JAM istirahat telah usai, Adrea memutuskan kembali untuk mengikuti pembelajaran, sebenarnya ia tak ingin tapi kalau bukan karna paksaan Nathan ia tidak akan melakukan itu.
Ayolah~
Ia sudah lulus 1 tahun yang lalu, dan tentu pembelajaran SMA ini semua sudah ia pelajari di dunianya dahulu. Untuk apa lagi belajar? Toh, dirinya sudah pintar.
Selain karna paksaan Nathan, Adrea juga tidak mau terkena masalah lagi dan berakhir dihukum kembali seperti tadi.
Tolonglah~
Membersihkan toilet super bau kencing dan tai-tai bau dosa saja ia sudah banjir keringat, apalagi dihadapkan hukuman lagi. Tentu saja Adrea tidak kuat.
"Sana masuk," Titah Nathan setelah sampai didepan kelas Adrea.
Adrea mengaruk kepalanya yang terasa gatal, lalu menyengir."Kali ini aja, Nat. Lagian bolos sekali-kali gak bikin gue bego-bego amat kok. Boleh ya? Mumet tau belajar mulu. Lagian gue pinter, gue gak butuh belajar lagi. Cicitnya B.J Habibie nih," Adrea menepuk dada kirinya bangga. Jelas dong, udah pinter, cantik, imut, lucu, gemesin, jomblo, kurang apalagi dia?
Nathan tak menunjukkan reaksi apapun selain wajah datarnya, tak lama ia menganggukkan kepala."Bolos ya?" Adrea mengangguk mantap. Wah, sepertinya Nathan berubah pikiran.
"Iya, gimana kalau kita bolos ba-"
"Gak," Potong Nathan cepat.
Adrea mencebikkan bibirnya. Padahal udah berharap. Baiklah, ia menyerah. Berdebat seperti ini tidak akan ada ujungnya, lebih baik mengalah bukan? Nanti ia cari cara lain agar bisa kabur dari jam pelajaran yang membosankan itu.
Adrea menampilkan senyumnya setelah mendapatkan ide brilian."Yaudah," Setelah mengatakan itu, Adrea langsung memasuki kelasnya tanpa protes apapun lagi. Dan itu menimbulkan kecurigaan Dimata Nathan.
°•°•🍁•°•°
Baru saja duduk, tiba-tiba ia sudah dikerumuni oleh para gadis-gadis dikelasnya. Berbagai reaksi mereka tujukan padanya. Ada apa ini weh? Perasaan dia tidak berbuat kriminal deh.
"Adrea apa bener lo kencan buta sama my bubu gue?" Tanya seorang gadis berbando pink dengan tangan memegang kipas. Kepanasan kali ya.
Belum sempat menjawab, yang lain kembali melontarkan pertanyaan lagi.
"Adrea, Lo gak ada maksud lain kan deketin ketos kita?"
"Bukannya lo demennya sama manusia berhati dingin itu? Trus ngapain lo tempelan juga pacar gue, Jan maruk lah,"
'Heh siapa yang maruk biji lumut? Gue aja gak tau siapa yang lu maksud malah nuduh gue yang enggak-enggak,'
Adrea menggerutu kesal didalam hati. Tuduhan tak bermoral apa yang mereka maksud, tolong perjelas sedikit otaknya tidak konek kalau masalah seperti ini.
YOU ARE READING
Male lead Antagonist
Science Fiction[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mungkin didalam novel itu wajar. Tapi bagaimana jika ia yang mengalami sendiri? Novel yang sedang booming dikalangan remaja berjudul 'Obsessed...