Cold

4.4K 216 0
                                    

Tina merapikan pakaian yang dipakainya. Kazuto tidak sedang main-main, dia benar-benar mengajak Tina pulang setelah tetap di mansion Russelldy sampai jam makan siang

"Kapan-kapan aku akan main lagi" ujar Kazuto pada Daniel

"Pintu Mansion ini selalu terbuka untuk kalian"

Tina menatap seluruh keluarga Russelldy dan tidak menemukan Nick. Tina tersenyum kecut. Pelukan dari Cornelia membuatnya tersadar dari lamunannya

"Aku akan merindukanmu Tina. Kembalilah dengan nama Kazehaya kesini lain waktu" bisik Cornelia

"Terima kasih Kaasama"

Kazuto menatap heran putrinya, begitu pula semua orang disana

"Apa aku tidak boleh memanggil anda kaasamma lagi?" Tanya Tina hati-hati

Cornelia menggeleng

"Tidak, panggilan itu selamanya boleh kamu sebut untukku, baik kamu Tina maupun Kazehaya"

Tina tersenyum. Senyuman yang sangat tulus. Sedangkan matanya menatap ke arah perpustakaan, berharap dirinya menemukan Nick disana

Satu per satu anggota keluarga Russelldy memeluk Tina dan mengucapkan salam perpisahan. Ritsuka meminta maaf pada Tina atas semua perbuatannya dan mengatakan dirinya akan belajar dari pengalaman ini untuk tidak merendahkan orang lain

......

Two days later

Mansion Russelldy begitu sepi. Tidak ada Tina membuat semua pelayan merasa ada yang kurang. Nick sendiri menjadi orang yang paling terpukul. Nick kembali menutup dirinya untuk siapapun dan menjadi sosok yang lebih dingin dari sebelumnya

"Bagaimana ini? Nick kembali seperti dulu bahkan lebih parah"

"Entahlah, aku juga bingung harus melakukan apa"

"Daniel pergilah ke London dan minta Kazuto untuk membiarkan Kazehaya disini"

"Akan aku coba. Jika itu bisa membuat Nick lebih baik"

Cornelia dan Daniel bertekat melakukan apapun untuk mengembalikan keadaan Mansion dan putranya seperti dulu. Seperti saat ada Tina di Mansion itu

"Nick..." Panggil Cornelia pada putranya

"Nick, buka pintunya sayang. Biarkan mom masuk"

Nick tetap membiarkan pintu itu tertutup. Cornelia tetap mengetuk pelan pintu itu

"Nick..."

"Baiklah, jangan lupa makan malam nak!" Cornelia mengalah

Jam 7 malam, mansion Russelldy

Makan malam berlangsung tenang. Nick tidak mengeluarkan suaranya sama sekali. Dia memilih duduk diam di kursinya, membiarkan pelayan menuangkan minum untuknya

"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya Cornelia basa-basi

"Lumayan aunty, hanya saja sebentar lagi akan ada ujian semester"

"Apa nilaimu bagus Richie?"

"Ehem... Jika maksud Dad nilai ulanganku, maka masih dikatakan aman Dad. Dad tak perlu khawatir"

"Nick, ayahmu menitip pesan padaku"

"..." Nick tak berucap apapun dia hanya melirik Nathan dengan ekor matanya

"Katanya jangan menggunakan mobil ferrari-mu dulu. Dia mau menukarnya dengan model terbaru, orang dari dealer akan datang besok"

"Hn"

Nick kembali diam. Dia memotong steak di depannya dengan tenang tanpa suara. Richie justru sibuk bertanya dimana unclenya itu

Ting

Dentingan piring yang beradu dengan sendok dan garpu membuat semua orang terdiam

"Aku duluan"

Nick beranjak dari kursinya dan meninggalkan ruang makan itu. Sementara orang lain disana menatapnya dengan tatapan iba dan sedih

"Hhh" helaan napas Nathan terdengar sangat lelah

"Semoga Daddy berhasil" ujar Jeanne

"Semoga" Lucy dan Cornelia membeo

Nick menyusuri lorong menuju kamarnya. Kakinya terhenti di depan kamar Tina yang bersebelahan dengan kamarnya. Nick menatap pintu kamar itu dan membukanya. Nick masuk ke dalam, melihat semua isi kamar Tina. Lemari pakaian Tina masih berisikan pakaian gadis itu. Nick melihat ke meja belajar Tina dan menemukan fotonya bersama dengan sang gadis. Nick tersenyum sendu

"I miss you, didn't you know that?" Lirih Nick. Setetes airmata meluncur mulus di pipinya diikuti tetesan-tetesan berikutnya. Nick menangis dalam diam

.....

Two weeks later

Seminggu lalu Daniel pulang dengan hasil sia-sia. Kazuto tetap pada pendiriannya. Nick menjadi semakin dingin. Dia tidak akan bicara jika tidak sangat terpaksa. Nick menjadi orang yang tempramental, sedikit kesalahan dan bersiaplah dia akan melemparmu keluar dari jendela

Dan hari ini seperti biasa Nick sedang berjalan ke kelasnya dengan wajah datarnya. Bisikan-bisikan tentang dimana Tina sang pelayan yang merangkap kekasih Nick, terdengar membuat Nick jengkel dan muak

"Eh katanya nanti ada anak baru ya?" Ujar seorang siswi

"Iya katanya dia cantik sekali loh"

"Orang kaya juga seperti kita ini"

Brughh

Salah satu dari segerombol siswi itu menabrak Nick dengan tidak sengaja. Nick memberikan tatapan membunuh terbaiknya kepada orang-orang di depannya

"M-ma-maaf kak" ujar anak itu

Terselamatkan oleh bell masuk, Nick melanjutkan langkahnya menuju kelas dan meninggalkan siswi-siswi yang hampir menangis karna di pelototi olehnya

"Pagi Nick" sapa para fansgirl Nick

Nick hanya diam dan melewati mereka

"Nick mau apa?"

"Mau makan apa?"

"Nick duduk disini saja"

"BERISIK!!!" Satu bentakan dari Nick membuat mereka semua terdiam

Richie hanya menggelengkan kepala melihat sepupunya saat ini

"Kembalilah Tina!" Bisik Richie lirih disertai anggukan dari Karin

STEAL MY HEARTOnde as histórias ganham vida. Descobre agora