StepThree.

112 21 2
                                    

" VEN!!! MAYGAT VEN!! "

Suara nyaring somi menggelegar di seisi lorong.

" buset ni anak bikin rusuh pagipagi "

Somi blom sampe kelas loh.

Gila suaranya.

BRAKK!!

" VEN!! "

Gue cuma natep dia males.

Feeling, dia udah tau nama tuh cogan.

" mwo? "

" hhhh.. Hh.. Ituu "

" paan sih "

" ss.. sii coganhh..hh "

" hoshi? "

Dia langsung melotot.

" LU UDAH TAU VEN?!! "

Gilak bahu gue dia cengkram.

" sakit kambing, biasa kek "

" kok lu bisa tau?? "

" bolot bolot "

" hah? Kok bisa weh "

" dia kan osis "

" trus? "

Bodo amat gue gamau lanjut ngomong som.

Lu yang bilang sendiri dia osis.

Ya jelas gue ketemu.

Malah bilang ' trus ' lagi.

" eh bentar "

Gue cuma bisa senyum smirk aja ke dia.

" OIYA YA DIA OSIS YA. GUE UDAH NGASIH TAU LU YA? BERARTI, LU BAKAL SERING KETEMU DIA DONGG "

Gila ngomong dalam satu napas.

" menurut L ? "

" ahh lucky siaa "

" gue masuk osis bukan buat liat cogan ya, kalo emg cogan itu di osis juga ya anugrah buat gue, cuci mata "

" ahh ven, enak banget sih "

Gue melet aja ke dia.

Makan tuh cogan.
.
.

" ven "

Gue nengok ke asal suara.

Tidak lain dan tidak bukan itu adalah Haechan.

Dia main rangkul gue aja.

" mwo "

" kangen "

" ha? "

" gue kangen lu yg dulu "

" emang dulu gimana? "

" lu malu-malu depan gue, suka sama gue, ngefans banget ama gue, sampe kalo ketemu mula lu kek kepiting rebus "

Gue diem.

Gue reflek nengok.

Emang akhir-akhir ini gue rada cuek ama Haechan.

Gue natap Haechan.

Gue silangin tangan gue.

Gue senyum.

" nan neoreul saranghae "

Haechan natap gue dalem.

Senyum gue pudar.

Gue takut nih kalo haechan natap tajem gini.

Dia ngedeket ke gue.

Gue mundur.

Makin deket.

Gue mentok tembok.

" yak! kau ini kena... "

Cup.

Haechan nyium gue sekilas.

Gue kaget lah, gue melotot.

" gue.. "

" sayang sama lo ven "
.
.
.



•ahh haechannn -vn
•serius gue -hc

paradise ㅡ haechanWhere stories live. Discover now