NB.13

6.4K 885 61
                                    


Jennie pov.

Bugh

Suho tersungkur begitu Irene memukul keras kepala belakanganya. Dia pingsan tidak sadarkan diri.

"Mati kamu brengsek!" Pekik Irene.

Aku bersyukur Irene datang tepat waktu, jika tidak aku tidak tau lagi bagiamana jadinya Lisa di tangannya.

"Lisa hikss.." aku menangis lirih sambil memeluk Lisa yang pingsan di pelukanku.

"Ayo kita bawa Lisa ke rumah sakit, Nona bos" Irene dengan khawatir memegang tangan Lisa.

Aku hendak menyingkirkan tangannya namu aku rasa ini bukan waktu yang tepat untuk cemburu.

Cemburu? A-aku rasa begitu.

"Nona bos.." bodyguard sialan! Kemana saja mereka baru tiba sekarang.

"Aku akan memecat kalian jika Lisa terluka cukup parah. Bogum Cepat gendong Lisa kita bawa ke rumah saki, dan kamu Changwook urus bajingan ini" aku menatap tajam kedua bodyguard ku.

"B-baik nona bos" keduanya terlihat ketakutan, Bogum mendekat lalu menggendong tubuh Lisa.

Sedangkan Changwook mengurus Suho.

"Kamu lebih baik pulang saja Irene, biar Lisa menjadi urusanku" kataku saat Irene hendak mengikuti kami.

"Tidak nona bos aku akan ikut. Lisa seperti ini juga karena aku" Irene bersikeras.

"Kamu seharunya beristirahat Irene aku tau kamu masih terguncang" aku juga bersikeras menyuruhnya pulang.

"Aku akan tenang setelah melihat Lisa membuka matanya" Irene menatap mataku.

Oh jadi menantang ku sekarang.

"Lisa akan baik-baik saja aku pastikan itu. Jadi sebaiknya kamu pulang dan beristirahat lah" aku menatap dalam matanya.

"Huhh, baiklah aku akan beristirahat. Tapi nanti aku akan menyusul Lisa ke rumah sakit" ck menyebalkan sekali jawabannya.

"Hem" aku tersenyum tipis.

"Ayo Bogum-ssi"

Bogum mengangguk dan kami segera pergi membawa Lisa ke rumah sakit.

-

Author pov.

"Nghh.." Lisa perlahan membuka matanya, hal yang pertama dia lihat adalah tangannya sedang di genggam dengan erat.

Menoleh ke samping mendapati Jennie yang tengah tertidur pulas dengan posisi duduk.

Sudut bibir Lisa tertarik ke atas melihatnya.

"Kamu pasti lelah" tangan Lisa terulur mengelus pipi mandu Jennie.

"Menggemaskan sekali" Lisa memandangi wajah damai Jennie.

"Mmhh.." Jennie terusik menggaruk-garuk lehernya.

Lisa segera menarik tangannya tidak ingin Jennie terganggu

Terlambat, mata Jennie terbuka dan mengerjap-ngerjap lucu menyesuaikan penglihatan.

"H-hai" Lisa tersenyum kikuk menyapa Jennie.

Hug

Jennie langsung memeluk tubuh Lisa.

"Syukurlah kamu sudah bangun. Jangan pernah terluka lagi ya" bisik Jennie.

Lisa mematung, jantungnya berdetak lebih kencang mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Jennie.

"Lisa?" Jennie menatap wajah Lisa.

Lisa tersadar, dia akhirnya mengangguk dengan gugup.

"Aah iya, bagaimana dengan Irene? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Lisa

Jennie menekuk wajahnya mendengar nama Irene keluar dari bibir Lisa.

"Ya dia baik-baik saja, aku menyuruhnya pulang untuk beristirahat. Sementara Suho sudah di amankan oleh bodyguard ku" jawab Jennie datar.

Melihat Jennie yang tampaknya kehilangan mood setelah menanyakan tentang Irene, Lisa melipat bibirnya kedalam memilih untuk diam.

Untuk beberapa saat keduanya sama-sama hening.

"Ekhm aku ingin pulang dan beristirahat di rumah saja" kata Lisa memecah keheningan.

"Tidak kamu di rawat di sini saja biar cepat sembuh"

Lisa menggeleng cepat.

"Aku tidak suka rumah sakit, aku malah akan bertambah sakit jika di rawat disini. Lagian aku tidak ingin membuat Mommy khawatir mengetahui aku ada di rumah sakit"

"Ck jangan keras kepala" sebal Jennie.

"Untuk hal ini aku harus keras kepala karena aku benar-benar tidak suka berada di rumah sakit. Aku ingin pulang" Lisa tidak mau kalah.

"Tidak boleh" Jennie melipat kedua tangannya.

"Boleh" Lisa hendak turun namun Jennie menahan kedua pundaknya.

"Tidur lagi jangan berani untuk pergi" tegas Jennie.

"Aku tidak suka biarkan aku pulang" dengan kondisi yang masih lemah Lisa mencoba melawan Jennie.

"No" Jennie mendorong bahu Lisa untuk kembali berbaring di brangkar.

"Ck" Lisa kesal, dia kembali bangkit dan Jennie langsung menempelkan bibirnya di bibir tebal Lisa.

Mata Lisa membulat sempurna.

Chup

Jennie mengecup pipi Lisa setelahnya.

"Aku mengingatnya, Lili honey" bisik Jennie sambil mengalungkan lengannya di leher Lisa.

•••

Tbc

17/03/24

Aaarggh gigit jari ga kalian.

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Where stories live. Discover now