38. Menyusun Rencana

244 13 0
                                    

Kembali lagi bersama author 😙

Jeng lupa Votmen ye Gayss👀

I hope kalian bakal suka sama cerita ini 💌

And jangan lupa mention kalo ada Typo yaa Luvv 😙

Happy Reading 💌

Para cewe cewe yang mendengar teriakkan Riko hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kalian apain dia?" Tanya Sheyna.

Sedangkan para cowo tidak menjawab melainkan mengalihkan pandangannya ada juga Alvino yang berpura-pura memainkan hpnya.
Dan juga Seno yang mengajak Axel dan Kemal untuk Mabar game.

Membuat Sheyna mendengus Karna diabaikan.

"Udahlah Shey, gak usah dipikirin. Mending kita bahas sih Alun-alun yang udah nyakitin bestie cantik gw." Maudy memeluk Sheyna setelah mengucapkan nya.

"Iyah bener. King, gimana kabar tu orang?"

"Sudah ku temukan. Mereka sekarang tengah berada di tempat yang tepat. Ingin kau apakan sayang?" King bertanya seperti itu Karna dia tau, Luna adalah tugas Sheyna.

"Bebasin Luna. Dan Pastikan besok dia harus datang ke sekolah." Sheyna meringai setelah mengatakannya.

"Of course. Lalu kakek Tua itu?"

"Itu urusan mu."

"Hm."

Maudy dan yang lain hanya menyimak percakapan sepasang kekasih ini.

"Tapi gw greget banget sama tuh cewe. Rasanya pengen gw cakar mukanya." Mitha membuat tangannya diudara dengan cara mencakar membuat yang lain terkekeh.

"Sama. Liat muka dia aja udah bikin gw enek." Sahut Resti.

"Besok kita boleh kan apa-apain dia?" Tanya Maudy Kepada Sheyna.

"Terserah."

Jawaban Sheyna membuat mereka memekik senang. Ah, sudah lama mereka tidak membully Luna. Karna perubahan sifat Sheyna.

"Tapi gw masih gak nyangka kalau Kakeknya Luna musuh Kakeknya om—kak Arkan." Maudy yang tadinya ingin memanggil King dengan Om, mengganti panggilannya ketika ditatap tajam oleh sih empu.

"Plot twist banget sih."

~ ~ ~ ~

Ditempat lain, di sisi Luna dan Kakek Hansen.

"Arghh bocah sialan. Setelah aku bebas akan ku bunuh kau." Kakek Hansen dan Luna berusaha untuk tidak bergerak. Karna kalau tidak, kepala mereka akan hilang.

"Kakek, berhenti mengumpat. Kita harus bisa keluar dari tempat ini." Luna sungguh takut. Bahkan berbicara saja dia kaku.

Karna sekarang mereka sedang digantung terbalik di belakang rumah Dady Wiliam. Tepatnya di kandang Helinor.

Mereka digantung terbalik dan Dibawahnya ada Helinor yang kapan saja bisa memakan mereka hidup-hidup.

Geraman Helinor membuat bulu kuduk mereka berdiri. "Aku tau gadis bodoh. Kita disini Karna kebodohan mu."

Luna yang tak terima pun mendelik. "Mengapa aku kek? Bukankah kakek yang sibuk mendengar cerita masa lalu mu?"

"Enak saja. Ini semua Karna sih Jameson sialan itu."

Tuk!

Tepat setelah mengatakan nya, sebuah daging segar dilemparkan ke kepala kakek Hansen membuat Helinor semakin berusah untuk menggapai kepala itu.

Semua itu membuat Luna dan Kakek Hansen semakin Histeris berteriak.

"Sudah tua masih saja mengumpat." Kakek Jameson, pelaku yang melempari daging itu tidak merasa bersalah dan malah terus membuang daging segar untuk Helinor.

Mendengar ada orang lain selain mereka, kakek Hansen dan Luna seketika berhenti berteriak.

"Ini semua Karna mu sialan."

Tuk!

Lagi, Daging itu mengenai kepala Kakek Hansen tetapi tidak dijatuhkan Karna Dagingnya diikat Sebuah tali membuat Helinor melompat berusaha menggapai nya.

"Apa yang kau lakukan Jameson." Keringat dingin membasahi tubuh Kakek Hansen. Nyawanya sudah diujung. Dan lebih baik dia langsung dibunuh daripada bermain-main dengan Harimau ini.

"Hanya bermain-main. Dan ku saran kan kau menutup mulutmu. Karna harimau itu paling benci dengan suara teriakan."

Keduanya menurut dan berusaha untuk tidak berteriak apalagi bergerak.

Kakek Jameson yang melihat itu tersenyum lebar. "Anak pintar." Setelahnya dia pergi meninggalkan mereka berdua.

Dalam Hati kakek Hansen terus mengumpat Kakek Jameson. Sedangkan Luna juga ikut mengumpat tetapi dia mengumpat Sheyna Karna merasa semua ini salah Sheyna.

~ ~ ~ ~

Setelah Riana dan yang lain pergi, tersisa Sheyna, King, Rafael, Alvino, dan Seno yang masih berada ditempat itu.

Seno sudah mengantarkan Angeli pulang dan setelahnya kembali lagi.

"Rencana Apa yang kau punya sayang?" Tanya King kepada Sheyna.

"Udah aku siapin. Dan tadi, aku juga udah nyuruh Mitha buat nyebarin Vidio sex Luna di forum sekolah." Sheyna menyuruh Mitha Karna Mitha merupakan Admin lambe turah.

"Pantes aja daritadi hp gw bunyi Mulu ternyata dari forum sekolah toh." Sahut Seno.

"Ya, dan Bang Alvin, gimana keadaan Vian?" Tanya Sheyna kepada Alvino.

"Udah sadar. Tapi kakinya masih susah jalan jadinya harus make kursi roda."

Sheyna menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Abang bisa pastikan kalau Vian besok malem bisa dateng ke acara sekolah?" Yang Sheyna maksud besok malam dikarenakan besok malam akan ada acara prom night.

Sheyna ingin Vian datang agar dirinya bisa membuktikan fakta yang tidak Vian ketahui. Karna Sheyna muak dengan ketolollan Vian.

"Akan Abang usahakan."

"Untuk kak Rafael, aku mau besok kakak yang ngurus Luna. Pastiin besok dia harus Dateng sebelum acara dimulai."

Rafael mengangguk. "Baik Nona."

Sheyna tersenyum kemenangan.

"Trus, tugas gw apa Shey?" Tanya Seno Karna dia juga ingin mempunyai tugas.

"Lo yang buat panggung pertunjukan nya nanti."

Seno mengangguk mengerti.

"And last, King, Besok malem kamu Dateng aja. Sebagai anak pemilik sekolah."

King mengangguk.

TBC 💌

Duh duh, ga sabarrr pengen lihat Luna di permaluin 🤭

Temen² sorry Yaa kelamaan update hihi 😁

Aku butuh Vote-Men kalian Gess

Sampai jumpa di part selanjutnya maniss





The Queen Sheyna (END)Where stories live. Discover now