Chapter 3

122 11 0
                                    

previously..

"Hmn..yaudah deh kalau ngak ma-"

"Iya-iya, gue mau." Jawab Vai.

Dea tidak menyangka kalau Vai menyetujuinya, well..sepertinya ini malam ini akan seru~..

...

Dera merasa senang bahwa Vai setuju dengan tawarannya. Dia segera ke ruang Laundry untuk mengeringkan dua sepasang seragam dua anak gadis itu. Sambil menunggu seragam mereka kering, Vai dan Dera bersama duduk di sofa dan mulai berbincang-bincang dengan berbagai topik-topik pembicaraan yang berbeda-beda.

Hari semakin larut, langit semakin gelap dan hujan semakin lebat. Disana, Dera dan Vai yang masih duduk bersama di sofa panjang itu. Lama kelamaan mereka semakin akrab satu sama lain, keakraban mereka sama seperti layaknya seorang sahabat karib. Lama- kelamaan, rasa bosan meliputi mereka berdua, mereka seperti ingin menonton film bersama. Dea membiarkan Vai yang memilih film untuk di tonton.

"Eh, sadar ngak sih? gegara cuma masalah tabrakan kita jadi akrab kek gini?" Jawab Vai.

"*Tersenyum* Iya ya?..padahal kita baru aja kenal." Balas Dera.

Vai hanya membalas senyuman manisnya Dera saja saat mendengar kalimat itu

Singkat cerita, Vai sudah memilih film, film yang berjudul "Pengabdi setan". Sebuah film yang sangat menegangkan dan mencekam.

Film yang bercerita tentang teror arwah seorang ibu yang sudah meninggal setelah menderita penyakit aneh dan kembali untuk menjemput anak-anak mereka yang masih hidup. Cocok banget di tonton dibarengi dengan keadaan di kota mereka sekarang.

"Vai ngapain sih milih film ibu setan ini? gue ngak suka film setan tau!" Seru Dera yang sedang protes.

"Alah, lebay banget sih lo, Dia ngak bakal kesini njir."

"Iya gue tau. Tapi kan jangan dicocokin juga dengan suasana disini, ntar gue mimpi buruk."

Vai menertawakan Dera seakan-akan dia mengejek Dera karena Dera sangking takutnya dengan hantu.

"Paan sih? Takut banget..tu setan ntar narik kaki lo tau kalo lo protes sekali lagi." Ujar Vai menakuti si Dera.

Sontak, Dera mengangkat kedua kakinya yang masih menginjak lantai ke atas sofa. Vai semakin menertawakannya.

"Vai anjing!..tai lo!" Kemudian Dera merubah posisi duduknya mengarah ke Vai.

"Hahaha!, abisnya dah dibilangin ngak dateng kesini. Takut banget ya ama hantu? padahal udah kelas 2 SMA kok takutnya ama hantu." Ujar Vai sambil menertawai Dera dengan nada mengejek.

Dera hanya terdiam namun, dia membalas ejekan Vai dengan menjulurkan lidahnya. Film pun di mulai, dari intro filmnya saja membuat bulu kuduk Dera berdiri.

Di pertengahan film, sebuah aksi kejar-kejaran bersama hantu pun di mulai. teror-teror mulai bergentayangan di film itu, semakin banyak dan lebih mengerikan. Dera semakin tegang, Vai yang melihat kerutan serius di wajahnya hanya bisa terkikik.

"Serius amat~..Katanya takut, gimana sih?" Ujar Vai dengan nada menjengkelkan, Dera hanya bisa memutar matanya. Vai semakin terkikik melihat tingkah si seniornya itu.

Lalu sesuatu hal yang aneh terjadi...

"..Eh....kok..." Vai mulai panik sambil menunjuk ke arah belakang Dera. "..se..SETAN!!!" teriak Vai.

Mendengar suara keras si Vai, Dera dengan panik dan segera memeluk orang yang berada didepannya. Dera bagaikan kucing garong yang takut dengan air.

"Pffttt..Bahhahaah!!" Vai ketawa terbahak-bahak.

"Vai!!..anak anjing lu sumpah ya! usil banget tau ngak?!" Sahut Dera yang sedang memukul lengan Vai dengan gemas.

"Ahahah~..maaf ya, gue emang usil kalo udah dekat ama orang."

"Ugh..whatever! Sekali lagi lu usil ma gue..."

"Apa?" Balas Vai dengan wajah meledek.

"Ugh...ga ada." Ucap Dera sambil menghelah nafasnya yang panjang.

Menit berganti menjadi jam, Dera yang selesai dari ruang laundry itu kemudian melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, bersamaan dengan selesainya film horror tersebut. Dera kemudian mengarah pandangannya ke arah Vai yang perlahan-lahan menganggukkan kepalanya berusaha untuk menahan kantuknya, pipi Dera mulai memerah dan dia tersenyum.

"Vai?" Panggil Dera.

Vai hanya bisa mendehem dan berbalik kepada Dera. "Hmm?"

"Bobo yuk? Kamu keliatan ngantuk banget, aku anter kamu ke kamar aku ya."

Vai menanggapi perkataan Dera dengan mengangguk pelan-pelan. Dari suhu yang dingin karena hujan, berubah menjadi hangat. Dera dengan pelan-pelan mengarahkan Vai ke kamarnya.

Sesampainya mereka di dalam kamar Dera, Dera membaringkan Vai dengan lembut, dia seperti sangat menyayangi sahabat barunya itu. Mereka berdua tidur sekasur, sebelah kanan tempat Vai dan sebelah kiri untuk Dera. Dera menarik selimut yang masih tertata rapi di bawah mereka, menyelimuti semua tubuhnya dan Vai. Vai sangat lucu dengan wajah tidurnya, dan hal itu membuat Dera sedikit tersipu dan terkikik.

"Selamat tidur, Vai."













btw bintangnya dong kakak







Tbc

Here with me - GLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang