Chapter 14

1.8K 285 119
                                    

"Kau tahu, ini yang kau dapatkan karena kau tidak menerima kasih sayang, kau pantas mendapatkan ini." Ucap Kai.

Xiumin mengerutkan kedua dahinya.

"Tutup mulutmu brengsek. Aku berusaha menyelamatkanmu disini." Balas Xiumin sambil terus berusaha melepaskan tali yang mengikat Kai.

"Cih, menyelamatkanku? Kau bahkan tidak pernah peduli padaku." Ujar Kai.

Xiumin menghela nafasnya.

"Kau bodoh apa gimana? Kalau aku tidak peduli, aku tidak akan memberikan prku padamu, mencari alasan saat kau kena hukuman agar kau selamat, walaupun kau brengsek pembully tapi aku- bukan hanya aku, kami menutupi kesalahanmu. Itu yang dilakukan keluarga, saudara." Ucap Xiumin.

Xiumin melepas ikatan terakhirnya.

"Dan..... Selesai! Ayo pergi dari sini."

Kai hanya terdiam di tempatnya.

"Terlambat. Selamat datang di kematian, Xiumin." Ucapan Kai membuat Xiumin mengerutkan dahinya.

Tiba-tiba terdengar teriakan Chen dari luar ruangan.

Xiumin membulatkan bola matanya.

"Oh tidak, oh tidak, oh tidak." Xiumin perlahan-lahan mendekati pintu.

Ia melihat Chen yang sedang menahan pisau yang akan menusuk kepalanya dengan kedua tangannya yang berdarah.

Chen melihat kearah Xiumin.

"Lari! Lari saja! Ketemu lagi nanti di akhirat ya! Jangan cepat-cepat kesana!" Teriak Chen.

Chen masih berusaha menahan pisaunya.

Air mata jatuh dari kedua mata Xiumin.

Xiumin kembali ke tempat Kai.

"Ayo pergi dari sini sekarang!" Xiumin menarik tangan Kai, tetapi Kai menahannya.

Kai menatap Xiumin dengan pandangan kosong.

"Tidakkah kau mengerti? Aku memancing kalian agar kalian mati disini. Aku dan Sehun akan menjadi saudara selamanya. Kalian kesini sama saja menemukan kematian kalian." Jelas Kai.

Xiumin menggeretakkan giginya dan mengepalkan tangannya.

Ia menarik kerah baju Kai.

"KAU BRENG-" Xiumin menahan tinjunya pada Kai.

"Tidak ada waktu lagi, ayo lari." Xiumin masih berusaha menarik Kai.

Kai masih keras kepala dan tidak mau beranjak dari tempatnya.

"Apakah ini dunia yang kau inginkan Kai? Apakah ini yang Suho inginkan? Lay? Chen? Kita saudara. Kau memandang kami sebelah mata, kami peduli padamu. Aku peduli padamu." Xiumin terus menarik lengan Kai dan Kai terus menahannya.

Tetapi sebuah suara menghentikan tarikannya pada Kai. Suara pistol.

"Merepotkan. Chen hyung tidak mau ditusuk, jadi aku menembaknya." Ujar Sehun yang mulai masuk kedalam ruangan tempat Xiumin dan Kai berada.

"Oh, sepertinya aku akan bertemu denganmu di akhirat lebih cepat Chen." Ucap Xiumin lalu menghadang Sehun untuk bertemu dengan Kai.

Sehun mengangkat kedua alisnya.

"Untuk apa kau melakukan itu hyung? Kai berada disisiku. Dia mau menjadi saudaraku. Dia tidak palsu seperti kalian semua." Ujar Sehun dengan santai.

"Dia tetap saja temanku, sahabatku, saudaraku juga bodoh." Jawab Xiumin.

Sehun mengisi ulang pelurunya lalu mengarahkan pistolnya kearah tepat di kepala Xiumin.

вroтнerѕWhere stories live. Discover now