Kembali ke jakarta

553 19 1
                                    


Selamat membaca

Hari ini bulan sangat takut dengan ujiannya nanti,ia ketiduran tadi malam,dan sekarang malah kesiangan bulan hanya memakan satu sendok Nasi goreng lalu segera berangkat ke sekolah,langit yang melihat wajah bulan yang pucat lansung khawatir dengan keadaan istrinya itu,apalagi tadi malam ia begadang

"Kenapa lo?kok liatin bini lo kayak gitu banget?"Tanya imam kebingungan

"Tangan bulan panas,wajahnya juga pucat"Jawab langit

"Yah lo apain memang bulan tadi malam jangan jangan lo anu yah?"Tanya imam penuh selidik

"Apaansih bang,dia kemarin begadang,perlancar hafalannya sampai tengah malam,mungkin dia paksain banget soalnya dia takut kena omel sama abi"

Imam mengangguk ngangguk sambil memasukkan makanannya kedalam mulut"wah bahaya itu kalau bulan nggak jawab soal abi,bisa bisa dimarahin"

"Semoga dia bisa jawab pertanyaan abi"

Sementara dikelas kepala bulan sangat berat ia berusaha melancarkan hafalan,apalagi masih ada satu juz yang belum ia murojaah,wajah bulan terlihat sangat pucat

"Lan aku saranin kamu nggak usah ikut ujian deh kasian kamu wajah kamu itu pucat banget"

"Nggak papa kok aku masih bisa,lagian aku nggak mau susulan ataupun remed nantinya,aku masih bisa tahan kok"Jawab bulan,ia kemudian meletakkan alqur'anunya di atas meja,lalu melipat kedua tangannya dan tertidur,ia sudah tidak tahan dengan sakit kepalanya itu

Tidak lama saat bulan tertidur,Gibran masuk kedalam kelas bulan,teman sebangku bulan lansung menggoyangkan tubuh bulan agar wanita itu terbangun

"Bulan!pak kyai datang"ucap teman sebangku bulan

Bulan yang menyadari panggilan itu lansung terbangun

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu pak kyai"

"Hari ini saya akan mengetes hafalan kalian,sudah dapat penyampaian kan kemarin dari Gus langit?"ucap Gibran

"Sudah kyai"

"Bagus,pertanyaan saya ada empat dari sepuluh juz jika semuanya benar maka anda lulus tapi jika ada salah satu yang tidak terjawab maka anda akan remedial atau tidak lulus.oke kalau begitu saya mulai dari atas yah Afifah silahkan kedepan"

Bulan lansung cepat cepat membuka alqur'annya ia berada dinomor urut dua,dia segera membaca AL-qur'annya.didalam hati ia berdoa semoga Gibran tidak memberikan juz yang belum ia murojaah

"Oke selanjutnya bulan,silahkan maju ke depan"

Gibran mulai membacakan soalnya satu persatu dan beruntungnya Bulan bisa menjawab semuanya walaupun tidak lancar setidaknya ia lolos Karna tidak ada tuntunan

"Masyaallah nak,kamu lulus"

"Alhamdulillah"

"Nak wajah kamu pucat sekali,kamu sakit?"Tanya Gibran khawatir terhadap menantunya itu

"Nggak,nggak papa kok,bi aku cuman butuh istirahat aja"

"Abi telfonkan langit yah suruh jemput kamu?"

LangitWhere stories live. Discover now