3 || Sesudah Bertemu

811 142 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


| 3 |

SESUDAH BERTEMU



PERSEPHONE ADALAH KAFE yang Jihan kelola bersama Djahayu. Jihan mengelola cabang di Jakarta, sedangkan Djahayu mengelola cabang Bogor.

Diambil dari nama dewi musim semi mitologi Yunani, Persephone mengusung interior dan tema berupa kafe nyaman seperti berpiknik di musim semi, tempat untuk bersantai sambil makan dessert dengan tampilan menarik.

Kafe ini mulanya adalah milik ibu Djahayu. Tiga tahun lalu, saat cabang pertama Persephone didirikan di Bogor, Persephone mendapat pelanggan tetap dari anak-anak Sekolah Kandjaya yang lokasinya dekat, bisa ditempuh dari sekolah itu dengan berjalan kaki. Sebagian anak-anak itu kadang menetap di Persephone untuk belajar bersama atau mengerjakan tugas. Tersedianya Wi-Fi gratis juga memudahkan mereka belajar. Namun, Tante Ajeng ingin banyak orang lebih tahu soal Persephone, karena dia ingin membuat cabang baru.

Mengetahui bahwa Tante Ajeng membuka kafe, Jihan pun melamar kerja menggunakan bantuan orang dalam (Djahayu), dan Tante Ajeng menugaskan Jihan untuk membuat konten untuk promosi, serta menambah beberapa hidangan bercita rasa gurih dalam menu.

Pada dasarnya, konsep kafe Persephone menurutnya sudah menarik; interiornya estetik seperti rumah di musim semi yang homey, dessert di Persephone memiliki kualitas yang terjaga, dan visual makanan serta minumannya juga cantik. Jihan pun merekam, menyunting, lalu mengunggah videonya itu ke internet dengan sebaik mungkin.

Beberapa tahun yang lalu, YouTube sedang ramai dipakai dengan berbagai kretor konten bermunculan. Jadi untuk konten promosi, Jihan menjadi staf kafe dan merekam kegiatan membuat pesanan pelanggan, menyuntingnya hingga semua kegiatan terkesan mudah dilakukan (walaupun tidak), menjaga estetika video, lalu mengunggahnya ke YouTube dengan tajuk ASMR Café.

Dalam waktu kurang dari dua bulan, hanya dengan lima unggahan video ASMR Café Persephone, akun yang dibuat Jihan mendapat subscriber ratusan ribu. Jihan awalnya sungguhan kaget bahwa cara promosinya bisa membuat akunnya seramai itu. Padahal, dia hanya melakukan apa yang masuk akal untuk dilakukan, dan dia melakukannya dengan sebaik dan setelaten mungkin agar hasilnya bagus.

Jika ditilik dari komentar, banyak penonton videonya itu tertarik menonton sampai habis karena video ASMR kegiatan kafe estetik membuat mereka merasakan ketenangan dari kegiatan harian orang lain yang terlihat indah (padahal banyak sekali cucian dan bersih-bersih yang harus Jihan lakukan selama menjadi staf kafe), dan menurut Jihan, mungkin penonton suka melihat kehidupan yang terkesan mudah dan indah meski itu bukan kehidupan mereka.

Usaha Jihan sukses. Tante Ajeng sangat puas dengan hasilnya. Dan, mungkin karena Jihan adalah teman baik putrinya, Tante Ajeng tidak mengambil pendapatan dari penayangan adsense di YouTube ASMR Café yang dibuat Jihan. Video-video itu memang diunggah di akun pribadi Jihan, bukan akun Persephone. Tante Ajeng tidak mempermasalahkan, tapi dia ingin Jihan juga konsisten dengan promosi di akun resmi Persephone di Instagram, serta ikut mengelola cabang baru Persephone di Jakarta. Dua tahun kemudian, cabang Persephone sudah memiliki lima cabang; tiga di Jakarta dan dua di Bogor.

Tumbuh dalam Runtuh (CindeRendra)Where stories live. Discover now