- "Park Sejun, bangun."
Sebuah suara yang tenang membangunkan Sejun.
“Hmm… Anton?”
- "Park Sejun, pengintai cabang Ent yang rusak telah muncul di luar."
"Apa? Pengintai cabang?”
Sejun bingung, mengira Ent yang rusak itu telah mati karena nafas patung naga hitam.
- "Aku hanya membunuh satu dari mereka."
"Oh."
Saat Sejun memahami situasinya, dia segera mengambil perlengkapannya dan berdiri.
Squeak?
Kelinci hitam yang sedang tidur di rumah kotak kayu di sudut kamar tidur Sejun juga terbangun, meraih palunya, dan mengikuti Sejun.
Saat Sejun meninggalkan rumah bata itu dan bergerak ke barat,
“Tidak banyak, kan?”
500 pengintai cabang kecil Ent yang rusak terlihat. Jumlahnya pasti lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
"Ayo pergi!"
Squeak!
Saat kelinci hitam hendak mengikuti Sejun untuk bertarung,
- "Kelinci hitam, diamlah. Hari ini, hanya Park Sejun yang akan bertarung."
Anton menghentikan kelinci hitam itu.
Squeak?
- "Park Sejun terlalu lemah. Dia perlu menjadi lebih kuat."
Squeak!
Mendengar kata-kata anton, kelinci hitam itu menganggukkan kepalanya setuju.
- "Benar. Kamu juga mengerti. Jadi tonton saja."
Squeak!
Mendengar perkataan anton, kelinci hitam itu duduk di tanah dan memperhatikan Sejun.
Saat itu,
Kreung!
Mendengar suara berisik tersebut, Cuengi yang terbangun dan melihat Sejun bertarung sendirian, berlari menghampiri. Ayah dalam bahaya!
Dan,
- "Berhenti."
Squeak!
Kreung?
Cuengi yang mendengar situasi dari patung naga hitam dan kelinci hitam menunjuk ke arahnya, juga duduk di samping kelinci hitam dan memperhatikan Sejun.
Jadi Sejun ditinggal sendirian menghadapi pengintai cabang.
Thud!
Kapak tangan yang dilempar Sejun tertancap di tengah-tengah tubuh pramuka cabang.
[Kamu telah mengalahkan pengintai cabang kecil dari Ent yang Rusak.]
[Anda telah mendapatkan 25 poin pengalaman.]
Puk.
Di saat yang sama, Sejun menikam musuh yang mendekat dengan belati di tangan kirinya.
[Kamu telah mengalahkan pengintai cabang kecil dari Ent yang Rusak.]
[Anda telah mendapatkan 25 poin pengalaman.]
Namun,
Thud.
Dari sebelah kanan Sejun, musuh lain mendekat dan mengayunkan lengan kayunya, menyerang Sejun. Tidak ada cukup waktu untuk mengeluarkan belati dan melakukan serangan balik.
YOU ARE READING
Nahonja tab-eseo nongsa Part 1
AdventureOne day, a mysterious tower suddenly appeared in the city. The people decided to call it a dungeon, and while it was full of rugged terrain and dangerous monsters, it was also a land of opportunity, where countless treasures awaited. When Sejun, a y...
