pertemuan

356 27 0
                                    

Haloo semuaa
Gimana kabar kalian? Semoga baikk ya

Semangatt buat hari inii

.
.
.

~Happy reading~

°°°°°

"Biasanya kalo kesan pertemuan pertamanya jelek, nanti pasti ada sesuatu yang buat kesan pertemuan selanjutnya jadi jauh berbeda ntah melibatkan perasaan ataupun tidak, yang pasti tidak akan ada yang tahu dengan kelanjutannya"
-liana

••••••

Saat ini waktu menunjukkan pukul 06.00. Keluarga liana yang beranggotakan ayah alan, mama clara, dan bang renda baru saja selesai sarapan bersama.

Kini, mereka sudah siap untuk melakukan aktivitas masing masing. Liana yang berangkat sekolah bersama renda, dan ayah yang pergi ke halaman belakang untuk memberi makan anak anak kesayangannya, yaitu ikan.

Ayah liana bekerja sesuai dengan keinginan nya untuk berangkat kapan pun. Katanya, "perusahaan nya aja punya ayah, suka suka ayah dong mau berangkat apa nggak. Kamu kalo komen terus uang jajan nya ayah potong 80% loh" itu saja yang selalu ayahnya ucapkan.

Walaupun clara sudah sering menegur suami nya itu tapi alan tetap pada pendiriannya. Jika clara harus jujur, maka liana adalah cerminan ayahnya yang suka malas malasan tapi jika mengerjakan sesuatu bisa dengan cepat terselesaikan.

"Berangkat bareng gak lo?" Tanya renda yang sudah siap untuk berangkat. Yang ditanya hanya diam tidak menjawab

"Cepetan gue lagi mood nebengin lo"
Liana merasa geram dengan abangnya yang selalu saja membuatnya tergesah gesah. renda mulai berjalan keluar menuju garasi untuk memanaskan motor kesayangannya.

"Iya iya bentar, sabar bisa gak sih?" Dengan sedikit kesal, liana berjalan ke arah clara yang hanya menggelengkan kepalanya melihat anak anaknya.

Liana berjalan ke arah clara yang berdiri tidak jauh dari tempatnya, berniat untuk pamit setelah itu mencium punggung tangan mamanya.

"Aku berangkat dulu ya mama sayang"

"Iya, hati hati. Jangan berantem di jalan nanti" ujar clara.

Setelah berpamitan pada clara, liana berjalan keluar rumah. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah ekspresi datar abangnya yang kesal karena sudah menunggu lama.

"Lama banget jalannya" protes renda. Liana hanya diam, dalam hati terdalamnya keinginannya untuk membuang renda sudah ada sejak lama. Sungguh, renda sangat menyebalkan, apalagi ketika liana melihat ekspresi datar renda yang kesannya terlihat tengil di mata Liana.

"Ohh iya sih gue lupa kalo kaki lo pendek, botol yakult dek?" Ejek renda

"Jangan gitu, kalo sampe nanti pacar lo ternyata lebih pendek dari gue gimana?" Ujar liana dengan nada bicara yang mulai terdengar kesal.

"Jangan suka ngedoain yang nggak nggak, na. Nanti kalo jodoh lo gak se ganteng gue gimana?" Ujar renda dengan pede sambil menatap Liana dengan ekspresi tengilnya, seakan akan dirinya sendiri yang paling ganteng diantara manusia lain.

Liana hanya diam, karena jika terus berbicara pasti tidak ada habisnya. Liana memegang pundak renda sebagai pegangan untuk naik ke atas motor. Baru saja liana mendudukkan bokongnya pada jok sepeda, renda memiliki ide licik untuk mengerjai liana.

Renda memasukkan persneling dan melajukan motornya dengan sedikit kencang, membuat liana yang belum siap menjadi oleng ke belakang. Karena kaget, reflek liana memukul punggung renda dengan kekuatan dalam.

what is falling in love?Where stories live. Discover now