Poster

3.2K 147 27
                                    

"Ava!!"

Ava menoleh ke sumber suara, Agung tengah berdiri di depan sekre sambil membawa tumpukan poster. Ava langsung mengerti, pasti ia akan disuruh keliling untuk menempel poster itu. Ava mendengus, ingin rasanya kabur tapi sudah terlanjur dipanggil.

"Kenapa Gung?" Tanya Ava pura-pura tidak tau.

"Lo sibuk gak?"

"Engga sih." Bodoh, seharusnya Ava berbohong saja agar tidak mendapatkan tugas.

"Oh bagus deh! Boleh minta tolong? Kan lo anak Humas nih, sekalian aja ya tolong sebarin poster di area kampus. Agak banyak sih, lo ajak temen-temen lo yang lain deh biar gak keteteran."

"Iya Gung." Ava mengambil tumpukan poster yang ada di tangan Agung, ternyata tumpukan poster itu lumayan berat juga.

"Lo ada kelas?"

"Ada."

"Oh iya, kita kan sekelas." Agung mengetuk keningnya dengan telunjuk, merutuki kebodohannya. "Kayanya gue agak telat deh, dosen siapa sih?"

"OI? Organisasi Internasional. Mba Revi."

"Sialan. Yaudah deh pokoknya gue telat, kalo gak di kunci gue masuk deh." Agung menepuk bahu Ava beberapa kali sebelum ia pergi dengan tas selempangnya, nampaknya Agung agak sibuk.

Ava mendengus, dengan sekuat tenaga ia turun menuju lantai dua, sekrenya berada di lantai tiga dan itu cukup menguras tenaga jika harus mengambil sesuatu di sekre saat kalian ada di lantai satu. Ava berhenti di depan pintu kelas yang masih tertutup rapat, ia menaruh tumpukan posternya di atas kursi panjang yang terletak di depan kelas, kursi yang biasanya digunakan untuk mahasiswa lain duduk sambil menunggu kelas. Ava duduk, ia menghela nafas dalam.

Ava melirik jam tangannya, masih tersisa Duapuluh menit lagi untuk mata kuliah selanjutnya dan Ava tiba-tiba menjadi rajin karena sudah ada di depan pintu kelas saat ini. Jika dulu ia adalah murid yang rajin maka sekarang ia adalah mahasiswa paling malas! Oh tentu saja ia bukan satu satunya mahasiswa yang malas, ada banyak, tersebar dimana mana. Ava sudah meninggalkan kebiasaan murid teladannya di semester dua saat terjangan tugas dan organisasi memporak porandakan jam tidurnya, dulu saat semester satu ia masih tergolong mahasiswa rajin yang selalu datang sebelum kuliah dimulai, namun sekarang semua itu hanya masalalu yang sudah ditelan waktu, saat ini Ava lebih suka berkencan dengan kasurnya ketimbang menjadi mahasiswa rajin yang tentu saja tidak berpengaruh apa apa pada nilainya.

Yah, percuma rajin kalau tidak membuat tugas dan bisa menjawab saat ujian bukan? Ava memilih menjadi golongan malas tapi tetap belajar daripada rajin yang melelahkan jiwa dan raganya.

Tangannya terulur mengambil hpnya di dalam saku dan melihat group kelasnya yang tiba-tiba menjadi ramai. Ava membulatkan kedua matanya, ternyata yang membuat group kelasnya heboh adalah pengumuman dari dosen OI. Mba Revi mengatakan jika ia tiba-tiba sakit dan kelas ditiadakan.

Ava ingin berteriak saat itu juga. Sepertinya semesta tidak mengijinkannya menjadi mahasiswa teladan lagi, buktinya disaat Ava memilih untuk datang lebih awal dosennya malah tidak ada niatan untuk mengajar. Ava merutuki kebodohannya, harusnya ia mengikuti insting ingin terus tertidur di kasur daripada insting sok rajinnya. Lihat sekarang, ia malah mendapatkan tugas menyebar poster yang banyaknya tidak manusiawi ini.

Ava ingin menangis, ia sudah siap ingin menenggelamkan wajahnya diatas tumpukan poster itu sembari menangisi insting bodohnya, namun segala niat itu ia urungkan saat mendengar suara Deri yang mengganggu indra pendengarannya.

"Lo ngapain?" Tanya Deri, sepertinya ia baru datang.

"Menurut lo?" Jawab Ava cuek. Gadis itu memilih menenggelamkan wajahnya diatas tumpukan poster itu dengan kedua tangan yang sudah terlipat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Yourmate (Ketua Kelas 2)Where stories live. Discover now