NB.03

7.9K 939 32
                                    


Jennie pov.

Hari ini sungguh sangat melelahkan, sudah seminggu ini aku mengurus semuanya sendiri tanpa bantuan Lisa mantan sekretaris ku.

Aku sudah mencari pengganti Lisa namun belum ada yang cocok, mereka lelet dan kurang pintar dalam hal mempresentasikan materi.

Huh aku cape sekali mengurus semuanya sendirian. Aku tidak sanggup dan aku butuh seseorang.

"Berhenti sebentar ahjussi, aku ingin membeli cemilan"

Ahjussi menepi memarkirkan mobil di dekat toserba.

"Terimakasih ahjussi" kataku saat ahjussi membukakan pintu mobil untukku.

"Sudah menjadi tugas saya nona bos"

Aku tersenyum tipis lalu melangkahkan kakiku masuk kedalam toserba.

Pertama aku mengambil troli kecil kemudian mulai mengambil cemilan yang aku inginkan.

Saat asik memilih cemilan ada tiga orang pemuda menghampiriku dan mulai menggodaku.

Menjengkelkan sekali ck.

"Minggir" datar ku karena mereka menghalangi jalanku menuju kasir.

"Oh jangan terburu-buru gadis cantik, bagaimana kalau kita bertukar nomor telepon dulu"

Cih aku bahkan lebih tua dari pada anak ingusan ini.

"Dalam mimpimu" aku menatap mereka tajam.

"Sombong sekali. Hei asal kamu tau gadis sepertimu bisa dengan mudah kami dapatkan"

"Ya betul"

Mereka menyeringai menatapku dari atas sampai bawah.

"Dan aku bukan gadis itu" tanganku gatal sekali ingin menampar ketiga anak ingusan ini.

"Cih sok jual mahal" mereka melangkah maju dan aku semakin mundur sampai seorang datang berdiri di depanku, dia melindungi ku.

Aku tidak tau siapa orangnya karena dia menggunakan Hoodie dan topi di kepalanya.

"Yaaak! Beraninya kalian menganggu kekasihku"

Lisa? Dan kekasih?

"Hahahaha lalu kenapa kalau dia kekasihmu? Jika dia tergoda olehku bagaimana?"

"Hahahaha kekasihku gadis yang setia asal kamu tau, orang sepertimu hanya sampah baginya"

Aku tersenyum kecil mendengar ucapan Lisa.

"Yaak beraninya kamu mengataiku sampah!" Pria itu hendak memukul Lisa namun Lisa lebih dulu meninju wajah nya dengan keras.

Bruk

Astaga Lisa kuat sekali, pria itu sampai jatuh pingsan.

Melihat teman mereka pingsan kedua pria terlihat takut melihat Lisa.

"Pergi sebelum aku menghajar kalian"  kata Lisa.

Mereka dengan panik bergegas membawa teman mereka yang pingsan dari sini.

Lisa berbalik dan aku terdiam beberapa saat menatap wajahnya.

Lisa sangat berbeda di luaran, dia sangat keren dan terlihat tampan mungkin. jika di kantor Lisa akan berpakaian formal, terlihat cantik berwibawa dan menawan.

Sial jantungku kembali berdetak lebih cepat seperti dia menyentuh tanganku waktu itu.

Sepertinya aku harus pergi ke dokter untuk periksa jantung. Mungkin saja bermasalah kan?

"Jennie?" Aku tersadar saat Lisa memanggil ku.

Dia memanggilku Jennie sekarang, wajar saja karena aku bukan lagi nona bos nya.

"Tentang tadi maaf karena mengaku-ngaku sebagai kekasihmu"

"Ah tidak kamu hanya membantuku jadi wajar saja. Terimakasih Lisa"

"Bukan masalah. Kalau begitu aku pergi duluan ya" Lisa tersenyum simpul dan pergi meninggalkan ku sendirian.

Huh entahlah ini hanya perasanku saja, Lisa agak cuek dan dingin.

Aku melanjutkan langkah kakiku ke kasir membayar barang belanjaan ku.

-

Author pov.

"Mommy! Aku bertemu Jennie di toserba.." Lisa berlari seperti anak kecil mencari-cari Mommy nya.

"Mommy dimana, Mommy ku!" panggil Lisa.

"Di halaman belakang!" Sahut ibunya.

Lisa langsung melangkahkan kakinya menuju halaman belakang.

"Mommy aku sangat merindukan nona bos ku huhuu, tadi kami bertemu di toserba dan aku ingin sekali memeluknya tapi aku tidak bisa karena itu akan terkesan lancang. Jadi aku memilih pergi saja dan bukankah aku terlihat seperti pengecut mom.." Lisa merengek memeluk ibunya dari belakang.

Ibunya yang sedang menyiram bunga hanya menghela nafas menggelengkan kepalanya.

"Jangan katakan kamu pengecut, itu tidak cocok. Kamu hanya tidak ingin Jennie membencimu karena bersikap lancang"

"Ya Mommy. Mom aku ingin bekerja saja, di rumah malah semakin membuatku teringat dengan Jennie"

"Kerja seperti apa yang kamu inginkan?"

"Emm bagaimana kalau aku menjadi fotografer mom?"

"Kamu yakin?"

"Yah hanya sementara sebelum aku menemukan bakat di bidang lain"

"Mommy selalu mendukungmu jadi ya silahkan saja, sweet heart" ibunya tersenyum tulus.

"Aww thank you Mommy"

Lisa mencium pipi ibunya setelahnya.

•••

Tbc

14/02/24

Lisa yang terbaik Jen 😎

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Where stories live. Discover now