Ternyata Perhatian

6.5K 511 32
                                    

Coba deskripsikan, bagaimana sakitnya cewek saat haid tiba. Dilep, sakitnya gak bisa dijelaskan! Ava mengusap perutnya, mencoba menenangkan perutnya yang seperti diremas remas.

Ava duduk di bangku yang terdapat di depan kelasnya, sambil memegang perutnya, ia melanjutkan tugas di laptopnya yang tinggal sedikit. Kalau dulu ia bisa ijin dan beristirahat di UKS sekarang Ava lebih memilih menahan sakitnya dan ikut kelas, selain karena tidak ada UKS dan ia akan tertinggal materi.

"Va, ayo buruan udah di tungguin Deri di loby." Seru Mita, teman satu devisinya.

"Oh iya! Lupa gue kalo rapat, yaudah lo duluan, gue masih ngetik kesimpulan." Ava langsung buru-buru menyelesaikan tugasnya. Setelah itu membereskan barang barangnya dan berlari kebawah menuju loby.

Kakinya terus melangkah dengan cepat diikuti rasa sakit diperutnya, Ava langsung duduk di sebelah Mita saat Deri sibuk menjelaskan apa apa saja yang harus mereka lakukan.

"Nanti gue sama Ava pergi ke kampus kampus buat ngasi poster, Mita sama Gea urusin OA terus Dio sama Tami buatin surat-surat ya. Opik nanti yang berhadapan langsung ke dekan" Ujar Deri.

"Ke kampusnya kapan?" Tanya Ava.

"Hari ini."

"Gak bisa."

"Kenapa?"

"Gue ada kelas."

"Gue juga, kita kan sekelas?"

"Tapi gue lagi dapet dan dilep."

"Gue gak peduli." Ava mengepalkan tangannya, berusaha memendam kekesalannya. Jika dulu dirinya bisa berteriak dan melampiaskan kekesalannya begitu saja, sekarang dirinya harus lebih berhati-hati, bisa panjang urusannya.

"Kalo gitu, rapatnya gue tutup, makasi."

***

Ava mengikuti Deri yang berjalan didepannya dengan malas, ini sudah kampus keempat yang mereka datangi dan sekarang mereka sedang ada di gedung Fisip. Ava kembali mengusap perutnya, rasa sakit kembali terasa. Ava sampai menggigit bibir saking sakitnya.

"Lo tunggu disini, gue yang masuk." Ujar Deri. Ava langsung duduk di kursi yang berjejer di depan ruang Himpunan, sambil memegangi perutnya yang semakin sakit Ava menyempatkan diri membalas pesan Rey.

Ava: Perut aku sakit :(

Rey: Giliran sakit pake aku aku, coba sehat lo gue. Dasar, untung sayang.

Ava: Dilep :(

Rey: Adudu coba lo di samping gue kan udah gue peluk biar gak sakit.

Ava: Pengen es krim :(

Rey: Lagi haid gak boleh makan es krim nanti darahnya beku.

Ava: Teori dari mana.

Rey:  Minum yang ange-anget aja ya?

"Ayo Va." Deri menepuk punggung Ava sebelum ia berjalan terlebih dahulu. Ava menoleh, ia segera menyusul Deri dengan malas. Baru saja moodnya membaik saat chating dengan Rey, Deri sudah merusaknya saja.

"Sekarang kemana?" Tanya Ava.

"Pulang." Jawab Deri cuek, Deri sibuk memainkan hpnya sementara Ava bersorak gembira dalam hati.

Ava berjalan dengan girang, seketika rasa sakit diperutnya hilang begitu saja. Di benaknya sudah ia susun rencana apa saja yang akan ia lakukan setelah di rumah, tentu saja salah satunya bertemu Rey dan menghabiskan waktu walau sambil mengerjakan tugas, setidaknya itu cukup untuk mengobati rasa sakit diperutnya. Entah kenapa Rey selalu berhasil menjadi obat paling mujarab saat ia sedang dilep, setelah es krim tentunya.

Yourmate (Ketua Kelas 2)Where stories live. Discover now