Bab 34 🔞

133K 1.5K 30
                                    


Mata Boy tak bisa berhenti melirik wanita cantik berbalut gaun putih yang berdiri tepat disampingnya. Baby, yang sejak tadi siang sudah resmi ia peristri. Mereka pasangan suami istri yang sah sekarang. Penantianya selama ini tidak sia-sia ketika akhirnya ia bisa membahasai Baby sebagai istrinya.

Dada Boy penuh oleh rasa bahagia yang ia yakini Baby juga merasakan hal yang sama. Terbukti dengan senyum lebar dan tawa bahagia yang wanitanya itu keluarkan setiap ada yang memberikan selamat kepada mereka.

Sejak tadi mereka tak berhenti mendapat banyak ucapan selamat dari para tamu yang hadir. Para tamu juga terasa tak ada hentinya, bahkan sampai sekarang masih ada antrian panjang hanya untuk bersalaman dan memberi ucapan.

Jika tahu seperti ini Boy juga sepertinya lebih setuju dengan Baby untuk menggelar pernikahan secara sederhana saja. Meski sejak tadi tak berhenti menebar senyum, Boy yakin istrinya itu pasti merasa kelelahan.

"Capek?" Tanya Boy, melingkarkan sebelah tangannya dipinggang Baby.

"Pegel!" Balas Baby, seadanya. Ia belum sempat duduk karena tamu terus menerus datang, ditambah sepatu dengan hak tinggi membuat kaki sampai pinggangnya terasa sakit. Baby tak menyangka akan sebanyak ini yang hadir. Kebanyakan tamu juga Baby tidak mengenalnya yang ia yakini itu adalah kenalan orangtuanya ataupun Boy.

Tapi beruntungnya mereka diberikan waktu untuk sedikit beristirahat ketika Baby harus sedikit membenahi dandanannya. Sedikit waktu itu bisa keduanya gunakan untuk makan juga Baby pumping karena dadanya sudah sangat sakit seharian belum menyusui Bima.

****

Boy membuka pintu hotel tempatnya dan Baby malam ini akan menginap. Masih di hotel yang sama dengan tempat mereka melakukan resepsi. Baby sudah sejak tadi pergi ke kamar untuk membersihkan diri sedangkan Boy harus tertahan karena para saudara dan teman-teman terus mengajaknya berbicara. Ketika akhirnya bisa kabur Boy langsung pergi naik ke kamarnya.

Memasuki kamar Boy melihat Baby sedang menyusui Bima di atas ranjang. Istrinya itu sudah mandi dan memakai sebuah piyama, meski wajahnya masih tampak kelelahan Baby sudah jauh terlihat lebih segar

"Papa!" Bima, bocah kecil yang hampir jatuh tertidur itu melepaskan sejenak puting sang Mama yang tadi sedang disedot untuk mencari sumber makanannya. Namun, hanya sejenak karena Bima kembali fokus dengan makannya tapi tangan bocah itu terulur meminta sang Papa untuk mendekat.

Boy dengan langkah ringan berjalan menghampiri ranjang lalu duduk disamping Baby. Tangan Boy terulur mengelus puncak kepala putranya penuh kelembutan. Mendapat perlakuan seperti itu, Bima yang memang sejak tadi sudah mengantuk perlahan memejamkan matanya.

"Sana mandi, nanti aku siapin bajunya" ucap Baby, pelan.

Boy menurut, sebelum pergi ia mendaratkan kecupan di puncak kepala Bima dan juga istrinya. Boy mandi seperti biasa, tak membutuhkan waktu lama laki-laki itu juga sudah terlihat jauh lebih segar. Hanya menggunakan handuk yang melingkar rendah di pinggangnya, Boy berjalan mendekati Baby sambil mengeringkan rambut basahnya menggunakan sebuah handuk kecil.

"Bima mana?" Tanya Boy, mendapati Baby hanya seorang diri di dalam kamar.

"Di jemput Bunda sama Mama, katanya takut ganggu" balas Baby, membuat Boy terkekeh pelan. Para orangtuanya itu tanpa diminta ternyata pengertian juga.

Baby meminta Boy dengan cepat berpakaian. Tanpa malu Boy mengenakan baju yang sudah Baby siapkan dihadapan istrinya itu. Sebuah piyama yang senada dengan milik Baby. Setelah selesai Baby kembali mengajak Boy masuk ke dalam toilet. Ia meminta Boy berdiri di depan wastafel sementara Baby mulai mengeringkan rambut basah Boy menggunakan hair dryer.

Baby Boy [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang