Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya
Dave tidak bisa tanpa Kanara
Dave bisa gila tanpa Kanara
Dave tidak suka jika Kana-nya pergi
Dave benci melihat Kana pergi darinya
Kana, segalanya bagi Dave
Kana, seperti oksigen bagi Dave
Kana, seperti nikotin y...
Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️ Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hi honey, I'm Daven."
Kanara terperangah mendengar suara Dave yang berbeda, kali ini suaranya lebih berat dan membuatnya merinding.
Kanara menelan ludahnya, menatap bola mata hazel itu dengan ragu-ragu. "Dave gak usah becanda, gak lucu!"
Sosok Daven itu tersenyum menyeringai. "Call me Daven not Dave, baby."
Suaranya berbeda... Kanara bingung setengah mati. Ia mencoba memundurkan dirinya, menjauh dari Dave atau Daven itu.
Upaya Kanara untuk menjauhkan diri dari dave harus gagal karena laki-laki itu menarik tangannya hingga ia harus terjatuh lagi dipangkuan Dave. Sepertinya Kanara hobi sekali duduk di pangkuan Dave.
"Dave, gue mau pulang." Ucap Kanara yang gugup setengah mati.
Laki-laki bernetra hazel itu menggeleng. "Daven not Dave, Nana." Bisiknya.
Astaga, Kanara baru menyadari sesuatu.
Alter ego!
Tenang, Kanara harus berusaha tenang sekarang. Dengan jantung yang terus berdetak kencang ia memberanikan diri menatap Dave.
Kanara menghela nafasnya untuk menetralkan rasa gugup. "Oke, Daven. Gue mau pulang."
Daven menatap Kanara dengan lekat, itu membuat Kanara merasa risih. "Kenapa pulang Nana? Kamu takut sama aku?"
"Itu lo tau!" Batin Kanara tentunya.
Daven tersenyum saat Kanara tidak menjawab apapun, ia mengelus pipi Kanara yang halus itu. "Nggak usah takut, aku gak akan nyakitin kamu selagi kamu gak mencoba kabur dari aku."
Kanara meneguk ludah, "lo siapa?"
"Daven." Jawab Daven tersenyum manis yang sialnya malah terlihat menyeramkan di mata Kanara.
"Maksud gue—-"
"Yeah, I'm Dave's alter ego. So call me Daven, not Dave."
Daven mengeratkan dekapannya, ia menyembunyikan kepalanya di bahu Kanara yang tegang karena gugup sekaligus takut.
Kanara bisa gila!
Sialan jadi laki-laki itu memiliki kepribadian ganda?! Satu kepribadian Dave saja sudah membuat Kanara pusing setengah mati dan sekarang ditambah Daven. Ah, Kanara ingin tenggelam sekarang juga.
"Oke, tapi Dave dimana?" Tanya Kanara memberanikan diri.
Daven mengerutkan keningnya tidak suka dengan pertanyaan Kanara ini. "Ngapain kamu tanya Dave?"
