🔞chapter 24.🔞

6.2K 155 8
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

warning ⚠️ ini ada adegan dewasanya jadi hati-hati

happy reading

###

Dikamar Rizal langsung menghujani Gilang dengan kecupan. Setiap jengkal kulitnya tidak ada yang terlewat. Rizal benar-benar merindukan Gilang meski baru satu hari dua malam tidak bertemu.

"Pak dokter berhenti nanti gue bau jigong." Gilang berusaha menghindari bibir Rizal yang terus saja mengecup kulitnya.

Rizal berhenti di bibir Gilang dan memberikan ciuman dalam, bibirnya bergantian melumat bibir atas dan bawah Gilang. Lidahnya mulai masuk mengajak lidah Gilang untuk bergerak bersama.

Rizal melupakan semua perasaannya lewat ciuman dalam, mesti sedikit kasar Gilang menikmatinya. Meski masih ada rasa kesal setidaknya tidak menggebu-gebu seperti kemarin.

"Saya udah nyusul kamu jauh-jauh ke Bali, jadi sebagai imbalannya kamu harus kasih lihat surprise yang kamu janjikan" Rizal masih belum menjauhkan wajahnya dia masih menatap Gilang dengan intens.

"Gak bisa kan gak gue bawa" Gilang berusaha menghindar, memang kemarin dia bersemangat tapi saat melihat Rizal yang bernafsu keberaniannya hilang.

"Saya bawa kok, sebentar saya ambil dulu di koper" Rizal bangkit dari ranjang, membuka kopernya dan mengeluarkan mainan yang kemarin di beli Gilang.

Gilang sekarang benar-benar ingin kabur dari om-om pedofil ini, Rizal pasti tidak akan memberikan ampun untuknya. Melihat Rizal berjalan mendekat membawa barang-barang yang di belinya membuat Gilang ingin menangis.

Beruntung kemarin Rizal tidak melihatnya yang menggoyangkan pantatnya, Gilang akan mengingat jika memancing nafsu Rizal adakah sesuatu yang salah. Gilang yakin jika Rizal akan membuatnya menangis karena kelelahan seperti saat mereka bermain pertama kali.

"Pak dokter gak mau ah gue capek" Gilang mencari alasan agar bisa lolos dari Rizal.

"Kamu gak perlu gerak biar saya yang pasang semuanya" Rizal tidak menghiraukan Gilang yang tertekan, ini kesempatan langka tidak mungkin Rizal melewatkannya begitu saja.

Gilang hanya bisa pasrah saat Rizal melepaskan baju dan celana pendeknya. Gilang hari ini tidak pakai celana dalam jadi langsung telanjang di hadapan Rizal. Melihat pemandangan indah di depan mata, Rizal tidak bisa fokus matanya terus menyusuri setiap jengkal tubuh mulus Gilang.

Gilang yang ditatap seperti itu benar-benar malu, biasanya Rizal akan memintanya untuk memimpin permainan. Gilang tidak melihat dengan jelas tatapan penuh nafsu milik Rizal. Sekarang dia bisa melihat bagaimana tatapan Rizal seakan merekam setiap jengkal tubuhnya.

Melihat Gilang tersipu malu membuat Rizal merasa puas. Gilang benar-benar manis saat tersipu, Rizal benar-benar ingin membawa Gilang kemanapun dia pergi sayangnya Gilang tidak bisa di masukan ke kantung celana.

"Sekarang kamu jadi kucing saya" Rizal puas dengan hasil karyanya, Gilang telanjang bulat memakai telinga dan ekor kucing.

"Gilang bakal jadi kucing yang baik, jadi daddy mau apa" Bulu kuduk Rizal meremang saat Gilang memanggilnya daddy.

Gilang sekalian saja bertingkah binal, lagipula dia sekarang sudah terlanjur basah jadi sekalian saja berenang. Masalah nanti Gilang akan menyerah mengimbangi permainan Rizal itu pikirkan setelah.

"Kamu buat Joni bangun sepenuhnya dulu ya, baru nanti saya buat kamu nangis minta ampun" Rizal tidak ingin buru-buru untuk menyerang Gilang, dia ingin menikmati semuanya dengan perlahan.

Love DiagonosisWhere stories live. Discover now