37•Davendra

14.2K 909 76
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Daven menatap cermin dengan raut wajah menahan sakit, ia mengepalkan tangannya kuat. Rasa sesak itu makin lama makin menjadi.

"LO NYAKITIN KANARA, BRENGSEK!"

Suara itu menggema, terngiang-ngiang dalam kepalanya. Daven merasakan kepalanya berdengung hebat. Jiwa Dave yang tertahan di alam bawah sadarnya itu marah, ia marah karena orang yang dicintainya disakiti oleh Daven.

"Berisik! Selama aku yang mengambil alih, aku bebas melakukan apapun pada wanita itu." Daven berbicara sendiri, ia masih memejamkan matanya sembari menepuk-nepuk dadanya kuat, menghalau rasa sesak yang kian menjadi.

"Biarin gue yang ambil alih, ini tubuh gue, lo gak berhak seenaknya karena lo cuma muncul saat gue ketakutan."

Masih dengan menahan sesak karena Dave yang asli terus menerus melawan ingin mengambil alih tubuh ini, namun Daven menahan dengan sekuat yang ia bisa. Tidak. Ia ingin hidup lebih lama dengan tubuh ini.

Daven terkekeh remeh. "Pengecut! Bagaimana bisa kamu melindungi wanita itu sedangkan kamu saja masih dibayangi rasa takut itu? Dasar lemah!"

"Ah, tentang wanita itu. Dia ternyata menjijikan. Astaga, bagaimana bisa kamu menyukai wanita seperti dia?" Lanjutnya mengingat apa yang terjadi beberapa saat lalu.

Dave terdiam cukup lama, ia tidak membalas apapun. Sampai akhirnya Dave kembali bersuara. "Bagaimanapun kondisi Kanara sekarang, gue bakal nerima. Kanara lebih berarti dari apapun, gue lebih baik mati daripada hidup tanpa Kanara."

Mendengar itu suara tertawa Daven semakin keras. "Kalian sama-sama cocok. Bodoh dan menjijikan. Barang bekas tidak akan kembali seperti semula."

"Ayo, lawan aku Dave. Ah, aku lupa, kamu hanya pengecut yang terlalu takut bertemu kakek tua itu. Bukankah seharusnya kamu berterimakasih? Aku yang melindungi mu selama ini."

Selama ini, Daven yang selalu mengambil alih ketika Dave mulai merasa ketakutan dan tertekan akibat banyak tuntutan dari Kakeknya. Daven itu pandai dan lebih dewasa, ia jelas lebih mahir dalam banyak hal. Karena itu Tuan Graham tidak begitu berprilaku kasar kepada Dave, karena ia melihat potensi dari Daven yang ia kira itu adalah Dave. Daven memanipulasi Tuan Graham seolah-olah Dave lah yang memiliki talenta, agar pria itu tidak lagi berprilaku semena-mena.

"Sialan!" Maki Dave murka.

Daven yang merasa jika perlawanan Dave semakin kuat, ia memecahkan cermin di hadapannya dengan tinjuan keras.

Prang!

Cermin hancur lebur. Suara pecahan cermin yang keras dari kamar mandi membuat Kanara yang berada di kamar kalut. Ia bingung harus diam atau ikut masuk ke dalam kamar mandi.

DavendraWhere stories live. Discover now