Trauma Langit?

718 17 1
                                    


•SELAMAT MEMBACA•

"Maaf..."Lirihnya,bulan menunduk menatap ponsel yang kini berada didepannya

"Saya tidak menyuruh kamu untuk minta maaf bulan,jelaskan kenapa kamu membohongi saya?"Tanya Langit dengan nada penekanan

"Kak...aku nggak bermaksud membohongi kamu,aku nggak mungkin nyimpen hp aku ke kamu soalnya"

"Soalnya apa?ha?"Tanya Langit lagi

"Soalnya Kamu masih pacaran sama Bintang,tuh tadi notifikasi nya masuk terus,untung saya yang dapat"lanjut langit,jujur ia tidak menyangka kalau Bulan akan membohonginya,padahal Langit mengira Bulan sudah memutuskan pria itu,ucapan Langit berhasil membuat Bulan merasa bersalah

"Maaf"Lirihnya,Langit tidak menjawab,ia menghela nafas kasar,mungkin Bulan masih tidak bisa memutuskan pria yang bernama Bintang itu

"Keluarlah,hp kamu ada ditangan saya sekarang"ucap Langit dengan nada yang sangat lembut,ia tidak ingin meninggikan suaranya apalagi ini perempuan,ia tahu seorang Bulan tidak bisa mendengar suara yang tinggi jadi Langit harus berusaha menahan emosinya dan tidak meninggikan suaranya

"Kamu nggak marah kan?"Tanya Bulan dengan mata berkaca kaca

"Tidak,saya paham,silahkan keluar"Ucap Langit,ia kemudian mengambil ponsel itu lalu meletakkannya di dalam laci mejanya,Bulan mengangguk ia kemudian berdiri lalu menyalimi tangan Langit sebelum pergi,walaupun Langit tidak memarahinya tetap saja Bulan merasah bersalah

"Hati hati"ucap Langit kepada istrinya

"Iyya"

Padahal Langit masih ingin mengobrol tapi ia tidak ingin keceplosan lagi sehingga membuat Bulan merasa bersalah lagi

"Aku yakin pasti dia marah,cuman dia tahan Karna nggak mau bikin aku sakit hati....padahal dia udah sakit hati duluan pasti,apalagi kalau chat dari Bintang aneh aneh,maafin aku yah kak,aku janji aku bakal berusaha lupain Bintang"

Sementara didalam kantornya,Langit menatap kedua foto orang tuanya yang kini sudah pulang ke pangkuan yang maha kuasa,Langit akhir akhir ini rindu dengan kedua orang tuanya.

Muhammad Langit Bashees adalah anak dari pasangan Ahmad Bashees dan Sri Ramadhani,keduanya meninggal Karna kecelakaan yang menimpa ketinganya namun ternyata hanya Langit yang masih bisa diselamatkan Karna Gibran saudara kandung Bashees datang tepat waktu.tapi tidak dengan Bashees dan Sri,mereka berdua meninggal ditempat Karna kecelakaan yang mereka alami sangat berbahaya dan membuat kedua pasangan suami istri itu terlempar keluar dari mobil

Dan sampai sekarang Langit masih trauma dengan kejadian itu

Langit kembali mengingat kejadian lima belas tahun yang lalu itu,ia memelan savilanya dengan susah payah,sial!kenapa dia harus mengingatnya kembali

"Ck!andaikan waktu itu gue nggak gangguin abba pasti sekarang mereka masih ada disini"Lirihnya
Langit sering kali menyalahkan dirinya atas kecelakaan itu,apalagi saat dia melihat foto orang tuanya,rasa bersalah itu masih ada sampai sekarang

Langit lebih sering memakai 'GUE' jika dia sedang berbicara dengan temannya ataupun dengan dirinya sendiri,tapi kalau dengan orang lain Langit lebih memilih memakai kata 'saya' karna rasanya itu lebih sopan

Langit menggaruk kepalanya yang tak gatal,kepalanya sangat sakit,ia selalu saja mengingat kecelakaan

"maafin Langit!!!"Teriak Langit

"Langit seharusnya dengerin kata abba..."lirihnya.Langit duduk dilantai dan mengepal tangannya,rasa bersalahnya kembali muncul

"Andaikan gue waktu itu nggak ngeyel mungkin abba sama umma masih ada disini..."Lirihnya,penglihatan Langit mulai buram,detik berikutnya Langit sudah tak sadarkan diri

LangitWhere stories live. Discover now