4

10.8K 851 14
                                    

"Syarat?" Tanya Pandu ketika lamarannya telah diterima oleh Jihan.

"Iya syarat." Kata Jihan.

Gadis itu mencoba bersikap lebih lembut dihadapan orang tua Pandu. Bukan pencitraan, tapi lebih pada rasa hormat pada orang yang lebih tua.

"Tiga bulan. Beri saya waktu tiga bulan untuk sendiri." Kata Jihan.

"Dek, maksudmu?" Tanya sang Bapak.

"Jihan ingin menyelesaikan urusan pekerjaan Jihan dalam waktu tiga bulan, Pak. Jihan gak bisa janji kalau Jihan bakal resign setelah tiga bulan. Tapi pernikahan bisa dilaksanakan setelah itu." Jelas Jihan.

"Baiklah. Tiga bulan. Silakan kamu menikmati waktumu." Ucap Pandu setuju.

"Sudah selesai ngobrolnya? Mari makan dulu." Ucap Ibu Jihan saat menghampiri ruang tengah.

"Mari." Ajak Bapak Jihan.

°•°

"Jadi, apa hubunganmu dengan Jihan?" Tanya Pandu saat menemukan Imran ditepi kolam belakang rumah Jihan.

"Abangnya." Ucap Imran sambil menimang Vira.

"Maksudnya?" Tanya Pandu belum puas.

"Nanti tanya aja sama Jihan. Eh, dia ngeliatin lo tuh."

"Siapa?"

"Jihan. Dia kesini."

"Bang, sini Viranya." Ucap Jihan saat tiba disamping Pandu.

"Enggak boleh. Tidur dia." Ucap Imran.

"Iihh." Gerutu Jihan.

"Kasihan, gak dibelain Pandu." Ejek Imran.

Jihan hanya melihat sekilas kearah Pandu dan melangkah pergi dari sana.

"Dibelain kenapa, Ndu." Ucap Imran ketika Jihan sudah pergi.

"Nanti kalau udah halal." Jawab Pandu enteng, kemudian lebih memilih berkonsentrasi dengan makanannya.

°•°

Selepas Ashar, keluarga Pandu pamit karena besok harus berangkat ke Jakarta.

"Jaga diri." Begitu pesan Pandu pada Jihan.

"Iya." Jawab Jihan.

Setelah mengantar kepergian keluarga Pandu. Jihan memasuki kamarnya. Dia letih. Baginya ini terlalu cepat. Terlalu membingungkan. Seperti Lawang Sewu. Namun tak semenyeramkan bangunan tua itu.

Captain Imran
Pandu itu kaku ya dek, gak ada senyum senyumnya sama kamu tadi.

Sebuah chat masuk dari Imran. Dasar aneh, batin Jihan.

Jihan
Kenapa Bang? Yang keukeuh mau adeknya sama temennya siapa?

Captain Imran
Hahaha, bercanda. Kalau udah nikah, terus nanti Pandu nagapa2in kamu, bilang ya.

Jihan
Typo deh Bang. Ogah amat cerita sama Abang. Dah, aku ngantuk mau tidur.

Captain Imran
Maklum dek, typo. Selamat sore adeknya abang. Ciyee mau jaga rahasia rumah tangga yaa. Soswit.

Jihan
Berisik bang

Kemudian terdengar gelak tawa dari kamar sebelah. Abangnya itu benar - benar. Lagian mana mungkin dia bercerita kehidupan rumah tangganya kelak.

Tak Butuh Pujangga ✔️Where stories live. Discover now