41. Extra Part

609 13 0
                                    

Haii Para Reader's,,,

Gimana kabarnya??

I hope you like this part

And, enjoy the Reading 💌
__________

"Uncle," Gadis kecil berusia tujuh tahun itu berlari ke arah seorang pria dan langsung melompat ke pelukannya.

"Celine, hati-hati!" Teriak ibu dari sih gadis bernama Celine itu.

"Wushh, ponakan uncle cantik banget sihh." Pria itu menghadiai Celine dengan kecupan manis di pipinya.

"Uncle lama banget perginya, apa uncle nggak kangen sama Celine?" Ujar Celine cemberut.

Si pria yang tidak lain adalah Vian terkekeh mendengar gerutuan ponakan tersayangnya. Dan ibu dari Celine tidak lain adalah Sheyna.

Yah, Sheyna sudah berbaikan dengan Vian. Setelah perjuangan Vian yang sangat berarti. Dan itu semua Karna putri keduanya yang bernama. Celine Lefrata Sanders.

Dulu, ketika Celine berusia lima tahun, Celine diculik oleh Rival bisnis King dan Celine di bawah ke sebuah tempat yang jauh  disisi lain Vian yang waktu itu sedang berada di jalan, melihat ke arah Mobil hitam yang mencurigakan. Dan tanpa diduga, Vian melihat Celine di mobil itu.
Karna Celine yang memberontak dengan memukul kaca mobil.

Vian mengikuti mobil itu hingga jauh dari ibu kota. Tak ingin gegabah, Vian menelfon King guna meminta bantuan. Dirinya juga mengirimkan alamat nya kepada King. Beruntungnya sinyal ditempat itu masih bisa dibilang bagus walau putus-putus.

Yang membuat Sheyna memaafkan Vian bukan Karna itu. Tetapi Karna Ketulusan dan pengorbanan Vian untuk Celine. Yah pengorbanan, Karna Vian tertembak di perutnya ketika menyelamatkan Celine waktu itu.

"Gak gitu sayang. Uncle kan lagi ada urusan makanya lama. Kalo soal kangen mah, uncle kangen sekali dengan Celine." Vian membawa Celine ke arah ruang tamu dimana terdapat Sheyna, King dan putra pertama mereka yang bernama Xavier Natanael Sanders. Xavier dan Celine terpaut usia dua tahun.

Vian duduk di sofa single dengan Celine di pangkuannya.

"Oh gituu yah."

Vian mengecup pipi Celine.
"Iyah sayang."

"Shey, King."

King menjawab dengan deheman sedangkan Sheyna tersenyum menanggapinya.

"Gimana kabar Abang sama Oliv?" Tanya Sheyna.

Vian dan Oliv sudah bertunangan empat tahun lalu.

"Kita baik-baik aja kok." Balas Vian.

"Kapan kalian akan menikah?"

Pertanyaan itu bukan berasal dari Sheyna, tapi dari King.

Sheyna yang mendengar pertanyaan King pun memukul pelan paha suaminya.

King mengangkat alisnya, bertanya.

Sheyna menggeleng agar King peka. Namun tampaknya pria itu tidak peka sama sekali.

"Nih undangan nya."

Vian menyodorkan sebuah undangan mewah ke arah Sheyna.

"Wahh, selamat yah, lusa kami pasti datang."

"Iyah."

Vian melirik ke arah perut Sheyna yang sudah membuncit. "Berapa bulan dek?"

Sheyna yang tau arah pandang Vian pun menjawab. "Tiga bulan."

The Queen Sheyna (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora