Roommate?

1.3K 74 22
                                    

Pagi ini adalah hari pertama Pamela tinggal di apartemen Hilis, gadis itu kini tengah menggulung rambutnya dan bersiap untuk menyiapkan makanan untuk Raden—meskipun dirinya tidak pernah memasak sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini adalah hari pertama Pamela tinggal di apartemen Hilis, gadis itu kini tengah menggulung rambutnya dan bersiap untuk menyiapkan makanan untuk Raden—meskipun dirinya tidak pernah memasak sama sekali.

Semalam, ia terlalu bahagia karena Raden menerima dirinya sebagai roommate. Maka dari itu, sebagai rasa terima kasihnya Pamela mencoba untuk menyiapkan yang terbaik bagi sang lelaki.

Pamela bergegas membuka tutorial memasak di ponselnya dan bergumam dengan penuh semangat, "Fighting! You can do it."

Cukup lama Pamela berkutat dengan peralatan memasak, gadis itu terlihat begitu serius dengan aktivitasnya.

Namun beberapa menit setelah masakannya jadi, kernyitan di dahi Pamela terlihat begitu dalam—pertanda sang gadis sedang berpikir keras. "What? What the hell?! Kenapa terlihat begitu jelek? Oh my god!" gumamnya resah.

Pamela menggigit bibirnya dan kembali menatap masakan yang sudah ia siapkan untuk dirinya dan Raden.

Pamela menggigit bibirnya dan kembali menatap masakan yang sudah ia siapkan untuk dirinya dan Raden

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu menghela napas dan mencoba untuk tersenyum kecil. "It's oke, mungkin hanya bentuknya saja yang jelek, tetapi rasanya enak."

Pamela tersenyum canggung seraya memotong sedikit pancake yang sudah ia buat, tetapi detik berikutnya sang gadis langsung memuntahkan pancake itu dan menatapnya dengan horor.

"What the hell is that?!" ucap Pamela tak percaya.

Gadis itu mengusap wajahnya frustasi setelah menemukan botol garam dan gula tidak berlabel, hingga ia mengira jika sesuatu yang ada di dalam botol garam itu adalah gula. "Astaga! Aku tidak bermaksud untuk meracuni Raden, what should i do? Aku bahkan gak bisa memasak dengan benar," gumam Pamela lirih dan panik. "Bodoh sekali karena tidak bisa membedakan garam dan gula."

Ia menggeleng pelan, dirinya tidak akan menyerah. Pamela harus berterima kasih pada Raden karena telah setuju untuk menampungnya.

Namun, saat gadis itu hendak mengambil adonannya kembali, ia dikejutkan dengan kehadiran Raden yang langsung mengambil alih semuanya.

"Ra-Raden?!"

Raden hanya menaikkan alisnya, lalu menarik Pamela untuk duduk dan lelaki itu kembali berkutat dengan masakan seperti tidak ada yang terjadi.

RoommateWhere stories live. Discover now