai gue di jadiin nyamuk!" Ujarnya

"Pacaran? Gila lo, lo lihat bentukan Ary sesempurna itu anjing!"

"Dia sempurna tapi tipe lo banget kan?! Suka musik, pintar, tampan, dan..." jeda Riska sembari tersenyum "beda keyakinan pastinya..." lanjutnya

"Cih!!! Lo ya!!"

"Gue benarkan? Anak bebeknya Ary gak usah sok ngambek-ngambek"

"Gak, salah!"

"Gue kadang bingung sama lo anjirt, lo itu bisa dibilang terbuka sama orang-orang bahkan orang yang baru lo kenal lo bisa nyeritain segalanya ke dia, tapi ada juga hal yang lo sama sekali gak pernah lo bahas. Contoh kecilnya seperti lelaki yang lo suka, tipe cowok yang benar-benar lo suka siapa, lo dekat sama siapa atau jalan sama siapa, heran gue sama lo. Tertutup tapi terbuka."

Ana diam saja mendengar ucapan Riska, jika di pikir-pikir memang benar dengan perkataan Riska. Sifatnya ini seperti apa sebenarnya. Kadang ia merasa terlalu terbuka dengan seseorang tapi terkadang ia merasa jika ia terlalu tertutup dan membiarkan dirinya sendiri yang menyimpan masalahnya.

•••
Samudra berjalan kearah parkiran sekolahnya bersama teman-temannya, ia semua memutuskan untuk ke rumah Devan untuk berkumpul-kumpul. Sudah sangat lama ia tak menghabiskan waktu bersama karena sibuk.

Samudra melirik sosok perempuan yang sangat sulit mengeluarkan motornya dari parkiran, "Gak bantuin Ana?"Bisik Samudra ke Ary.

"Emang dia mau nerima bantuan gue?"

"Ary...kalau lo suka dia, kejar. Jangan sampai lo menyesal dan ingin waktu diulang."

"Tuh udah di bantuin sama Dion." Ujarnya sebelum mengeluarkan motornya juga. Samudra menaikin bahunya acuh dengan sikap Ary, jika di lihat-lihat kedua orang ini saling mencintai, mungkin saja. Semua itu iya katakan bukan karena sebab, perilaku Ary ke Ana yang selalu berusaha menjauh dari Ana dan berusaha sok cuek terkesan seperti ingin membuat Ana semakin penasaran, tak hanya itu mata Ary yang tak bisa menatap mata Ana saat berbicara membuat pemikiran Samudra tentang Ary menyukai Ana itu sangat kuat, sedangkan sifat Ana yang egonya terlalu tinggi sampai kedua orang itu sangat sulit bersatu.

Zodiak virgo dan leo memang tak bisa bersatu, jika bersatu mungkin akan aeperti Ana dan Ary, mencintai satu sama lain tapi ego dan gengsinya sangatlah tinggi sampai membuat kedua orang itu tak bisa bersatu.

Bersambung....




HAAAAAAAA MUNGKIN INI GAK ADA ADEGAN SAMUDRANYAAAA TAPI KE ORANG-ORANG SEKITAR SAMUDRA, sekali-sekali kita harus perhatikan lingkungan sekitar wkwkwkw, tapi kalau kalian di posisi Ana atau Ary gimana? Apa benar Ary suka Ana? Atau cuman rasa biasa aja kayak lelaki lain!!

Oklah byeee semua, ini sebenarnya dihitung bonus chapter doang sih wkwkwkw, udahlah bye guyss... muahh

SAMUDRAWhere stories live. Discover now